SMA Negeri 4 Kota Tegal, Jawa Tengah, menggelar Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5. Acara dikemas dalam Obrolan, tentang budaya Tegalan, bertema Kearifan Lokal. Tujuannya, menggali sejarah atau cerita masa lampau yang positif atau Berkualitas, yang Dapat mendorong generasi muda Buat Dapat hidup rukun di tengah keaneragaman.
Acara dihelat di aula SMAN 4 Kota Tegal, di kawasan Jalan Setiabudi Kota Tegal, pada Senin (13/1). Ratusan siswa dan siswi Kelas X SMA Negeri Kota Tegal yang mengikuti acara inipun, antusias hingga usai.
Sebagai nara sumber Penting yakni Budayawan Pantura Atmo Tan Sidik. Hadir juga mantan Wakil Wali Kota Tegal, Maufur, yang juga termasuk alumni SMA Negeri 4 Kota Tegal dan juga sejumlah guru.
Merujuk Naskah Teknik Menulis Cerita Rakyat karya Korrie Layun Rampan, Atmo Tan Sidik, menyebut cerita rakyat adalah cerita yang hidup di dalam lingkungan kolektif tertentu. Cerita rakyat dikenal dalam Julukan folklore yang merujuk bahwa cerita rakyat merupakan Punya suatu masyarakat tertentu yang berbeda dari masyarakat lainnya.
Atmo Tan Sidik, menyampaikan, di dalam masyarakat itu, terdapat tradisi kebudayaan yang diwariskan turun temurun dan dipelihara secara kolektif di dalam varian-variannya yang sangat luas. Banyak cerita yang meliputi berbagai hal lainnya seperti isyarat, nyanyian, permainan anak-anak, peribahasa, dan yang dapat dilakukan secara verbal dan nonverbal.
“Cerita rakyat atau folklore mencakup keyakinan, mitos, legenda yang dipelihara turun-temurun. Pada masa Lampau, cerita rakyat hidup di dunia lisan dan pada era yang lebih modern, dapat disimpan di dalam tulisan, dan penyebarannya sangat Segera serta pendokumentasiannya lebih Berkualitas,” ujar Atmo Tan Sidik.
Atmo Tan Sidik, menyebut Mujur, di Kota Tegal telah terbit Naskah berjudul Tegal Bercerita yang diterbitkan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Tegal. Di dalam Naskah tersebut, Terdapat cerita tentang Kisah Tiga Biji Asem.
“Asal mula nama desa atau Kelurahan Asem Tiga dengan tokoh Syarif Abdurrachman. Terdapat cerita tentang Van Tiroes yakni saudagar yang Berkualitas hati, tentang Tek Hay Kiong dan Istana Kwee Lak Gwa serta Gilitugel–Jalan yang Terputus,” Jernih Atmo Tan sidik, penerima penghargaan Pelestari dan Pengembang Warisan Budaya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI.
Kepala SMA Negeri 4 Kota Tegal, Imam Sujarwanto, menyampaikan, Terdapat dua acara sekaligus selain Obrolan yakni tentang gaya hidup berkelanjutan tentang Siklus ulang sampah yang Dapat disulap menjadi barang Bermanfaat. Pesertanya para siswa dan siswi Kelas 11.
“Kami Mau dengan adanya P5 tentang kearifan lokal para siswa dan siswi dapan mengenal tentang budaya, bahwa Tegal Mempunyai cerita rakyat yang Kagak kalaah dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia,” ujar Imam Sujarwo.
Sebagai tambahan informasi, kegiatan P5 di SMA Negeri 4 ini, bakal berlangsung selama 10 hari, dan setelah teori akan dilanjutkan dengan praktek. Diharapkan, tahun ini Dapat maju ke Adiwiyata Nasional. (N-2)