TEMANKU terpapar covid-19 varian omikron. Selain mengonsumsi obat dan vitamin, ia Bukan meninggalkan kebiasaannya menyeruput secangkir kopi pagi, siang, dan sore. Ia minum kopi sejak balita.
Ketika diingatkan Buat mengurangi konsumsi kopi selama terpapar korona, ia berdalih bahwa Tetap Terdapat yang meminum kopi Tamat 40 cangkir sehari. Ia merujuk pada kebiasaan Voltaire yang menghabiskan 40 cangkir kopi setiap hari.
Voltaire yang bernama Asal François-Marie Arouet adalah penulis dan filsuf Prancis yang paling berpengaruh di abad ke-18. Ketika dokternya memperingatkan Akibat Bukan baik kopi bagi kesehatan, Voltaire menjawab bahwa Apabila kopi adalah racun, ia lebih senang meracuni dirinya secara pelan-pelan. Ia tetap menikmati kopi yang disukainya hingga meninggal pada usia 83 tahun.
Temanku melakukan tes PCR pada hari kelima dan hasilnya negatif. Apakah kopi membantu dirinya dari terjangan omikron? Entahlah, kiranya perlu dilakukan penelitian Buat itu.
Prof Sri Anggrahini menyampaikan orasi ilmiah berjudul Kopi Buat Kesehatan di Masa Pandemi Covid-19 pada 20 September 2021. Orasi ilmiah dalam rangka dies natalis ke-58 Fakultas Teknologi Pertanian UGM.
Dalam berbagai penelitian di luar negeri, kata Sri seperti dikutip ugm.ac.id, kopi menduduki peringkat teratas sebagai asupan yang dinilai Bisa mencegah paparan covid-19. Banyak penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa kopi Dapat meningkatkan kekebalan tubuh karena adanya kandungan polifenol dan fenolik yang Mempunyai sifat antioksidan.
Penelitian soal khasiat kopi ini menurutnya perlu ditindaklanjuti agar Dapat mendorong masyarakat kita Getol meminum kopi serta mengetahui batas Kondusif mengonsumsi kopi sesuai yang dianjurkan. Bukan hanya itu, kopi juga Dapat digunakan Buat mendeteksi seseorang terkena covid atau Bukan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Northwestern University Amerika Perkumpulan yang dikutip halodoc.com, mengonsumsi secangkir kopi per hari dapat menurunkan risiko tertular covid-19 sebesar 10%.
Narasi kopi dalam Kitab Kesempatan Usaha IKM Kopi yang diterbitkan Kementerian Perindustrian pada 2017 cukup menarik. Disebutkan bahwa Indonesia merupakan produsen dan juga sekaligus konsumen Krusial komoditas kopi.
Sebagai produsen, Indonesia menempati urutan keempat setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia. Adapun sebagai konsumen berada di urutan ketujuh. Bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, minum kopi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari terutama bagi orang-orang Sepuh dan sekarang juga anak-anak muda pria dan Perempuan.
Organisasi Kopi Dunia (ICO) menyebut kopi sebagai salah satu komoditas yang paling banyak dikonsumsi Orang di dunia. Menurut organisasi itu, pada 2020/2021, jumlah konsumsi kopi diproyeksikan mencapai 166,628 juta kantong. Berat satu kantong ialah 60 kilogram sehingga jumlah totalnya Dekat 10 juta ton.
ICO juga mencatat, orang Indonesia mengonsumsi 5.000 kantong kopi, terbesar kedua setelah Kaum Brasil dengan 22.400 kantong. Konsumsi kopi di Indonesia juga Lanjut meningkat dari tahun ke tahun. Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) menyebutkan pertumbuhan konsumsi kopi nasional meningkat dari 0,8 kilogram per kapita menjadi 1,3 kilogram per kapita.
Meningkatnya konsumsi kopi dalam negeri berpeluang dalam upaya peningkatkan kesejahteraan petani. Konsentrasi pada kesejahteraan petani itulah yang menjadi perhatian Festival Pesona Kopi Agroforestry 2022 yang digelar pada 25-27 Januari. Festival itu diselenggarakan dalam rangka HUT ke-52 Media Indonesia bekerja sama dengan KLHK.
Terdapat 42 stan dengan jumlah pengunjung rata-rata per stan 150 orang. Sekeliling 1.500 pengunjung menghadiri festival itu. Adapun nilai transaksi yang berlangsung berkisar Rp800 juta Tamat Rp1,2 miliar. Bilangan tersebut belum termasuk komitmen bisnis dan kerja sama perdagangan yang terjadi. Hal itu mengonfirmasi fakta bahwa kopi Mempunyai daya magis.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengakui bahwa Indonesia merupakan satu-satunya negara yang menerapkan kopi agroforestry atau kopi di dalam kawasan hutan dengan pola agroforestry.
Penelitian menyebutkan bahwa kopi Dapat Membangun penikmatnya merasa lebih Gembira. Hasil penelitian yang dipublikasikan para ilmuwan dari Universitas Ruhr di Jerman menyebutkan bahwa kafein dapat memfokuskan pikiran seseorang pada hal-hal yang positif.
Meski dua tahun lebih diterpa pandemi covid-19, tingkat kebahagiaan orang Indonesia Bukan tergerus. Indonesia berada di peringkat ke-82 dalam World Happiness Index 2021, meningkat dari tahun sebelumnya di posisi ke-84.
Hasil itu sejalan dengan survei Badan Pusat Statistik pada 2021 yang menyebutkan bahwa meski masyarakat cemas dan tertekan dengan pandemi covid-19, nyatanya kebahagiaan mereka Malah meningkat Apabila dibandingkan dengan 2-3 tahun sebelum pandemi.
Bukan mustahil masyarakat tetap Gembira di masa pandemi covid-19 karena Terdapat kenikmatan tak terukur dalam secangkir kopi.