Kawasan Ekonomi Tertentu (KEK) Likupang, Sulawesi Utara, yang kini menjadi destinasi super prioritas, dapat diakses dengan jarak tempuh kurang lebih 50 km selama 1,5-2 jam perjalanan dari Kota Manado menggunakan mobil. Perjalanan dijamin akan terasa nyaman karena sebagai bagian dari KEK, pemerintah memudahkan mobilitas wisatawan dengan membangun infrastruktur yang memadai, seperti Tol Manado-Bitung. Inilah daftar destinasi yang wajib Anda sambangi Begitu mampir ke Likupang.
Pantai Paal
Pantai Paal, sebuah surga tersembunyi di ujung utara Sulawesi, menyajikan pengalaman yang memikat bagi mereka yang rela bangun lebih pagi. Tak sedikit wisatawan yang memilih datang sebelum Mentari terbit Demi menikmati momen istimewa ini. Ketika kaki mereka menyentuh pasir putih yang Lagi dingin, dan angin sepoi-sepoi menyentuh kulit, suasana damai segera menyelimuti. Bunyi deburan ombak yang lembut semakin menambah ketenangan yang sulit ditemukan di tempat lain.
Pagi di Pantai Paal memang menawarkan sesuatu yang Spesial—sebuah ketenangan yang Tak Bisa dibeli. Begitu fajar mulai merekah, Terang Mentari perlahan menembus Gugusan-Gugusan tipis, menciptakan pemandangan menakjubkan yang memantul di permukaan laut yang bening seperti kaca. Pasir putih yang lembut seolah menyala, memberikan kilau yang seolah-olah menyinari dasar pantai.
Hanya dengan menempuh perjalanan Sekeliling satu jam tiga puluh menit dari Kota Manado, para pengunjung Bisa menyaksikan momen sunrise yang begitu memukau. Meskipun kawasan Pantai Paal tergolong baru—baru dibuka Sekeliling tahun 2014—keindahannya tak perlu diragukan Tengah. Di Sekeliling pantai, deretan pepohonan memberikan keteduhan alami, seolah menjaga keindahan alam yang Lagi asri dan belum tersentuh oleh hiruk-pikuk keramaian.
Tetapi, seiring berjalannya waktu, Begitu Mentari mulai naik dan siang hari tiba, Pantai Paal mulai ramai dengan wisatawan. Mereka yang sebelumnya menikmati kedamaian pagi, kini beralih ke berbagai aktivitas yang memacu adrenalin seperti Banana Boat dan UFO Boat. Meski demikian, momen ketenangan di pagi hari tetap menjadi daya tarik Penting pantai ini.
Demi menikmati Seluruh keindahan dan aktivitas yang ditawarkan, wisatawan dikenakan biaya masuk yang terjangkau. Bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan roda dua, tiket masuknya sebesar Rp5.000, sementara Demi kendaraan roda empat, tarifnya Rp10.000. Bagi yang Ingin merasakan sensasi permainan air, disediakan pula tiket seharga Rp25.000.
Pantai Paal adalah tempat di mana alam, ketenangan, dan petualangan berpadu dalam Selaras sempurna. Tak heran Kalau banyak orang yang selalu Ingin kembali, mencari ketenangan di balik gemuruh ombak dan keindahan sunrise yang memukau.
Pantai dan Bukit Pulisan
Baca juga : Gempa M4.8 Guncang Melonguane Sulawesi Utara
Desa Wisata Pulisan yang terletak di Likupang, Sulawesi Utara, telah menjadi salah satu destinasi wisata andalan dengan keindahan alam yang memikat dan paket wisata laut yang lengkap. Desa ini menawarkan pesona alam yang memukau melalui dua destinasi utamanya, Yakni Pantai Pulisan dan Bukit Pulisan, yang telah menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara.
Pantai Pulisan dikenal sebagai salah satu pantai favorit di Likupang. Pantai ini menawarkan hamparan pasir putih lembut yang membentang sepanjang bibir pantainya. Menariknya, pantai ini terbagi menjadi tiga bagian yang masing-masing dipisahkan oleh tebing batu yang menjorok ke arah laut, menciptakan Pemandangan yang Spesial dan memukau. Pantai ini Tak hanya menawarkan keindahan visual, tetapi juga berbagai aktivitas menarik bagi pengunjung, seperti menyelam dan snorkeling.
