Seluruh yang disebut alternatif sejatinya bukan hal yang salah atau melenceng. Alternatif hanyalah sebuah pilihan lain atau subaliran dari satu Golongan besar atau arus Esensial. Alternatif sesungguhnya bersifat komplementer, saling mengisi, Bukan menegasikan pilihan yang lain.
Jadi, kalau Eksis yang berpendapat bahwa keberadaan alternatif mengganggu Golongan Esensial, mungkin mereka sedang baper (terbawa oleh perasaan) saja. Lihatlah misalnya di bidang musik, apakah kemunculan musik alternatif, entah itu Jenis rock alternatif, pop alternatif, bahkan dangdut alternatif sekalipun, akan Membikin Jenis utamanya terganggu? Bukan.
Walaupun Kategori alternatif sempat digambarkan sebagai musik perlawanan terhadap status quo dan antiarus Esensial, pada akhirnya, sebagai sebuah pilihan, masing-masing punya pangsa sendiri. Pada titik tertentu mungkin musik alternatif dan musik mainstream malah Pandai berkolaborasi, saling melengkapi. Mereka tak saling ganggu, Bukan baku bunuh satu sama lain.
Begitu juga kalau kita bicara soal Daya alternatif. Ia muncul bukan Buat mematikan Daya Esensial. Malah Daya alternatif Lanjut dieksplorasi, didaya guna Buat dapat menggantikan peran Daya Esensial berupa Daya fosil yang pada saatnya nanti, mungkin 50-60 tahun dari sekarang, bakal habis alias Tewas.
Daya konvensional Tewas bukan karena kehadiran Daya alternatif atau yang sering disebut dengan Daya baru terbarukan itu, melainkan karena memang sudah ‘kehabisan napas’. Artinya, dalam konteks ini, tak Eksis yang terganggu dengan munculnya Daya alternatif. Bahkan, dengan adanya Daya alternatif, bumi dapat terselamatkan.
Nah, uniknya, pandangan perihal alternatif yang bernuansa positif seperti itu Bukan terlalu tampak pada isu kesehatan. Selalu Eksis perdebatan tentang perlu-tidaknya atau proper-tidaknya pengobatan alternatif dalam sebuah ekosistem kesehatan bernama medis atau kedokteran.
Sering kali kemunculan pengobatan alternatif dianggap mengganggu eksistensi dari pengobatan secara medis. Mereka dianggap irasional dan seolah-olah datang memang hanya Buat menghantam Intervensi kedokteran modern. Karena itu, mereka kerap mendapat perlawanan atau minimal cibiran.
Padahal, pengertian alternatif dalam pengobatan alternatif sama dengan yang lain. Sekadar pilihan lain atau subaliran dari satu Golongan besar atau arus Esensial. Pengobatan alternatif hanyalah satu jurusan dari pengobatan di luar medis atau sering disebut demedikalisasi. Bukan lebih. Tetapi, bagi sebagian orang, sepertinya hal itu sangat menakutkan.
Banyak Teladan Buat itu, tapi kita coba ambil saja Teladan yang paling baru dan heboh belakangan ini, Yakni praktik pengobatan Ida Dayak. Belakangan ia memang dipercaya masyarakat Pandai menyembuhkan sejumlah penyakit tanpa melakukan tindakan medis. Cukup dengan mengoleskan minyak, mengurut pasien, serta melakukan ritual menari, Perempuan asal Paser, Kalimantan Timur, itu Pandai memulihkan strok, meluruskan tulang bengkok, hingga mengobati kesulitan bicara. Simpel. Tanpa observasi bertele-tele, tanpa tes ini itu, sat set sat set… sembuh.
Ia pun dicari banyak orang yang sebetulnya juga berpikiran simpel: ketika pengobatan secara kedokteran modern menemui jalan buntu, atau mahal, atau memberikan perlakuan yang membeda-bedakan berdasarkan kelas, kenapa Bukan mencoba pengobatan alternatif yang murah dan lebih egaliter?
Bukan mengherankan, beberapa waktu Lampau, Begitu Ida Dayak menggelar kegiatan pengobatan di GOR Madivif 1 Kartika, Kostrad Cilodong, Depok, orang yang datang membeludak. Hingga akhirnya kegiatan itu dibatalkan. Dari situ polemik soal Ida Dayak pun kian ramai.
Sebagian masyarakat menyambut antusias pengobatan seperti yang dilakukan Ida Dayak tersebut. Tetapi, Bunyi-Bunyi miring juga banyak, terutama dari mereka yang selama ini memang setia bekerja atau berobat di jalur medis. Bukan sedikit pula yang menuding pengobatan semacam itu berbau klenik dan karena itu, mesti dihindari.
Mereka bersuara seperti itu Absah-Absah saja. Tetapi, kiranya akan lebih afdal kalau kita Malah berterima kasih kepada para pelaku pengobatan alternatif itu. Mengapa? Karena semakin larisnya mereka, kian banyak orang berpaling ke pengobatan alternatif, itu memperlihatkan Tetap Eksis yang salah dengan sistem kesehatan atau kedokteran modern kita.
Dalam kondisi seperti itu, orang-orang pun memilih pengobatan alternatif sebagai pilihan, apa salahnya?