Profil Saptoyogo Purnomo: Peras Perak di Paralimpiade Paris 2024, Pengidap Cerebral Palsy

Liputanindo.id – Saptoyogo Purnomo adalah sosok yang sederhana dan rendah hati meskipun karirnya cemerlang dalam para atletik. Penasaran dengan atlet berprestasi asal Indonesia ini? Simak profil Saptoyogo Purnomo dalam artikel berikut.

Keteladanan Saptoyogo Purnomo dalam menjalani hidup membuat banyak orang kagum dan terinspirasi. Saptoyogo tidak hanya menjadi atlet berprestasi, tetapi juga menjadi panutan bagi generasi muda.

Profil Saptoyogo Purnomo


  1. Lahir dengan Cerebral Palsy

Kisah hidup Saptoyogo Purnomo menginspirasi banyak orang. Lahir pada 17 September 1998, ia mengalami keterbatasan karena mengidap cerebral palsy dan sempat merasa minder hingga kerap menjadi sasaran ejekan.

Baca juga artikel di Era yang membahas Mengenal Apa Itu Cerebral Palsy

Tetapi, semangat juang yang tinggi membawanya bangkit dan menekuni olahraga lari.  Keberhasilannya meraih berbagai prestasi di tingkat nasional maupun internasional membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat.

Sejak bayi, Saptoyogo harus berjuang melawan dampak demam tinggi dan kejang (X) 


  1. Karir Awal

Terlahir dengan keterbatasan fisik tidak menyurutkan semangat Saptoyogo untuk berprestasi di bidang atletik.

Prestasi Saptoyogo dibuktikan dengan pencapaiannya meraih lima medali emas di Peparnas 2016 dan dua gelar juara di nomor lari cepat pada ASEAN Para Games 2017.


  1. Bertekad Kuat untuk Meraih Prestasi

Sejak bayi, Saptoyogo harus berjuang melawan dampak demam tinggi dan kejang yang mengakibatkan gangguan saraf. Meskipun demikian, ia tak pernah menyerah dan bertekad bulat untuk membuktikan kemampuannya di panggung internasional.

Kerja keras Saptoyoga dibuktikan dengan prestasi yang diraihnya di Paralimpiade Tokyo 2020 dan emas di ASEAN Para Games 2022. Kisahnya menginspirasi banyak orang, terutama mereka yang memiliki keterbatasan fisik.


  1. Prestasi di Paralimpiade Paris 2024

Di ajang Paralimpiade 2024 di Paris, Saptoyogo Purnomo berhasil menorehkan catatan waktu terbaiknya, yakni 11,26 detik. Torehan waktu tersebut bahkan lebih cepat dari perolehan sebelumnya.

Meski sempat dihadapkan pada kondisi cuaca buruk yang mengguyur lapangan dan sempat mengusik mentalnya, Saptoyogo mampu mengatasi tekanan dan meraih medali perak.


  1. Keistimewaan Saptoyoga

Prestasi Saptoyoga bahkan melampaui target awal yang dibebankan kepadanya. Hal tersebut membuat pelatih para atletik Indonesia, Purwo Adi Sanyoto, mengagumi semangat juang dan disiplin tinggi yang dimiliki Saptoyogo.

Menurut Purwo, salah satu keunggulan Saptoyogo adalah kemampuannya memulai lomba dengan sangat baik (lebih cepat start), sehingga mampu mempertahankan kecepatan hingga garis finis.

Mengenal Cerebral Palsy: Gangguan Gerak dan Postur

Dilansir dari Mayo Clinic, cerebral palsy adalah sekelompok kondisi yang mempengaruhi gerakan dan postur tubuh. Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan yang terjadi pada otak yang sedang berkembang, paling sering sebelum kelahiran.

Gejala-gejala cerebral palsy muncul selama masa bayi atau tahun-tahun prasekolah dan bervariasi dari sangat ringan hingga serius. Anak-anak dengan cerebral palsy mungkin memiliki refleks yang berlebihan.

Selian itu pengidap cerebral palsy juga memiliki lengan, kaki, dan batang tubuh mungkin tampak lemas. Atau mereka mungkin memiliki otot yang kaku, yang dikenal sebagai spastisiti.

Gejala-gejala lain cerebral palsy juga dapat termasuk postur yang tidak teratur, gerakan yang tidak dapat dikendalikan, jalan yang tidak stabil, atau kombinasi dari semua ini.

Selain itu, cerebral palsy dapat membuat sulit untuk menelan. Kondisi ini juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan otot mata, di mana kedua mata tidak fokus pada objek yang sama.

Orang-orang dengan kondisi cerebral palsy mungkin memiliki rentang gerak yang berkurang pada sendi mereka karena kekakuan otot.

Penyebab cerebral palsy dan pengaruhnya terhadap fungsi bervariasi dari orang ke orang. Pada beberapa orang dengan cerebral palsy dapat berjalan sementara yang lain membutuhkan bantuan. Tetapi beberapa orang lainnya juga memiliki keterbatasan intelektual.

Beberapa gangguan lain seperti epilepsi, kebutaan, atau ketulian juga mungkin mempengaruhi beberapa orang dengan cerebral palsy.

Hingga kini, cerebral palsy tidak ada obatnya, tetapi perawatan dapat membantu meningkatkan fungsi tubuh.

Selain profil saptoyogo purnomo, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Cek Artikel:  Pacific Caesar Surabaya Tunjuk Moses Foresto jadi Instruktur

Mungkin Anda Menyukai