Cawagub Ilham Habibie Hadiri Konsolidasi Pemenangan Pilkada Partai NasDem Cianjur

Cawagub Ilham Habibie Hadiri Konsolidasi Pemenangan Pilkada Partai NasDem Cianjur
Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Ilham Akbar Habibie bersama pengurus Partai NasDem Jawa Barat dan Kabupaten Cianjur, saat konsolidasi partai.(MI/BENNY BASTIANDY)

PARTAI NasDem Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melaksanakan konsolidasi pemenangan Pilkada 2024, baik pemilihan gubernur maupun Pemilihan Bupati Cianjur. Kegiatan dihadiri Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 3 Ilham Habibie.

Ilham mengatakan, ada dua fokus yang jadi pembahasan pada kegiatan konsolidasi pemenangan Pilkada 2024. Pertama menyusun strategi pemenangan dan kedua lebih ke arah pengenalan dengan para pengurus DPD Partai NasDem Kabupaten Cianjur hingga ke tingkat DPC hingga bawahnya.

“Saya kira kader Partai NasDem sudah banyak pengalaman dalam hal pemenangan,” kata Ilham, Kamis (10/10).

Baca juga : Ilham Habibie dan Ribuan Anggota Karawang Jalan Sehat di kawasan Grand Taruma

Pada Pilkada 2024, Partai NasDem yang berkoalisi dengan Gerindra, PSI, Partai Ummat, dan Partai Buruh mengusung pasangan Muhammad Wahyu dan Ramzi Geys Thebe. Sementara pada Pilgub Jabar, Partai NasDem yang berkoalisi dengan PKS mengusung pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie.

Cek Artikel:  Ivan-Dede Janjikan Anggaran Rp50 Juta untuk RW per Pahamn di Kota Tasikmalaya

Berkenaan pemenangan pada Pilgub Jabar, kata Ilham, pasangan nomor urut 3 Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie (Asih), tetap fokus kepada penyediaan lapangan pekerjaan yang harus dimaksimalkan sebanyak mungkin. Pusat perhatian lainnya pendidikan untuk mendapatkan lapangan pekerjaan itu serta pemberdayaan UMKM.

“Kalau strategi pemenangannya, tentu bagaimana kita memaksimalkan sosialisasi kepada semua kalangan dan lain-lainnya,” ucapnya.

Baca juga : Safari Politik ke Pesantren, lham Habibie Dukung Santri Kembangkan Iptek

Secara global, Ilham melihat Kabupaten Cianjur memiliki banyak potensi. Cianjur terdiri dari dua bagian yaitu utara dan selatan.

“Watakistik wilayah utara dan selatan itu berbeda. Distrik selatan kalau saya boleh sebut, itu ‘perangkat kemiskinan’. Susah keluar dari itu karena punya kelemahan pada infrastruktur,” jelasnya.

Cek Artikel:  Kemenag Gulirkan Program Kemandirian Pesantren di Al-Hikamussalafiyah, Purwakarta

Kondisi itu jadi kendala terhadap akses ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Hal itu juga dipengaruhi kondisi geografis wilayah karena rata-rata wilayah selatan itu daerah perbukitan.

“Rata-rata di kabupaten yang berada di wilayah selatan seperti itu. Mau Cianjur, Garut, Tasikmalaya, semuanya hampir seperti itu. Kondisi jni juga yang menyebabkan IPM (indeks pembangunan manusia) di Kabupaten Cianjur cukup rendah. Ini karena ada dikotomi antara utara dan selatan,” pungkasnya.

 

Mungkin Anda Menyukai