Industri Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) diperkirakan semakin memainkan peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Hal itu didorong peran penting Indonesia di kawasan Asia Pasifik dan besarnya populasi produktif. Itu membuat Indonesia menjadi daya tarik dalam pagelaran MICE.
General Manager Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta Edwin Sulaeman mengatakan bisnis MICE memiliki dampak ekonomi yang besar karena melibatkan banyak pelaku usaha di berbagai segmen, termasuk industri pendukungnya.
“Salah satu contohnya di JCC, yang merupakan inisiator sekaligus katalisator dalam industri MICE di tanah air. Banyak event organizer dunia yang menggunakan tempat ini untuk menggelar agenda mereka,” ujar Edwin melalui keterangan tertulis, Senin (23/9).
Beberapa kegiatan kelas dunia yang diselenggarakan di JCC dalam beberapa waktu terakhir, antara lain Inter Parliementary Union, Koelnmesse Pte, The Asia Pacific Coatings Show, Taiwan Expo, Indonesia International Geothermal Convention Exhibition (IIGCE), dan Homeland Security.
Baca juga : Tengok Pameran Travel Haji dan Umrah di JCC
Edwin mengungkapkan, sepanjang 2023 terdapat 145 kontrak kerja sama dengan beragam acara, baik yang berskala nasional maupun multinasional termasuk agenda pemerintah, BUMN maupun swasta.
“Dalam perjalanan bisnis MICE ini, sejumlah acara konser musik dan seni pertunjukan juga menjadi salah satu daya tarik utama pengunjung untuk datang ke JCC. Terdapat banyak keragaman pelaku bisnis dan industri yang memanfaatkan JCC sebagai tempat mereka untuk menjangkau pasar dan membangun kerja sama bisnis,” imbuhnya.
MICE juga terbukti mampu menciptakan dampak berganda yang besar kepada sektor-sektor ekonomi lain di sekitarnya. Sebagai contoh tingkat hunian hotel di sekitar JCC mulai sepanjang Jalan Gatot Subroto, Senayan hingga ke Tanah Abang, Jakarta, selalu tinggi selama kegiatan berlangsung.
MICE juga menumbuhkan banyak pelaku bisnis pendukung seperti EO, jasa sound system, transportasi, serta katering yang dibutuhkan selama kegiatan berlangsung.
Berdasarkan data Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi), selama 2023 ada sekitar 138 pameran yang dilangsungkan dengan jumlah peserta mencapai 30.449 perusahaan atau institusi. Terdapatpun nilai transaksi dari pameran yang berlangsung tersebut mencapai lebih dari Rp100 triliun, naik dibandingkan 2022 yang hanya sebesar Rp91,652 triliun. (Ant/Z-11)