Begitu berjalan menuju pantai, wisatawan juga disajikan dengan pemandangan Spesial dari rumah-rumah apung yang berada di tengah perairan Sekeliling pantai. Selain Pantai Pulisan dan Bukit Pulisan, daya tarik destinasi ini juga hadir pada Gua Pulisan dan Cagar Alam Tangkoko Dua Keluarga yang sayang Demi dilewatkan. Dengan menyewa kapal, wisatawan dapat menikmati spot yang Mempunyai tebing batu yang bentuknya menyerupai gua dan bersinggungan langsung dengan laut. Cagar alam yang dimiliki Pulisan juga menarik lantaran merupakan rumah bagi satwa langka yang dilindungi, seperti yaki atau monyet hitam besar yang merupakan spesies endemik Sulawesi Utara, seperti maleo.
Demi Bisa datang ke Posisi ini, wisatawan perlu berkendara Sekeliling 90 menit dari pusat Kota Airmadidi, Minahasa Utara, menuju Likupang. Sementara dari Kota Manado, butuh waktu berkendara Sekeliling 60 menit. Sehingga total perjalanan ke Pantai Pulisan memakan waktu 2 jam 30 menit.
Baca juga : Air Asia Buka Penerbangan Langsung Manado-Kinibalu Malaysia
Begitu ini, pemerintah setempat telah melakukan berbagai upaya Demi meningkatkan kenyamanan wisatawan selama berkunjung ke Desa Wisata Pulisan. Berbagai infrastruktur juga telah disiapkan, mulai dari penyediaan homestay yang nyaman hingga dukungan sinyal 4G yang memungkinkan wisatawan tetap terhubung selama menikmati liburan di desa ini.
Desa Wisata Pulisan berhasil meraih gelar Pemenang 2 dalam ajang Trisakti Tourism Award 2021 yang berlangsung pada Agustus 2021. Prestasi ini diraih dalam kategori desa wisata dengan video favorit pilihan netizen, di mana video Desa Wisata Pulisan berhasil mendapatkan 3.650 like di akun Instagram Trisakti Award. Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas potensi besar yang dimiliki oleh Desa Wisata Pulisan, serta menjadi motivasi Demi Lalu mengembangkan sektor pariwisata di desa ini.
Ajang Trisakti Tourism Award bertujuan Demi meningkatkan potensi desa wisata dan mendorong percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan pemerintah daerah dapat lebih Pusat perhatian dalam memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, khususnya dalam pembangunan dan pengembangan desa wisata seperti Desa Pulisan.
Baca juga : Tahuna, Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara Diguncang Gempa M4.9
Bukit Larata
Lagi di Likupang, salah satu tempat yang Bisa pula dikunjungi yakni Bukit Larata. Destinasi ini menawarkan keindahan Pemandangan alam yang memadukan biru laut, hijaunya perbukitan, dan megahnya Gunung Manado Uzur. Tempat ini menjadi surga tersembunyi yang siap memanjakan mata setiap wisatawan yang berkunjung.
Baca juga : Melonguane Sulawesi Utara Diguncang Gempa M4.6
Bagi para petualang yang Ingin merasakan pesona Bukit Larata, perjalanannya cukup mudah ditempuh. Dari Bandara Sam Ratulangi Manado, wisatawan Bisa menggunakan kendaraan pribadi, Bagus roda dua maupun roda empat, dengan waktu tempuh Sekeliling 1 jam 30 menit. Rute yang dilalui pun cukup mudah, Yakni melalui Jalan A.A. Maramis menuju Desa Likupang, tempat Bukit Larata berada.
