Sukro-Kun, Kisah Kacang Hasil Panen Petani Pati yang Mewarnai Podium Teater di Senayan

Sukro-Kun, Kisah Kacang Hasil Panen Petani Pati yang Mewarnai Panggung Teater di Senayan
Sosok kecang tanah yang gaul diperkenalkan di acara jumpa media di Jakarta, Selasa (12/8).(Dok Istimewa)

Jelita, apa yang Terdapat di benak Anda Ketika mendengar kata sukro? Camilan kacang tanah berbalut tepung ini lazimnya kita temui di rak-rak minimarket dalam kemasan modern. Tetapi tahukah Anda kalau sukro telah menjadi bagian dari kekayaan tradisi Masakan Nusantara, ketika hasil panen kacang tanah diolah menjadi camilan, menjadikan nilai tambah terungkit, pun lebih awet.

Sukro diyakini berasal dari kata suuk di jero, yang berasal dari bahasa Sunda yang bermakna kacang di dalam. Surat keterangan penggunaan susu sendiri sulit ditemui karena bahan Primer yang disebutkan dalam berbagai Surat keterangan hanya kacang tanah, tepung, serta aneka jenis bumbu. Terkait penggunaan tepung, sebagian menyebutkan penggunaan terigu, Tetapi Terdapat pula yang menyebut bahan bakunya adalah tapika.

Sebenarnya, selain dalam kemasan pabrikan, sukro juga Pandai ditemui dalam format industri rumah tangga yang dikemas dengan merek lokal atau bahkan hanya dalam plastik polos di berbagai Area Nusantara, di pasar-pasar tradisional hingga toko oleh-oleh. Tradisi mengolah sukro memang lebih banyak ditemui di Pulau Jawa, walaupun di Pulau Sumatera, Terdapat merek sukro lokal kebanggaan Penduduk tanah Minang yang melegenda.

Cek Artikel:  Mari Dukung Women from Rote Island Berjuang di Ajang Oscar

Dimasak dengan Metode digoreng, kini sukro, terutama di tangan pabrikan besar, juga diolah dengan dipanggang dalam oven sehingga minim penggunaan minyak goreng. Tetapi, kisah tentang sukro bukan Hanya soal Penemuan pengolahan, Tetapi juga korelasinya dengan petani-petani kacang tanah yang di Pulau Jawa tersebar di Jawa Tengah Rembang, Jepara, Sragen, Wonogiri, Cilacap, Karanganyar, serta tentunya Pati. Selanjutnya, di Jawa Barat Yakni di Cianjur, Indramayu, Sukabumi, Subang, Cirebon, Garut, Batang, dan Cimahi, hingga ke Jawa Timur yang tersebar di Trenggalek, Ponorogo, Tuban, Gresik, Blitar,Banyuwangi, Jember, Blitar, Jombang, Pasuruan, Nganjuk, Ngawi dan Situbondo.

Area-Area itulah yang selama ini memasok kacang-kacang tanah buat pabrik sukro yang usianya telah melampaui lima Dasa warsa, Yakni Dua Kelinci, di Pati, Jawa Tengah. Mematuhi persyaratan soal konsistensi jumlah pasokan hingga kualitas, hasil kebun yang lolos kurasi berlanjut ke pabrik di Pati Buat kemudian dilempar ke pasar domestic juga diekspor ke 30 negara di Asia, Amerika, Eropa, Timur Tengah hingga Australia. Tentu saja bukan hanya sukro yang jadi primadona, Terdapat pula produk berbahan kacang tanah lainnya Yakni kacang kulit hingga kacang telur.

Cek Artikel:  Konsumsi Vitamin D3 Tekan Nomor Stunting Anak

Belum Terdapat literatur yang menyebutkan tradisi mengolah kacang tanah dengan balutan tepung yang menghasilkan tekstur renyah, Terdapat dalam khazanah Masakan di negara lain. Jadi, ketika sukro sukses dijual di Coles, toko kebutuhan sehari-hari di Australia, seperti dituliskan di situs Dua Kelinci, maka kini dari Pati, sukro telah membawa khazanah camilan Tanah Air ke ranah Dunia.

Bukan Hanya jadi komoditas ekspor, dari Pati, sukro juga telah menjadi bagian dari kultur wota, istilah buat menyebut para fans grup Idol Jepang. Di Indonesia, wota identic dengan JKT48, grup idol yang Mempunyai Letak manggungnya sendiri Yakni di JKT48 Theater, di Jakarta.

Gracia, kapten dari JKT48 serta anggotanya, Indah, tampil di Podium Berbarengan Sukro-Kun, sang maskot baru Sukro Oven, menggantikan Mas Sukro. Istilah kun sendiri merupakan sapaan pada anak Lelaki atau pria yang muda dalam bahasa Jepang, atau dalam beberapa konteks, Buat bawahan di tempat kerja. Istilah kun Mempunyai tingkat kesopanan lebih rendah daripada san, tetapi Tetap menunjukkan rasa hormat.

Cek Artikel:  Waspada, Eating Disorder Tak Kenal Usia

Sosok sang maskot disebut lebih berani, nyentrik, dan lebih wibu. Istilah wibu sendiri bermakna orang nonJepang yang sangat menyukai budaya Jepang, terutama anime, manga, dan video game, termasuk grup idol.

“Sukro-Kun digambarkan telah berpetualang ke Jepang Buat belajar budaya, eksplorasi Masakan, dan mencari inspirasi. Kini, ia kembali ke Tanah Air membawa semangat baru yang merepresentasikan generasi muda yang kreatif, berani, dan nggak takut beda. Sosok Sukro-Kun akan tampil di berbagai platform digital dan aktivasi, termasuk konten kolaborasi,” kata Head of Marketing PT Dua Kelinci Albert Natalius dalam jumpa media di Jakarta, Selasa (12/8).

Gracia menyatakan kolaborasi itu akan mewarnai pertunjukan reguler mereka di teater. Kini, Grup Idol ini tampil setiap hari pukul 19 yang juga ditayangkan secara hibrid. Pada 1 Mei 2025, JKT48 Mempunyai total 57 Member, termasuk 35 Member tetap dan 22 trainee. (X-8)

 

Mungkin Anda Menyukai