Penyebab Gangguan Pendengaran pada Anak dan Solusi menurut Dosen Unusa

Penyebab  Gangguan Pendengaran pada Anak dan Solusi menurut Dosen Unusa
Ilustrasi(freepik.com)

SALAH satu organ pendengaran yang Krusial dalam proses menerima dan menghantarkan Bunyi adalah telinga. Terdapat tiga bagian telinga yakni luar, tengah dan dalam. Organ pendengaran akan terganggu Apabila Terdapat bagian yang cedera. Gangguan pendengaran dapat terjadi pada anak, oleh karena itu orangtua dianjurkan melakukan skrining segera setelah anak lahir.

Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dr. Rizka Dany Afina, Sp.T.H.T.B.K.L menjelaskan bahwa gangguan pendengaran Dapat terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak. Berdasarkan penyebabnya, gangguan pendengaran Mempunyai beberapa tipe, yakni tipe saraf, tipe konduksi, dan tipe campuran.

Pada gangguan pendengaran tipe saraf, ini Dapat terjadi karena adanya disfungsi saraf pendengaran bagian dalam atau koklea.

“Gangguan pendengaran tipe saraf ini Dapat terjadi pada anak Yakni berupa gangguan pendengaran kongenital atau bawaan yang dapat disebabkan karena adanya gangguan dalam masa pembentukan organ pendengaran pada Demi ibu mengandung usia kehamilan 4-5 minggu. Misalnya ibu mengalami infeksi karena virus, atau ibu mengalami demam tinggi, Dapat disertai adanya bintil merah pada kulit atau ibu terdiagnosis penyakit rubella tau toksoplasma,” ungkapnya.

Cek Artikel:  Kanker Endometrium Dapat Terjadi karena Gaya Hidup

Oleh karena itu dr Rika mengarahkan bagi para ibu Kepada melakukan skrining pada bayi mereka. Terutama pada bayi yang Mempunyai risiko tinggi. Ibu dengan riwayat infeksi pada kehamilan seperti yang dijelaskan sebelumnya, bayi yang lahir dengan berat lahir kurang dari 1500 gram, lahir prematur dan juga bayi yang Mempunyai cacat bawaan lain misalnya Kagak terdapat tulang tengkorak, sindrom Down, bayi yang Lamban dilakukan perawatan di ruang NICU, terdapat riwayat keluarga yang mengalami gangguan pendengaran sebaiknya memeriksakan organ pendengaran pada anak.

“Idealnya pada 1-2 hari setelah lahir dilakukan screening pendengaran dengan alat OAE (otoaccoustic emission) berupa alat pemeriksaan dengan ujung pemeriksaan ditempelkan ke liang telinga bayi yang dapat mengetahui secara Awal apakah terdapat gangguan pada organ telinga bagian dalam Apabila hasil nya positif dikatakan refer sehingga dapat dilanjutkan Tengah Kepada pemeriksaan di bulan ketiga,” kata dia. dan 

Cek Artikel:  Du Anyam, jadi Teladan Pemberdayaan Wirausaha Perempuan Lokal ke Kancah Mendunia

Apabila Lagi terdapat kelainan maka akan direncanakan Kepada habilitasi pendengaran sebelum bayi berusia 6 bulan bulan pertama. Hal ini Krusial dilakukan karena dengan penanganan segera terbukti anak dapat berkomunikasi lebih Bagus dengan sekitarnya, Kagak terdapat kesulitan di sekolah, dan dapat bermain Serempak anak-anak lain tanpa kendala,” lanjutnya.

Kondisi gangguan pendengaran pada anak harus segera ditangani, lantaran Apabila terlambat akan berakibat pada tumbuh kembang anak.

Selain itu, dokter Rizka juga menuturkan beberapa penyebab lain gangguan pendengaran yang sering dialami oleh orang dewasa dan juga anak-anak Yakni akibat sumbatan serumen atau kotoran telinga. 

“Pada kondisi tersebut gangguan pendengaran terjadi secara konduktif Yakni terdapat hambatan pengahantaran bunyi dari liang telinga ke telinga bagian tengah. Kondisi lainnya yang sering terjadi karena Terdapat kebiasaan mengorek telinga yang dapat menyebabkan bengkak pada liang telinga sehingga telinga juga tersumbat dan dapat terasa nyeri juga Dapat keluar cairan sehingga pendengaran juga terganggu.” 

Cek Artikel:  Peranan Perempuan Krusial dalam Ekosistem Kendaraan Listrik

Kepada menghindari hal tersebut ia mengimbau agar Kagak mengorek-ngorek telinga dan juga rutin memeriksakan telinga ke dokter setiap 6 bulan sekali Kepada dibersihkan.

Gangguan pendengaran juga dapat terjadi pada orang yang sering mendengarkan musik menggunakan earphone karena mengganggu organ dalam dan saraf pendengaran Yakni terjadi ketulian akibat bising karena terpapar bunyi yang keras begitu juga pada pekerja yang sering terpapar dengan Bunyi bising.

Penurunan pendengaran juga dapat terjadi pada lanjut usia akibat adanya penurunan fungsi saraf pendengaran. Kondisi ini Standar disebut dengan Presbikusis. Apabila kondisinya sudah sangat mengganggu, maka lansia dapat menggunakan alat bantu dengar.(H-2)

 

Mungkin Anda Menyukai