RIBUAN Anggota negara Indonesia (WNI) setiap tahunnya memilih beralih kewarganegaraan ke negeri jiran Singapura. Mereka adalah anak bangsa berpendidikan tinggi berusia produktif. Dengan kata lain, Ibu Pertiwi telah kehilangan ribuan anak muda yang berpotensi menjadi pemimpin masa depan bangsa ini.
Meski Mempunyai luas Distrik hanya sedikit lebih besar daripada DKI Jakarta, Singapura secara sistematis memberikan daya tarik bagi para pemuda, mulai dari menyebarkan undangan hingga menawarkan beasiswa bagi siswa cerdas Kepada bersekolah. Fasilitas tersebut tentunya Enggak Sekadar-Sekadar. Donasi bagi pemuda cerdas itu Mempunyai embel-embel kewajiban bekerja di Singapura setelah kelulusan. Selanjutnya mereka akan ditawari Kepada menjadi Anggota negara. Selain itu, Eksis pula yang beralih kewarganegaraan lantaran Unsur pernikahan dan pekerjaan.
Beralihnya ribuan WNI tersebut telah menjadi realitas. Pemerintah pun berencana mengeluarkan strategi balasan berupa penerbitan golden talent visa Kepada menjadi Unsur penarik bagi Bakat terbaik dari seluruh dunia agar berkontribusi bagi Indonesia.
Visa berbasis kemampuan itu akan diberikan kepada Anggota negara asing dengan keahlian atau keterampilan yang Cakap Kepada berkontribusi terhadap perekonomian dan pengembangan sumber daya Mahluk di Indonesia. Pemberian visa tersebut antara lain akan Dapat berlaku bagi lulusan 100 universitas terbaik dunia dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,5 dan dibuktikan dengan ijazah. Selain itu, tenaga Spesialis besertifikasi.
Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Silmy Karim juga memaparkan Eksis 3.912 WNI yang beralih status menjadi Anggota negara (WN) Singapura sepanjang 2019-2022. Silmy mengatakan, dengan jumlah tersebut, rata-rata WNI yang beralih jadi WN Singapura ialah 1.000 orang per tahun. Dia pun berencana menerbitkan golden talent visa agar Indonesia Dapat merekrut sumber daya Mahluk yang produktif dan potensial dari seluruh dunia.
Duta Besar Indonesia Kepada Singapura Suryopratomo mengungkapkan fenomena tersebut Enggak terlepas dari globalisasi, terkhusus di ASEAN. Pasalnya, di sisi lain, Enggak sedikit juga Anggota negara Singapura yang memilih menjadi WNI.
Singapura memberikan daya tarik bagi anak muda Indonesia, seperti gaji yang Dapat menutupi biaya dan standar hidup tinggi. Mengacu pada situs komparasi gaji dan portal karier, Salary Explorer, rata-rata gaji di Indonesia ialah Rp12,1 juta, dengan kisaran gaji terendah Rp3 juta dan gaji tertinggi Rp54 juta. Adapun di Singapura, rata-rata gaji mencapai Rp94 juta dengan rentang gaji terendah Rp24 juta dan gaji tertinggi lebih dari Rp420 juta.
Singapura telah tergolong sebagai negara maju dan Mempunyai pendapatan per kapita tertinggi di ASEAN. Bila diperbandingkan, pendapatan per kapita Indonesia belum mencapai 10% dari Singapura. Belum Tengah, Lagi jutaan penduduk Indonesia yang masuk kategori miskin ekstrem. Kemudian, Singapura sempat didaulat sebagai salah satu negara teraman di dunia.
‘Negeri Singa’ juga menjadi negara yang Mempunyai pelayanan kesehatan terbaik di Asia Tenggara. Pada 14 Juni, Presiden Joko Widodo sempat mengeluhkan fenomena Sekeliling 1 juta WNI yang memilih berobat ke luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Jepang. Walhasil, Indonesia pun kehilangan devisa Sekeliling Rp170 triliun lantaran orang-orang memilih berobat ke luar negeri.
Berdasarkan keyakinan Presiden, kualitas dan kemampuan dokter Indonesia Enggak kalah Apabila dibandingkan dengan tenaga kesehatan negara asing, kendati mengakui bahwa negara asing unggul dalam kecanggihan alat kesehatan.
Yang jadi persoalan, seperti pernah disebutkan sejumlah filsuf, Mahluk pada dasarnya adalah makhluk ekonomi. Mahluk Mempunyai kemampuan Kepada Membangun keputusan secara rasional Kepada meraih keuntungan. Bagi Mahluk rasional, daya tarik yang diberikan oleh Singapura adalah sebuah pilihan paling masuk Pikiran. Sebagai makhluk ekonomi, anak muda tentu memilih Kepada meniti penghidupan di negara yang Pandai memberikan penghidupan lebih Berkualitas. Jadi, tantangan bagi pemerintah ialah memunculkan daya tarik bagi WNI Kepada memilih bertahan di Tanah Air.
Adanya rencana pemberian kemudahan bagi Anggota negara asing jangan Tiba menomorduakan putra-putri Ibu Pertiwi. Apabila dibiarkan, Indonesia akan kehilangan generasi produktif dan berkualitas. Pemerintah harus hadir dan Pandai menarik para diaspora asal Indonesia dengan Metode memberikan kehidupan dan penghidupan yang setimpal.