Badan POM akan Percepat Akses Obat Demi Penyakit Langka di Indonesia

Badan POM akan Percepat Akses Obat untuk Penyakit Langka di Indonesia
Kepala Badan POM, Taruna Ikrar (tengah).(Dok. Badan POM)

OBAT-obatan inovatif termasuk vaksin Bukan hanya Krusial Demi meningkatkan hasil kesehatan, tetapi juga Demi mendorong perkembangan sosial-ekonomi. Berbagai jenis obat-obatan inovatif, khususnya Demi penyakit langka, sangat dibutuhkan Demi ini di Indonesia.

Dengan mencegah dan mengobati penyakit, obat-obatan inovatif dan vaksin Dapat menurunkan biaya perawatan kesehatan, meningkatkan produktivitas melalui sumber daya Orang yang lebih sehat, dan mendorong investasi dalam bidang penelitian dan pengembangan.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) Indonesia Taruna Ikrar mengatakan mereka akan memperkuat peran Badan POM dalam melindungi kesehatan masyarakat. Tujuan utamanya mencakup memastikan akses Benar waktu ke obat-obatan Krusial, mencegah produk yang Bukan Terjamin masuk ke pasar, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan keamanan nasional.

Cek Artikel:  Kemenkes Badan Gizi Nasional Nanti Akan Berperan Sesuai Fungsinya

Dalam pertemuan baru-baru ini dengan perwakilan dari International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG), asosiasi yang mewakili perusahaan farmasi multinasional berbasis penelitian terdepan, Taruna menekankan, “Mempercepat akses ke obat-obatan inovatif di Indonesia adalah prioritas Primer kami. Badan POM akan mempercepat proses pendaftaran Berkualitas Demi obat-obatan inovatif maupun obat-obatan penyakit langka, dengan tujuan mencapai pengakuan Dunia sebagai otoritas yang terdaftar di Badan Kesehatan Dunia (WHO Listed Authority) pada tahun 2025,” katanya dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Jumat, (25/10).

 

Taruna juga memaparkan komitmen perbaikan yang signifikan dalam waktu Penilaian registrasi obat agar obat lebih Segera diakses di Indonesia dan Bukan kalah dengan negara-negara lain. Demi ini, proses registrasi obat baru adalah 300 hari kerja, dan Badan POM akan berupaya mempercepatnya menjadi 120 hari. Selain itu, proses pendaftaran Demi obat baru yang melalui mekanisme percepatan reliance akan dipercepat Kembali dari 120 hari kerja menjadi 90 hari kerja.

Cek Artikel:  Kondusif Petakan 265 Ribu Hektare Area Adat di Kalsel

Member Dewan IPMG sekaligus Kepala Satuan Tugas Pendaftaran Obat Selly Kartika menyambut Berkualitas inisiatif Taruna. “IPMG memberikan umpan balik industri secara luas terkait Panduan regulasi, membantu mengembangkan kebijakan yang koheren dan berbasis sains. Masukan kami berdasarkan pengalaman luas dan data yang dikumpulkan dari pengembangan obat-obatan inovatif oleh Member kami,” ujarnya.

“Persetujuan obat baru yang Benar waktu sangat Krusial Demi akses pasien dan keberlanjutan sistem kesehatan kita. IPMG sepenuhnya mendukung upaya BPOM menuju konvergensi dan harmonisasi regulasi, yang sangat Krusial Demi menyediakan obat-obatan dan vaksin berkualitas tinggi bagi masyarakat Indonesia,” tambah Direktur Eksekutif IPMG Ani Rahardjo menyampaikan. (Z-9)

Mungkin Anda Menyukai