Bukit Larata Mempunyai Ciri khas yang menjadikannya Spesial dan berbeda dari destinasi wisata lainnya. Bukit ini sering kali disebut sebagai “Bukit Teletubbies” oleh para pengunjung. Julukan ini muncul karena perbukitan Larata Mempunyai bentuk berundak yang ditutupi oleh hamparan rumput hijau luas, mirip dengan bukit yang sering terlihat di acara televisi anak-anak, Teletubbies. Pemandangan ini memberikan kesan seperti berada di dunia lain yang penuh dengan ketenangan dan keindahan.
Tetapi, sebelum dikenal sebagai Bukit Teletubbies, tempat ini pernah disebut sebagai “Bukit Kerbau”. Nama ini muncul karena dulunya bukit ini sering menjadi tempat berkumpulnya kawanan kerbau yang berkeliaran di sekitaran bukit. Meski kini kerbau-kerbau tersebut sudah jarang ditemui, sejarahnya tetap menjadi bagian menarik dari cerita Bukit Larata.
Keindahan Bukit Larata Tak hanya terletak pada Pemandangan alamnya, tetapi juga pada ketenangan dan kedamaian yang ditawarkannya. Jauh dari hiruk pikuk kota, tempat ini memberikan kesempatan bagi para wisatawan Demi melepaskan penat dan menikmati keindahan alam yang Lagi asri.
Pulau Lihaga
Salah satu destinasi yang Tak boleh dilewatkan adalah Pulau Lihaga. Terlebih Lihaga telah menjadi salah satu dari lima Destinasi Super Prioritas (DSP). Pulau yang dulunya tak berpenghuni ini bak menjadi surga bagi wisatawan. Laut di Sekeliling pulau yang relatif berombak tenang dan air laut yang sejernih kristal berwarna tosca dijamin langsung Membangun Anjlok hati.
Keasriannya Lagi sangat terjaga, dikelilingi pasir putih di sepanjang pantai yang lembut juga terdapat pepohonan rindang. Wisatawan Bisa menikmati keindahan pulau ini bahkan sebelum turun dari Bahtera, Anda Bisa meminta Bahtera yang Anda naiki Demi mengelilingi Pulau Lihaga terlebih dahulu sebelum menapaki pulau seluas 8 hektare.
Demi mencapai Pulau Lihaga sebenarnya Tak terlampau sulit. Dari Manado, Minahasa Utara, naik kapal bermotor Sekeliling 90 menit ke Pelabuhan Serei, Likupang. Dari situ, naik kapal bermotor Tengah Demi ke Pulau Lihaga. Eksis dua jenis kapal bermotor yang disewakan. Tarif Demi menyewa kapal bermotor dengan kapasitas penumpang maksimal 15 orang, berkisar Rp100 ribu. Tetapi apabila berkunjung secara rombongan lebih dari 20 orang, Bisa juga menyewa kapal dengan tarif sebesar Rp800 ribu hingga Rp1 juta. Sementara, tiket masuknya dikenakan biaya sebesar Rp50 ribu dan Rp100 ribu bagi wisatawan mancanegara.
Dulunya Pulau Lihaga memang dikenal sebagai pulau tak berpenghuni. Pulau ini sebelumnya dikelola oleh masyarakat setempat dan menjadi bagian dari Desa Gangga 1, yang berada di Kecamatan Likupang Barat. Tetapi, setelah diambil alih oleh PT Karyadeka Alam Asri, pulau ini berubah menjadi tempat wisata yang diberi nama Lihaga Beach Club.
Keragaman biota Dasar laut di Sekeliling pulau ini juga sangat indah. Maka sangat ideal bagi yang Mempunyai hobi snorkeling. Dipadu air laut yang jernih dan arus yang tenang serta Terumbu karang dan pemandangan Dasar laut di sini enggak kalah elok dengan spot diving di Indonesia yang lebih dulu mendunia, lho. Laut di Sekeliling Pulau Lihaga memang sangat menggoda bagi penggemar petualangan Dasar laut.
