Padahal, dalam pertandingan melawan Bali United FC tersebut, dia kerap kali dilanggar. Sering kali dibuat emosi oleh pemain lawan. “Papa dan mama selalu ingatkan Hugo. Kemarin juga tahu kalau saya akan bermain, diingatkan agar jaga emosi,” ungkapnya.
Bermain sejak awal pertandingan, Hugo ditaruh di sisi sayap kanan penyerangan Persik. Penampilannya tidak memperlihatkan ‘debut’. Spartan dan tidak kenal lelah.
Selain itu, Hugo juga diingatkan untuk jadi diri sendiri. Bukan perlu harus meniru cara bermain ayahnya dulu, Jacksen F. Tiago. Bukan perlu juga harus minder dengan prestasi yang sudah ditorehkan sang ayah ketika berkiprah jadi pemain di sepak bola Indonesia. “Diingatkan kalau hari ini (kemarin) akan jadi hari terbaik Hugo,” paparnya.
Dan satu hal yang paling membuatnya bermain sangat tenang adalah selalu mengucapkan selawat sebelum laga. Mulutnya tidak pernah berhenti memuji nabi Muhammad SAW. “Bahkan saat pertandingan saya juga selawat agar tenang,” lanjut pemain 19 tahun ini. ***