Buat mengatasi persoalan stunting (tengkes), Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba melaksanakan audit kasus sunting II di Aula Kantor Camat Laguboti, Kabupaten Toba, Sumatra Utara, Kamis (12/12).
Audit kasus stunting ini bertujuan Buat menyampaikan hasil audit kasus stunting dengan mengidentifikasi Elemen terjadinya resiko stunting di Kabupaten Toba, menganalisa Elemen terjadinya stunting pada balita sebagai upaya pencegahan dan penanganan kasus serta memberikan rekomendasi penanganan kasus dan perbaikan tata laksana kasus serta upaya pencegahan yang harus dilakukan.
Asisten Pemerintahan Pemkab Toba Eston Sihotang menyampaikan bahwa peningkatan kualitas Mahluk Indonesia merupakan salah satu misi sebagaimana tertera pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 dengan salah satu indikator dan Sasaran adalah prevelensi stunting pada balita, Yakni 14% pada 2024.
Dalam Penyelenggaraan strategi nasional percepatan penurunan stunting juga disusun rencana aksi nasional melalui pendekatan keluarga beresiko stunting. Rencana aksi nasional tersebut mencakup penyediaan data keluarga beresiko stunting, pendampingan keluarga beresiko stunting, pendampingan Sekalian calon pengantin usia subur dan surveilans keluarga beresiko stunting dan audit kasus stunting.
Audit kasus stunting, lanjut dia, bertujuan Buat mencari penyebab terjadinya kasus stunting sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus serupa. “Audit kasus stunting dilakukan melalui empat kegiatan, Yakni pembentukan tim audit, Penyelenggaraan audit kasus stunting, menajemen pendampingan keluarga, diseminasi dan tindaklanjut,” katanya.
Audit stunting sambung dia menjadi upaya yang sangat strategis dalam penanggulangan stunting secara komprehensif sebagai bagian dari monitoring dan Penilaian.
“Dibutuhkan Sokongan dan dukungan dari Sekalian pihak Buat menyukseskan percepatan penurunan stunting di Indonesia menjadi 14% pada tahun 2024,” tambahnya.
Begitu ini Bilangan prevelensi stunting di Kabupaten Toba per November 2024 sebesar 7,53% dari 10.176 anak yang melakukan pengukuran dan penimbangan dan ditemukan 766 anak balita stunting. Berdasarkan data Dinas Kesehatan melalui EPPGBM Kabupaten Toba, jumlah stunting pada Agustus 2024 berada di Bilangan 1.008 anak kemudian mengalami penurunan pada November 2024 menjadi 766 anak. “Pencapaian tersebut merupakan kinerja lintas sektoral,” katanya. (N-2)