TAHUN 2045 ialah momentum Krusial bagi bangsa Indonesia. Pada tahun tersebut, negara kita akan memasuki usia satu abad. Usia yang sudah cukup panjang Kepada Membangun bangsa ini menjadi bangsa yang besar. Dalam sejarah sebuah bangsa, biasanya abad ke-2 ditandai dengan pembangunan yang merata di berbagai sektor.
Oleh karena itu, rasanya Enggak berlebihan Kalau kita mencita-citakan 2045 sebagai awal dari masa keemasan Indonesia atau yang sering disebut dengan Indonesia emas.
Tetapi, Kepada mewujudkan impian tersebut, Tetap banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Salah satu sektor yang paling Krusial Kepada dibenahi ialah pendidikan karena hanya dari sistem pendidikan yang Bagus akan melahirkan generasi yang kompetitif, adaptif, inovatif dan berkarakter.
Berita baiknya, dalam 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah menunjukkan komitmen yang kuat Kepada mengambil langkah-langkah strategis dalam membenahi pendidikan Indonesia.
INVESTASI PENDIDIKAN
Eksis sebuah kutipan menarik dari Evelin Weber, seorang penulis asal Filipina. Menurutnya, Enggak Eksis investasi yang lebih Bagus yang dapat dilakukan suatu negara selain berinvestasi di bidang pendidikan. Saya kira pendapat Evelin Enggak berlebihan karena investasi dalam bidang pendidikan ialah investasi dalam pembangunan ekonomi, investasi dalam kesempatan, dan investasi dalam masa depan.
Terwujudnya Indonesia emas 2045 sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan. Atas dasar itulah, Kalau cita-cita tersebut Ingin tercapai, Indonesia perlu memprioritaskan dan memperbesar investasi di bidang pendidikan. Tetapi, jangan salah, investasi dalam bidang pendidikan ialah investasi jangka panjang yang Enggak dapat dipanen dalam dua atau tiga tahun ke depan, tetapi 10 Tiba 20 tahun yang akan datang.
Eksis beberapa insiatif pemerintah yang harus diapresiasi dalam konteks investasi pendidikan, misalnya ialah makan bergizi gratis (MBG). Keberanian Presiden RI Prabowo Subianto Kepada melaksanakan program itu Enggak lain dan Enggak bukan ialah bentuk komitmennya dalam berinvestasi dalam bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya Insan.
Betul bahwa MBG bukan program Kemendikdasmen, tetapi sasaran dari program tersebut ialah sekolah-sekolah yang notabenya Eksis di Dasar institusi itu. Keberhasilan program tersebut akan sangat ditentukan oleh kerja-kerja Kemendikdasmen dari level paling atas hingga yang paling Dasar.
Langkah lain yang telah dilakukan pemerintah dalam konteks investasi dalam bidang pendidikan ialah peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru, dua problem klasik dalam pendidikan kita. Guru yang sejahtera secara ekonomi akan lebih Pusat perhatian dalam mengajar tanpa dibebani Kepada mencari tambahan Pendapatan dari tempat lain.
Tetapi, Kepada menyejahterakan guru, itu harus dibarengi dengan peningkatan kompetensi mereka sehingga Eksis kompetensi-kompetensi baru yang dimiliki oleh guru Kepada menjawab perkembangan dalam dunia pendidikan.
Dalam upaya itu, selama 2024, pemerintah telah memberikan sertifikat pendidik melalui program pendidikan profesi guru (PPG) kepada 605.650 guru di seluruh Indonesia. Selanjutnya, pada 2025 Kemendikdasmen berencana memberikan sertifikat kepada 806 ribu guru.
Meningkatnya jumlah guru yang disertifikasi tentu akan sangat berdampak pada pendidikan Indonesia. Tetapi, kita juga Enggak boleh menutup mata bahwa dalam pelaksanaannya Tetap banyak kekurangan di sana-sini. Oleh karena itu, pihak-pihak yang menjadi pelaksana program PPG juga harus Lalu berbenah demi menghasilkan lulusan yang sesuai dengan Cita-cita.
