KEPOLISIAN Daerah (Polda) Bali mengerahkan lebih dari 700 personil untuk mengamankan pengumuman dan penetapan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Provinsi Bali, Minggu (22/9).
KPU Provinsi Bali mengumumkan penetapan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali yang sudah lolos verifikasi untuk mengikuti pemilihan kepala daerah serentak 2024.
Berdasarkan pendaftaran di KPU Provinsi Bali, ada dua paslon yang akan berkontestasi pada 27 November mendatang, yaitu paslon Wayan Koster – I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) dan Made Muliawan Arya – Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS).
Baca juga : Jelang Pilkada, KPU Kabupaten Tabanan Rekrut Ribuan KPPS
Pengumuman penetapan paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali mendapat pengamanan dari Kepolisian Daerah Bali. Ratusan personel Polri yang terlibat Operasi Mantap Praja Mulia-2024 disiagakan di kantor KPU Provinsi Bali agar pelaksanaan pengumuman penetapan paslon berjalan aman.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengatakan Polda Bali sudah melakukan pemetaan kerawanan pada tahap pengumuman penetapan paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali.
“Kita lakukan pengamanan secara maksimal dengan mengerahkan 786 personel Polda Bali untuk mengamankan pengumuman penetapan paslon. Ratusan personel Polri ini akan bertugas sesuai peran dan fungsinya masing-masing. Lebih baik over estimate daripada under estimate,” ujarnya.
Baca juga : Bawaslu Gianyar Temukan 777 Data Pemilih Ganda, Ini Kata KPU
Pengamanan yang dilakukan Polda Bali lebih kepada kegiatan preventif dan preemtif dengan mengedepankan sikap humanis. “Saya mengajak seluruh masyarakat Bali untuk bersama-sama menjaga keamanan demi terwujudnya Pilkada yang damai. Jadi, jangan mudah terprovokasi, sebab kedua paslon sudah sanggup dan siap mendeklarasikan kampanye damai,” imbau Kabid Humas.
Menurutnya, hal yang terpenting dalam Pilkada serentak tahun ini adalah bagaimana menjaga persatuan dan kesatuan. “Masyarakat Bali sudah cerdas dalam memilih untuk menentukan pemimpin Bali masa depan. Jangan hanya karena beda pilihan, kita jadi terpecah belah. Pegang tegung konsep menyama braya dan saling asah asih asuh untuk mewujudkan Bali yang shanti lan jagadhita,” tegas Jansen. (N-2)