BERBEDA dengan tahun sebelumnya, di tahun ketiga, SoliDEO Festival 2024 tampil beda dengan Sola Sport Hall. Fasilitas baru ini diharapkan bisa menjadi sarana kegiatan yang melibatkan 201 sekolah dan lebih dari 2 ribu siswa di seluruh wilayah Tangerang Selatan untuk berkompetisi di bidang olahraga maupun non-olahraga.
“Kita berharap ada kerjasama yang indah dengan 201 sekolah yang sudah terjalin untuk berkompetisi secara sehat dan sportif,” ujar Chief Executive Officer, Dra. Khoe Ribka di SoliDEO Christian School, Sabtu (28/9).
Hadir pula pada kesempatan itu Wakil Ketua Kadin, Sarman Simanjorang MSI dan Perwakilan dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, Muslim. Dengan mengusung tema “Menggapai Kemuliaan Melalui Kreativitas dan Prestasi”, SoliDEO Festival berlangsung selama delapan hari, mulai hari ini sampai 5 Oktober 2024 mendatang. Tak hanya kompetisi basket dan futsal, tetapi juga ada perlombaan non-olahraga seperti cooking class, public speaking, menggambar, musik dan lainnya.
Baca juga : Sinar Mas Land Berikan Sokongan Pendidikan kepada 286 Anak
Ribkha mengatakan pembangunan Sola Sport Hall sejatinya merupakan bentuk dukungan sekolah untuk mendorong para murid tumbuh memiliki karakter yang jujur dan sportif.
“Kecerdasan bukan hanya akademis. Di sini, murid berkompetisi untuk mengasah kecerdasan emosionalnya juga. Cita-cita kami, semua siswa bahagia dan bisa menikmati festival selama delapan hari full di tempat ini,” terangnya.
Festival ini juga memiliki tujuan jangka panjang dalam membina atlet muda. SoliDEO bekerja sama dengan klub basket Indonesia Muda yang akan memberikan pelatihan kepada siswa-siswa berbakat dan membuka jalan bagi mereka untuk menjadi atlet profesiona. Peluncuran kerjasama ini rencananya akan berlangsung pada 5 Oktober 2024 bertepatan dengan penutupan festival.
Baca juga : Sinar Mas Land Kembangkan Budaya Literasi Siswa, Akademisi, Masyarakat Tangsel
Pada kesempatan yang sama, Dewan Komisaris PPD yang juga Wakil Ketua Kadin Indonesia, Sarman Simanjorang MSI menambahkan festival ini bukan sekadar mencari sosok juara melainkan mengajari siswa-siswi untuk bisa memiliki karakter daya juang yang tinggi.
“Bukan hanya untuk mencari juaranya, medali, atau pialanya, tetapi yang terpenting adalah ktia diajari sportivitas, kejujuran, siap menghadapi tantangan, dan jiwa siap berjuang kalau kita kalah,” tegasnya.
Menurutnya, anak muda dengan karakter berdaya saing tinggi itulah yang dibutuhkan Indonesia ke depan untuk menjawab tantangan bonus demografi 2030.
“Saya harap festival ini benar-benar mampu melahirkan generasi muda yang unggul. Pesan saya, semangat terus, kalau salah diperbaiki, kalau gagal coba lagi, kalau jatuh bangkit lagi, kalau kalian menyerah, semuanya akan selesai. Demi itu jangan pernah menyerah,” pungkasnya. (Nov)