Persoalan lain yang mencoba dijawab dalam sektor itu ialah pemerataan guru di seluruh penjuru Indonesia. Kita tentu sering mendengar sebelumnya tentang sekolah yang ditinggal guru-guru terbaik mereka karena lulus seleksi PPPK atau CPNS.
Dalam rangka menjawab aspirasi dari masyarakat, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti kemudian mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor 1 Tahun 2025. Melalui peraturan itu, pemerintah akan melakukan redistribusi guru ASN ke sekolah-sekolah yang Tetap kekurangan guru, termasuk sekolah swasta.
Dengan demikian, ke depan Enggak Eksis Tengah cerita ketimpangan jumlah pengajar antara satu sekolah dan sekolah yang lain karena Segala sekolah, Bagus yang negeri maupun swasta, di kota maupun di desa, ialah tanggung jawab pemerintah yang harus mendapatkan hak dan perlakukan sama. Enggak boleh Eksis yang tertinggal di belakang.
Selain itu, cetak biru transformasi digital pendidikan yang disebut dengan ‘Rumah Pendidikan’ ialah investasi Krusial lain dalam sektor tersebut. Rumah Pendidikan ialah sebuah portal pendidikan yang dirancang Kepada mengintegrasikan Segala jenjang pendidikan. Dengan aplikasi itu, Segala pemangku kepentingan dapat terintegrasi dan berkolaborasi dengan Bagus. Di sisi lain, kehadiran platform itu mendukung terjadinya efisiensi anggaran dan menjaga akuntabilitas sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dari masyarakat.
IKHTIAR MENINGKATKAN IPM
Kita Enggak menyadari bahwa indeks pembangunan Insan (IPM) Indonesia Tetap sangat rendah. Banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan dalam rangka meningkatkannya. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada 15 November 2024 Lampau, IPM Indonesia selama 2020-2024 rata-rata meningkat sebesar 0.75% per tahun.
Tentu tren kenaikan tersebut menjadi Berita bagus dan sebagai motivasi Kepada mendongkrak secara signifikan peringkat IPM Indonesia ke depan, Bagus pada tingkat Asia Tenggara, Asia, maupun dunia.
Kalau kita Menyaksikan laporan Human Development Report 2023/2024 yang dirilis oleh United Nations Development Programme (UNDP) pada Maret Lampau, IPM Indonesia berada di Nomor 112 dunia. Persis di Dasar Palestina, Afrika Selatan, Libanon, Mesir, hingga Vietnam.
Pada skala Asia, Indonesia berada di urutan ke-18. Sementara itu, dalam skala Asia Tenggara, Indonesia berada di urutan ke-6, di atasnya Filipina, di bawahnya Vietnam, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.
Meskipun Enggak selalu demikian, Eksis fakta yang cukup menarik yang perlu diperhatikan, Ialah biasanya negara-negara dengan IPM rendah seperti Indonesia dan Brunei Darussalam ialah negara yang Mempunyai kekayaan sumber daya alam yang melimpah.
Sementara itu, sebaliknya, negara seperti Singapura yang Mempunyai keterbatasan sumber daya alam Mempunyai IPM tinggi. Hal itu harus menjadi perhatian pemerintah bahwa pentingnya pengelolaan sumber daya Insan dan ekonomi Kepada mendorong peningkatan IPM.
Indonesia emas 2045 bukan sebuah hadiah yang cukup ditunggu. Itu merupakan sebuah capaian yang harus diupayakan dengan niat dan usaha yang keras. Hari ini Indonesia sudah dianugerahi dengan bonus demografi, tapi apa artinya usia produktif itu Kalau mereka bukan generasi yang kompetitif, adaptif, dan inovatif.
