Rayuan Maut Indosat Bikin Letto Mulyadi Kepincut Bisnis Digital

Rayuan Maut Indosat Bikin Letto Mulyadi Kepincut Bisnis Digital
Ilustrasi(Antara)

M Letto Mulyadi masih tak percaya jika rayuan maut petugas Indosat mampu meluluhkan hatinya untuk mengembangkan salah satu produk milik Indosat Ooredoo Hutchison 3Kiosk di wilayah Ponorogo, Jawa Timur. Bisnis 3Kiosk yang digeluti pria empat putra ini berkembang pesat. Kini Letto, panggilan akrabnya, memiliki usaha tiga 3Kiosk di tiga kecamatan Sambit, Jenangan, dan Pulung, Kabupaten Ponorogo.

Keberhasilan Letto dalam mengembangkan usaha ini, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Diawali membuka konter di rumahnya di Malang, Jawa Timur, yang dikelola secara manual, menerapkan manajemen rumah tangga. Sukses mengembangkan satu kios di Malang, Letto akhirnya pindah ke Ponorogo setelah mempersunting pujaan hatinya di wilayah berjuluk daerah reog ini.

Naluri bisnis masih kuat untuk  mengembangkan bisnisnya jual pulsa dan data di wilayah Ponorogo. “Saya buka ini dari minus modal usaha, yakni modal pas pasan, bondho nekad (bonek),” kata pria berusia 37 tahun itu.

Baca juga : Indosat Alami Lonjakan Trafik saat PON 2024

Keuntungan yang diperoleh minim, hanya cukup untuk kebutuhan sehari hari. Letto berfikir keras untuk bisa mengembangkan bisnis tersebut menjadi besar.

Kedatangan tim marketing Indosat yang menawarkan kemitraan dengan masyarakat lokal tidak sedikitpun  hatinya tergerak  untuk bergabung.

Berbagai rayuan dilancarkan marketing indosat, dengan dalih bakal manajemen lebih profesional, keuntungan berlipat masih saja belum “kepencut” atau tertarik bergabung. “Berkali kali datang ke rumah, merayu saya bergabung, tapi tetap saja belum tertarik,” kata Letto.

Cek Artikel:  International Flooring Technology Indonesia Pamerkan Kesempatan di Industri Dasar

Baca juga : Mahasiswa KKN Ajarkan Sport Massage pada Masyarakat

Hati Letto bisa luluh dengan mengajukan syarat, agar didampingi mengurus manajemen penjualan serta penggunaan perangkat digital seperti komputer, standar yang diterapkan Indosat dalam manajemen 3Kiosk.

“Saya mau bergabung tapi, tolong dampingi saya menjalankan manajemen bisnisnya, selama ini manual, tidak bersentuhan dengan komputer atau digital lainnya,” kata Letto. Keinginan Letto disanggupi marketing Indosat dengan memberikan pelatihan manajemen pengelolaan 3Kiosk.

Bulan pertama masih bisa merasakan peningkatan penjualan di 3kiosk. Berkat ketekunan pihak marketing Indosat dalam mengawal manajemen pemasaran di 3kiosk, Letto akhirnya merasakan ada perubahan khususnya dari segi profit usaha.

Baca juga : Menkominfo Respons Kenalan Indosat Curi Data Kartu SIM

Keuntungan yang awalnya hanya Rp 1 juta, lambat laun menjadi berkembang. Awalnya hanya satu 3kiosk kini  Letto sudah memiliki tiga 3kiosk di Ponorogo.

“Andai saja, pihak Indosat tidak membatasi pengembangan 3kiosk dalam satu satu wilayah, saya akan mendirikan dimana mana, tapi karena dibatasi akhirnya hanya bisa tiga saja. Tapi, itu sudah lumayan,” kata Letto.

Produk Digital Pelosok Desa

Keberhasilan Letto dalam mengembangkan usaha 3Kiosk di Ponorogo menjadi inspirasi bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk bisa memasarkan produk produk digital hingga pelosok desa.

Cek Artikel:  Sinar Mas Land Kembali Raih Penghargaan Top 10 Developers di AjangBCI Asia Awards 2024

Baca juga : Latih 1 Juta Bakat Keamanan Siber, Kemkominfo Gandeng Indosat dan Mastercard

Keinginan menjual produk digital sampai pelosok desa menjadi bagian pengembagan dan perluasan pengembangan bisnis Indosat Ooredoo Hutchison di Jawa Timur, khususnya produk dari Tri..

“Kami berkomitmen untuk terus memperluas jaringan distribusinya agar produk dan layanannya dapat menjangkau masyarakat yang tinggal di pelosok perdesaan Jawa Timur,” kata Elny Widjaja, SVP Head of Circle Java Indosat Ooredoo Hutchison dalam perbincangan dengan awak Media di Surabaya, beberapa waktu lalu.

Kepada menjalankan strategi ini, Indosat berkolaborasi dengan pengusaha lokal untuk mendirikan 3Kiosk. Selain itu, juga untuk  memberdayakan potensi kewirausahaan masyarakat setempat serta membangkitan perekonomian lokal.

Sejak 3Kiosk dikenalkan di Jatim, tercatat 67 3Kiosk berdiri tersebar di seluruh daerah di Jawa Timur. Bahkan, Tri memproyeksikan sebanyak 49 3Kiosk lagi. Sasaran akhir mencapai total 116 3Kiosk untuk wilayah Jawa Timur.

“3Kiosk bertujuan mendukung perkembangan ekonomi lokal. Hal ini sesuai dengan misi kami untuk menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Yang bisa memetik manfaat dari pengembagan bisnis Tri, tidak lain masyarakat pengguna ponsel. Mereka lebih deka mendapatkan produk Tri di 3Kiosk, serta harga terjangkau.

Cek Artikel:  Pegadaian Sasarankan Keuntungan Rp5,3 Triliun hingga Akhir 2024

Masyarakat desa yang ingin mengisi pulsa atau paket data, tidak perlu harus jauh ke kecamatan, tapi di desa mereka tinggal sudah tersedia 3Kiosk.

Makin Dekat Cemburut Ongkos

Superlengkap di 3Kiosk layanan untuk pelanggan, seperti registrasi kartu prabayar, ganti kartu ke 4G, pengaktifan nomor hangus, ganti kartu rusak atau hilang, bantuan informasi, dan keluhan pelanggan.

“Bagi saya yang tinggal di desa, ini solusi cerdas ketika pelayanan yang biasa terpusat di kecamatan, tapi bisa dilayani di desa,” Mustofa warga pelanggan 3Kiosk yang tinggal di Ponorogo.

Masalah yang kerap dihadapi warga Desa, seperti pergantian kartu selalu ke kota besar atau kantor operator setempat yang jaraknya jauh, dengan 3Kiosk bisa mendekatkan warga desa yang kerap dililit masalah kartu atau pembelian paket data.

Bukan ada jarak jauh di mata warga desa lagi. “Ini berdampak pada efisiensi biaya  ke kota besar. “Kalau selalu ke kota pasti biaya ongkos mahal, setelah 3Kiosk ada, tidak perlu lagi, sekali kunjungan semua persoalan apapun menyangkut produk Tri  selesai,” katanya.

Strategi mendekatkan pelanggan bagian strategi yang diterapkan Indosat Ooredoo Hutchison, agar mudah mengakses serta mendapat pelayanan prima hanya ada di satu kios, yakni 3Kiosk. (Z-11)

 

Mungkin Anda Menyukai