PERDANA Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim pada Sabtu (19/10) mengutuk keras pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar oleh Laskar Israel. Pemerintahan sementara Taliban di Afghanistan juga menyatakan kesedihan atas Kematian Sinwar.
Dalam suatu pernyataan di X, Anwar mengatakan Malaysia berduka atas hilangnya seorang pejuang dan pembela rakyat Palestina.
“Malaysia mengutuk keras pembunuhan tersebut dan Terang bahwa upaya rezim Buat melemahkan tuntutan pembebasan Bukan akan berhasil. Malaysia bersikeras bahwa masyarakat Global menolak kebiadaban Israel dan bahwa pembantaian Penduduk Palestina yang sedang berlangsung harus segera dihentikan,” katanya dalam postingannya yang ditulis dalam bahasa lokal.
Anwar mengatakan masyarakat Global gagal memastikan perdamaian dan keadilan ditegakkan karena situasi semakin memburuk di Distrik tersebut. Meskipun Terdapat protes Global, Israel Lanjut melakukan serangan udara dan darat di Libanon dan Gaza.
Sementara itu, Taliban menyerukan kepada dunia Muslim Buat berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Palestina yang tertindas.
“Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada Gerakan Islam Hamas, kepada Sekalian mujahidin, dan khususnya kepada para pejuang Palestina yang tertindas dan pemberani, atas kesyahidan Keluarga mujahid heroik kami, Yahya Sinwar,” kata sebuah pernyataan.
“Kami menyerukan kepada umat Islam di seluruh dunia Buat berdiri dalam solidaritas dengan orang-orang Palestina yang tertindas, Buat mendukung perjuangan mereka, dan Buat memenuhi tugas ilahi yang menjadi tanggung jawab kita Sekalian dalam hal ini.”
Tentara Israel mengatakan pada Kamis bahwa mereka telah membunuh Sinwar dalam sebuah operasi militer di Gaza. Hamas pada Jumat mengonfirmasi Kematian pemimpinnya di garis depan, menyebutnya sebagai “pahlawan yang memerangi Laskar Israel hingga napas terakhirnya.” (Yeni Safak/Z-2)