Perdagangan Akhir Pekan, Rupiah Ditutup Perkasa

Perdagangan Akhir Pekan, Rupiah Ditutup Perkasa
Pedagang menunjukkan mata uang rupiah yang menguat.(Antara)

PADA perdagangan akhir pekan, Jumat (23/8), mata uang rupiah ditutup menguat 108 poin dari penutupan sebelumnya menjadi Rp15.492 per dolar Amerika Perkumpulan (AS).

Direktur PT.Untung Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan faktor utama penguatan mata uang garuda karena indeks dolar yang melemah. “Pada perdagangan akhir pekan mata uang rupiah yang sebelumnya melemah, ditutup menguat 108 poin,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (23/8).

Ibrahim menjelaskan investor khawatir tentang pelemahan ekonomi dan ekspektasi bahwa Bank Sentral AS, Federal Reserve atau The Fed akan segera memangkas suku bunga.

Baca juga : Rupiah Ditutup Anjlok Imbas Demo RUU Pilkada

Para pedagang, katanya, akan fokus pada pernyataan Ketua Dewan Gubernur Federal Reserve AS, Jerome Powell untuk mendapatkan petunjuk baru tentang besarnya penurunan suku bunga yang diharapkan pada September dan apakah penurunan suku bunga berikutnya mungkin terjadi pada setiap pertemuan setelahnya.

Cek Artikel:  Harga Emas Bertahan di Rp1,461 Juta per Gram

“Risalah dari pertemuan The Fed pada tanggal 30-31 Juli yang dirilis menunjukkan bahwa sebagian besar pejabat mengatakan penurunan suku bunga pada September mungkin terjadi,” terang Ibrahim

Dari faktor internal, penguatan rupiah terjadi pascakeputusan Banggar Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang membatalkan revisi Rumusan Undang-Undang (RUU) Pilkada 2024 dan tidak ada rapat paripurna jelang akhir pendaftaran Pilkada pada 27 Agustus 2024.

Baca juga : Rabu (21/8) Pagi, Rupiah Turun Demi Pasar Antisipasi Hasil RDG BI

Menyusul pernyataan DPR, Komisi Pemilihan Standar (KPU) RI menegaskan bahwa pendaftaran pasangan calon kepala daerah akan berpedoman pada putusan Mahkamah Konstitusi. KPU juga memastikan putusan MK akan ditindaklanjuti dalam PKPU Pilkada.

Cek Artikel:  10 Investor Telah Manfaatkan Lahan di Pulau Kecil RI, Segini Harga per Hektarenya

Dengan pengumuman tersebut membuat masyarakat maupun investor kembali tenang dan percaya, bahwa demokrasi di Indonesia akan berjalan sesuai dengan rel yang ada.

“Sehingga bisa menambah kepercayaan tersendiri bagi para investor untuk kembali masuk ke pasar keuangan dalam negeri, karena situsi dan kondisi politik sudah kembali tenang dan stabil,” pungkas Ibrahim. (N-2)

Mungkin Anda Menyukai