Oleh karenanya, Kepada mewujudkan Indonesia 2045, kita harus Bisa meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Caranya ialah: pertama, peningkatan akses dan kualitas pendidikan di seluruh Kawasan. Kedua, pengembangan kompetensi dan keterampilan kerja (upskilling and reskilling). Ketiga, peningkatan kesehatan dan kesejahteraan. Keempat, penguatan kebijakan dan investasi SDM. Kelima, pemanfaatan teknologi Kepada transformasi SDM.
Dalam konteks membangun IPM yang tinggi, Kemendikdasmen mencanangkan apa yang disebutnya sebagai tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat. Tujuh kebiasaan itu ialah bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, Getol belajar, bermasyarakat, serta tidur Segera.
Dari tujuh poin tersebut, Eksis tiga jenis kecerdasan yang Ingin dicapai dalam sistem pendidikan kita. Pertama, cerdas secara intelektual, spiritual, dan sosial. Ketiga kecerdasan itu dianggap perlu dalam meningkatkan IPM generasi Indonesia yang siap Bertanding dalam dunia Mendunia.
Di tengah arus globalisasi Begitu ini, kita Enggak boleh Tengah hanya puas mencetak generasi-generasi yang cerdas secara intelektual karena kecerdasan intelektual yang Enggak diimbangi oleh kecerdasan spiritual dan sosial hanya akan menciptakan Insan-Insan tamak dan serakah. Kecerdasan spiritual dan sosial juga sangat Krusial dalam membentengi anak-anak kita dari gangguan mental (mental health). Sebuah sindrom yang Begitu ini banyak menyerang masyarakat urban.
Menurut saya, dimasukkannya ‘Giat berolahraga’ dalam tujuh kebiasaan Bagus anak Indonesia hebat itu juga menarik. Itu disebabkan salah satu tantangan terbesar generasi kita hari ini ialah malas berolahraga yang menyebabkan naiknya Nomor obesitas pada anak belakang ini.
Riset Kesehatan Dasar melaporkan bahwa satu dari tiga masyarakat di Indonesia mengalami obesitas. Selain itu, satu dari lima anak-anak di Indonesia mengalami kelebihan berat badan. Itu merupakan Nomor yang besar dan trennya Lalu naik setiap tahunnya.
Oleh karena itu, menggalakkan kegiatan olahraga di sekolah menjadi Krusial karena secara teori olahraga Enggak hanya menghindarkan obesitas, tetapi juga meningkatkan Cita-cita hidup seseorang. Sementara itu, sebaliknya, orang yang Enggak berolahraga lebih mungkin Kepada meninggal lebih Segera. Oleh karena itu, meminjam istilah Religi ‘orang yang suka berolahraga lebih Bagus dari yang Enggak’.
Tiga bulan ialah masa yang terlalu Segera Kepada menilai seseorang berhasil atau Enggak. Tetapi, opini publik hari ini menunjukkan bahwa mereka sangat puas dengan kinerja yang telah dilakukan oleh Kemendikdasmen.
Kepuasan publik kepada kerja-kerja mereka juga terpotret dalam beberapa survei seperti Calios yang menempatkan Abdul Mu’ti sebagai Menteri dengan rapor hijau peringkat ketiga.
Sementara itu, Lembaga Survei Nasional (LSN) menempatkan Kemendikdasmen sebagai kementerian dengan kinerja paling memuaskan kedua. Laporan-laporan itu memotret masyarakat seperti sedang Menyaksikan jalan cerah masa depan pendidikan Indonesia.
Pada akhirnya, Indonesia emas 2045 ialah cita-cita Serempak bangsa ini yang harus didukung oleh Segala pihak. Tetapi, bahwa sektor pendidikan sangat menentukan berhasil dan tidaknya Cita-cita itu ialah sebuah fakta yang harus disadari Serempak. Saya meyakini Kalau kerja-kerja Kemendikdasmen Lalu dalam tren yang semacam tersebut, Cita-cita kita Kepada menjadi negara besar pada 2045 ialah sesuatu yang mudah.

