116 WNI di Libanon, Kemenlu Minta Jangan Tunda Evakuasi

116 WNI di Libanon, Kemenlu Mohon Jangan Tunda Evakuasi
Serangan Israel ke Beirut Libanon.(Al Jazeera)

KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) RI mendorong WNI di Libanon mengikuti arahan Perwakilan RI setempat untuk dievakuasi pulang ke Tanah Air sedini mungkin demi keselamatan pribadi.

“Ikuti semua arahan rencana kontingensi yang sudah disampaikan oleh KBRI Beirut, termasuk kalau ada permintaan untuk evakuasi. Minta jangan ditunda-tunda sampai situasi semakin memburuk,” ucap Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (4/10).

Pasalnya, jika situasi memburuk dan perang terbuka pecah, kemampuan Kemenlu RI dan KBRI Beirut untuk mengevakuasi WNI dari Libanon ke lokasi aman menjadi sangat terbatas, terlebih jika terjadi serangan ke titik-titik vital yang dapat melumpuhkan aktivitas perhubungan.

Cek Artikel:  Gali Potensi Kerja Sama, Indonesia Gelar Side Events di IAF ke-2 di Bali

Baca juga : 65 WNI di Libanon Berhasil Dievakuasi hingga Oktober, Berikut Kronologinya

Judha mengakui meski pemerintah RI berkewajiban memastikan keselamatan WNI di manapun berada, termasuk melalui evakuasi ke tempat aman. Keputusan untuk mengikuti evakuasi tetap berada di tangan masing-masing WNI.

“Kami sampaikan apa adanya, kita harus evakuasi sekarang, sebelum situasi semakin memburuk, saat masih ada kesempatan,” ucap dia.

Selain itu, Kemenlu RI dan KBRI Beirut terus mengingatkan WNI yang masih ada di Libanon saat ini untuk meningkatkan kewaspadaan pribadi dan menghindari lokasi-lokasi yang berpotensi membahayakan.

Baca juga : Kemlu Tegaskan Proses Evakuasi WNI di Libanon Tengah Berlangsung

Direktur Kemenlu memastikan saat ini masih terdapat 116 WNI di Libanon. Sebagian besar berada di Beirut dengan jumlah 83 orang.

Cek Artikel:  Bagaimana Kondisi Pasien Pertama Mpox Varian Ganas di Thailand Berikut Berita Terkininya

WNI di Libanon juga didorong untuk proaktif menghubungi dan melakukan lapor diri ke KBRI Beirut untuk mempermudah pemantauan dan komunikasi apabila diperlukan dan jika situasi darurat terjadi.

Tunda perjalanan

Sementara itu, Judha mengimbau kepada seluruh WNI untuk dapat menunda perjalanan ke Libanon, maupun ke Suriah, Iran, Palestina, dan Israel mengingat kondisi keamanan yang tidak kondusif.

Baca juga : Kemenlu dan TNI Bahas Rencana Evakuasi WNI dari Libanon

Pihaknya masih mendapati ada WNI yang melakukan perjalanan ke Israel meski hanya untuk wisata dan ziarah keagamaan, meski kondisi keamanan di Israel–selain Libanon dan Palestina–telah ditetapkan Kemenlu RI dalam kondisi Siaga 1 yang berarti tingkat keamanan tertinggi.

Cek Artikel:  PM Malaysia Minta Negara Barat Berhenti Kendalikan Media Global, Cabut Izin Pemberitaan Asal Israel

Direktur Kemenlu itu juga mengimbau WNI untuk mengantisipasi gangguan penerbangan jika perjalanan yang dilakukan perlu singgah di bandara-bandara Timur Tengah. 

Menurutnya, kondisi kawasan yang tidak kondusif dapat menyebabkan penangguhan penerbangan. “Waspadai disrupsi penerbangan untuk menghindari pelaku perjalanan terdampar di beberapa titik hub penerbangan internasional,” kata dia. (Ant/Z-2)

Mungkin Anda Menyukai