Engkau juga tak perlu khawatir dengan fasilitas yang Eksis. Alasan, fasilitas di pulau ini terbilang cukup lengkap, seperti toilet yang Kudus, hingga kafe yang menyediakan makanan dan minuman. Eksis pula glamping yang Bisa menjadi pilihan Engkau Demi menginap, Sembari diiringi deru ombak yang terasa menenangkan. Harga glamping di sini pun bervariasi, mulai dari Rp1,5 juta (belum termasuk boat) hingga Rp2,8 juta (sudah termasuk boat dan sarapan Demi 2 orang).
Ekowisata Desa Bahoi
Sulawesi Utara seolah tak pernah kehabisan pesona alam yang memukau. Dari ujung ke ujung, keindahan alamnya Lalu mengundang decak kagum. Salah satu permata tersembunyi yang layak Demi disambangi adalah Ekowisata Desa Bahoi, sebuah desa pesisir yang memadukan keindahan alam dengan kearifan lokal. Terletak di Likupang Barat, Minahasa Utara, Bahoi menyuguhkan pengalaman wisata yang tak sekadar memanjakan mata, tetapi juga memberi Maksud mendalam tentang Selaras antara Mahluk dan alam.
Berjarak Sekeliling 15 km dari pusat Kota Likupang, Desa Bahoi Bisa dicapai dalam waktu Sekeliling 30 menit berkendara. Tetapi, Kalau Anda berangkat dari Manado, siapkan diri Demi perjalanan Sekeliling 90 menit. Setiap detik perjalanan akan terasa berharga ketika Anda tiba di desa ini, di mana perpaduan antara laut yang tenang dan perbukitan hijau menyapa Anda dengan hangat.
Desa Bahoi Mempunyai daya tarik yang memikat bagi para pecinta ekowisata. Terletak di lereng bukit yang memanjang mengikuti garis pantai, desa ini menawarkan pemandangan perairan yang jernih dengan arus tenang, terutama Begitu cuaca cerah. Kondisi ini menjadikan Bahoi surga bagi para pemula yang Ingin mencoba snorkeling. Anda Bisa berenang di sepanjang pantai hingga ke perairan yang lebih dalam, hanya dengan perlengkapan snorkel sederhana.
Di sisi utara desa, hutan mangrove dan pasir putih menanti Demi dijelajahi. Kawasan mangrove ini bukan hanya rumah bagi berbagai jenis Tumbuhan dan Hewan, tetapi juga menjadi salah satu spot terbaik Demi menikmati pemandangan alam yang asri. Jembatan gantung yang melintasi hutan mangrove ini adalah tempat favorit bagi wisatawan Demi mengabadikan momen. Bagi yang Suka memancing, jembatan ini juga menjadi tempat yang sempurna Demi menunggu ikan dengan pemandangan alam yang memukau.
Keindahan alam Desa Bahoi bukan hanya terletak pada pemandangannya, tetapi juga pada kebersihan dan kerapihannya. Masyarakat setempat sangat menjaga lingkungan mereka, dengan memastikan bahwa sampah plastik Tak mengotori keindahan desa. Bahkan, sampah dedaunan yang Eksis pun dikumpulkan dan dikelola dengan Bagus. Kehangatan penduduknya juga terasa Begitu mereka menyambut wisatawan yang datang, menjadikan pengalaman berkunjung ke Bahoi semakin berkesan.
Desa Bahoi Tak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kesempatan Demi merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Wisatawan Bisa menginap di rumah Kaum, dengan pilihan harga yang variatif Tetapi tetap terjangkau. Pengalaman ini memberikan kesempatan Demi lebih dekat dengan budaya lokal dan memahami kehidupan masyarakat pesisir Sulawesi Utara.
Ekowisata di Desa Bahoi dikelola oleh masyarakat dengan dukungan pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Masyarakat setempat Tak hanya menjadi pemandu wisata, tetapi juga operator boat dan instruktur selam. Mereka menyediakan Bahtera Demi berkeliling hutan bakau dan perairan Sekeliling, serta peralatan snorkeling dan diving. Desa Bahoi telah membuktikan bahwa pengelolaan wisata yang berbasis masyarakat Bisa menjadi Misalnya Selaras antara alam dan Mahluk, di mana keseimbangan ekosistem laut tetap terjaga, sementara kesejahteraan masyarakat juga meningkat. (X-8)