Siapa Kuat Meracik Taktik Antara Kompany dan Xabi Demi Munchen Bentrok Leverkusen?

Liputanindo.id – Bayern Muenchen beberapa waktu lalu menunjuk pelatih Burnley, Vincent Kompany, untuk menjadi juru taktik mengisi kursi kepelatihan yang kosong.

Berbanding terbalik dengan pelatih Bayer Leverkusen, Xabi Alonso, maupun kebijakan penunjukan pelatih sebelumnya, Kompany selama musim 2023/2024 tak mempunyai catatan yang terlalu mentereng.

Bahkan mantan pelatih Anderlecht tersebut harus melihat bekas klub asuhannya, Burnley, masuk jurang degradasi menuju divisi kasta kedua Inggris.

Kompany kini mulai menunjukkan kapabilitasnya mampu mengemban jabatan pelatih di klub besar seperti Bayern Muenchen. Hal tersebut tak dapat dilepaskan dari hasil yang diraih oleh FC Bavarians selama empat pekan terakhir di Aliansi Jerman yang menyapu bersih empat kemenangan dan kini berada di puncak klasemen sementara.

Tapi ujian sesungguhnya bagi Kompany kini datang pada pekan kelima kala Bayern Muenchen akan bersua menghadapi Bayer Leverkusen pada lanjutan pekan kelima Aliansi Jerman yang berlangsung di Allianz Arena, Muenchen, Sabtu besok, pukul 23.30 WIB.

Ujian Vincent Kompany

Kedatangan Kompany ke Bayern Muenchen seperti menghadapi ruang ganti yang pecah pasca ditinggalkan oleh Thomas Tuchel. Kompany, yang juga pernah berada sebagai pemain di tim dengan tekanan besar saat membela Manchester City, paham apa yang harus dilakukan untuk meredam ego dari pemain bintang.

Cek Artikel:  Kronologi Kecelakaan yang Tewaskan Pembalap Motor Hokky Krisdianto, Diduga Berkecepatan Tinggi

Performa tersebut dibuktikan Kompany yang mengatasi problem Muenchen musim lalu yang kerap seret gol ketika penyerang Harry Kane di Dasar performa.

Hasilnya dari enam pertandingan di seluruh kompetisi, Bayern Muenchen tercatat telah menciptakan total 29 gol dan menjadi catatan gol terbanyak sepanjang sejarah The Bavarians.

Di Aliansi Jerman dari empat pertandingan Harry Kane dan kawan-kawan kini telah mencatatkan 16 gol dengan rerata empat gol per pertandingan.

Muenchen kini menjadi tim terproduktif disusul oleh Leverkusen yang sudah menorehkan total 13 gol dari empat pertandingan.

Penampilan di lini depan yang haus gol juga diikuti oleh performa lini belakang yang mampu tampil solid. Tercatat gawang Manuel Neuer kini telah dua kali nirbobol dari empat pertandingan dan hanya kebobolan tiga gol.

Catatan tersebut menjadikan Muenchen sebagai tim di urutan ketiga dengan rekor kebobolan terendah di bawah RB Leipzig dan Union Berlin yang sama-sama masih kebobolan dua gol.

Cek Artikel:  Bendera Olimpiade Tiba di Los Angeles

Ujian berat tentu saja datang ketika Muenchen bersua Leverkusen yang mempunyai produktifitas gol tinggi. Selain itu Leverkusen merupakan tim yang terkenal mempunyai mental juang tinggi dan kerap mengubah kedudukan di menit-menit akhir.

Bukan tak mungkin catatan impresif Vincent Kompany bersama Muenchen dalam beberapa pertandingan terakhir mampu dihapuskan oleh Leverkusen yang tak terkalahkan dalam tiga pertemuan terakhir antara kedua klub.

Ujian Xabi Alonso

Xabi Alonso menangani Bayer Leverkusen dengan materi pemain yang mayoritas sama saat menjuarai Aliansi pada musim lalu. Kehadiran Florian Wirtz, Victor Boniface, Granit Xhaka, Robert Andrich dan Jonathan Tah masih dimanfaatkan oleh Xabi sebagai pilar utama Die Werkself.

Musim ini Leverkusen tak terlalu mencatatkan start yang mentereng usai harus menelan pil pahit saat kalah dari RB Leipzig dengan skor 2-3 di hadapan pendukungnya sendiri yang memenuhi Bay Arena, Leverkusen pada pekan kedua Aliansi Jerman.

Cek Artikel:  Atlet Mengeluh Konsumsinya Telat Datang dan Tak Layak, PB PON Merespons

Leverkusen di tangan Xabi memang tak kehilangan produktifitas gol lini depan seperti musim lalu. Tetapi penyakit yang diderita oleh Leverkusen kini adalah lini belakang yang kerap memberikan ruang dan lengah saat dalam transisi.

Tercatat Leverkusen belum pernah sekalipun nirbobol dalam empat pertandingan di Aliansi Jerman. Bahkan gawang dari Lukas Hradecky kini sudah kebobolan sembilan gol atau rerata 2,25 gol per pertandingan.

Terlebih nantinya Jonathan Tah dan kawan-kawan akan menghadapi Harry Kane yang kini menempati daftar pencetak gol terbanyak Aliansi Jerman dengan total lima gol. Selain itu, Leverkusen tentu harus mampu meredam kreativitas dari Jamal Musiala dan Michael Olise yang kerap merepotkan lawan.

Xabi setidaknya harus memanfaatkan laga menghadapi Muenchen di Allianz Arena kali ini sebagai panggung pembuktian bahwa Die Werkself merupakan pesaing terkuat dari The Bavarians yang mengincar gelar juara Aliansi Jerman.

Dari kedua kubu sejumlah pemain pilar tak mengalami cedera dan siap untuk ditampilkan oleh juru taktik masing-masing.

Mungkin Anda Menyukai