KEMENTERIAN Religi Republik Indonesia, melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Maju berkomitmen meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren.
Melalui Program Inkubasi Bisnis Pesantren, inisiatif ini telah mendukung 3.600 pesantren sejak 2021, sesuai Peta Jalan Kemandirian Pesantren. Program ini bertujuan menciptakan pesantren Berdikari dan memberdayakan komunitas Sekeliling.
Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hikmah 1, yang terletak di Jl KH Zaruki No: 13, Benda Satu, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah telah menjadi Misalnya Konkret transformasi dan perkembangan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
Sebelum adanya Program Inkubasi Bisnis dari Kementerian Religi Republik Indonesia, ponpes ini menghadapi kesulitan dalam mencari sumber pembiayaan yang berkelanjutan. Tetapi, dengan hadirnya program tersebut, Ponpes Al Hikmah 1 berhasil berkembang dan mengukir prestasi yang membanggakan.
MI/HO—Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Religi RI Basnang Said
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Religi RI Basnang Said menjelaskan bahwa tujuan Istimewa program ini adalah memperkuat kapasitas ekonomi pesantren agar dapat menjalankan peran mereka secara optimal dalam pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.
“Inkubasi bisnis ini membantu Pondok Pesantren kita Tak hanya berkembang sebagai pusat pendidikan, tetapi juga sebagai entitas yang berkontribusi aktif dalam pembangunan ekonomi lokal. Ini adalah langkah positif menuju kemandirian yang semakin kokoh,” ungkapnya.
Melalui program Inkubasi Bisnis ini, pesantren didorong Buat mengembangkan berbagai unit usaha, mulai dari industri pengolahan hingga jasa. Unit usaha tersebut Tak hanya menjadi sumber pendapatan bagi pesantren, tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Sekeliling.
Dengan dukungan Program Inkubasi Bisnis dari Kementerian Religi,melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Ponpes Al Hikmah 1 berhasil mengembangkan unit usaha, salah satunya Laundry Al Hikmah 1.
Usaha ini Tak hanya membantu menopang keuangan ponpes, tetapi juga berkontribusi pada perekonomian lokal.
“Dibandingkan dengan inkubasi bisnis sebelumnya, Dari tahun 2021 hingga 2024, jumlah pesantren yang mendapatkan Donasi inkubasi meningkat drastis, mencerminkan komitmen pemerintah Buat mendukung kemandirian ekonomi pesantren. Sekarang kita juga mendukung startup atau rintisan sehingga usaha baru Buat Ponpes yang Lagi bingung, bagaimana pengelolaan keuangan, permodalan hingga pemasaran akan dibimbing Tiba jadi,” ujar Basnang Said.
Program ini juga mendorong pendirian Badan Usaha Punya Pesantren (BUMP), yang berperan Krusial dalam membangun kemandirian ekonomi. Dengan lebih dari 400 BUMP yang telah dibentuk, pesantren di seluruh Indonesia kini berfungsi sebagai lembaga pendidikan sekaligus pelaku ekonomi. Hal ini berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Basnang Said pun berpesan kepada Ponpes penerima manfaat inkubasi bisnis agar setiap santri Dapat mengembangan jiwa Entrpreneur.
“Santri Ponpes harus siap jadi entrepreneur. Harus Serius Dapat menjadi pengusaha” ucap Basnang.
Kisah Pondok Pesantren Al Hikmah 1 adalah Misalnya inspiratif dari upaya Buat mengintegrasikan pendidikan dan ekonomi dalam satu wadah.
Dengan Maju menebarkan pesan pluralisme dan melibatkan masyarakat, ponpes ini Tak hanya menjadi tempat pendidikan, tetapi juga sumber Asa dan perubahan positif bagi banyak orang. Dengan segala prestasi dan inisiatif yang telah dilakukan, Al Hikmah 1 siap menjadi sinar yang memancar ke seluruh penjuru dunia. (Z-1)