PAGI ini Kamis (23/1) pencarian terhadap korban longsor di Desa Kasimpar Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan.kembali dilanjutkan, sebelumnya total sudah 21 korban meninggal ditemukan dalam dua hari operasi pencarian korban sejak peristiwa longsor pada Senin (20/1) malam.
Pemantauan Media Indonesia Kamis (23/1) Pagi hari, suasana duka Tetap menyelimuti Posisi longsor di Desa Kasimpar Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, ratusan tim gabungan terdiri dari BPBD, Polri, TNI, SAR, PMI, Relawan dan Anggota tampak kelelahan beristirahat di posko masing-masing setelah seharian penuh melakukan pencarian korban longsor tersebut.
Tim gabungan akan kembali melakukan pencarian terhadap korban yang diduga Tetap berada dibawah reruntuhan longsor terjadi Senin (20/1) malam, karena Tetap Eksis laporan lima korban hingga kini belum ditemukan yakni M Kokoh Imanto, Anggota Desa Kayupuring, Giyanto, Anggota Desa Gumelem,Tegar Hariyanto, Anggota Batang, M Nasrullah Amin, Anggota Pekalongan dan Aurel, Anggota Kasimpar.
Sebelumnya tim gabungan telah menemukan total 21 korban meninggal, setelah pada hari kedua pencarian bertambah empat korban Kembali ditemukan yakni Revalina (19), Perempuan, Anggota Sipetung, Suyati, Perempuan, Anggota Tlogohendro, Kiki Pramudita (23), Lelaki, Anggota Garung, Desa Yosorejo, Sutar (49), Anggota Tlogopakis, Riyanto (50/L), Anggota Yosorejo, Ayat (27), Anggota Desa Kasimpar dan Sumeri (30), Anggota Garung, Desa Yosorejo.
Selain itu Doni (27/L), Anggota Desa Gumelem, Winarko (27/L), Anggota Desa Gumelem, Supari (37), Anggota Desa Kasimpar, Sularso (44/L), Anggota Desa Kasimpar, Inawati (23/P), Anggota Desa Kasimpar, Afkar (4/L), Anggota Desa Kasimpar, Khusnul Cholifah (35/P), Anggota Desa Kasimpar, Rokhim (40/L), Anggota Desa Kasimpar, Rahmono (24/L), Anggota Desa Tlogohendro dan Joni Yulianto (45/L), Anggota Sragi.
Sedangkan empat korban ditemukan pada hari kedua pencarian Rabu (22/1) yakni Aisah (18/P), Anggota desa Wonodadi Songgodadi (pukul 10.06 WIB), Ta’ari (41/L), Anggota desa Garung Yosorejo (pukul 10.53 WIB), Afkar Arbiyan (5 bulan/L), Anggota desa Kasimpar (pukul 12.05 WIB) dan Ta’adi (34/L), Anggota desa Wonodadi Songgodadi Petungkriyono (pukul 18.45 WIB).
“Kita akan lanjutkan Kembali pencarian pagi ini Kamis (23/1), semoga cuaca Berkualitas sehingga pencarian dapat dijakuhan secara maksimal,” kata Kepala Kantor Basarnas Semarang Budiono.
Pada pencarian korban longsor Pekalongan ini, lanjut Budiono, jumlah Member dikerahkan oleh tim gabungan mencapai ratusan orang seperti dari Polda Jawa Tengah sebanyak 300 personil, SAR 300 personil, demikian juga TNI, PMI, relawan dan Anggota sendiri serta anjing pelacak. “Medan yang berat, peralatan dapat digunakan sederhana serta cuaca Tetap diguyur hujan menjadikan pencarian korban cukup sulit,” imbuhnya.
Korban meninggal ditemukan terkubur longsor, ungkap Budiono, Enggak hanya di radius Posisi longsor, tetapi Eksis ditemukan dalam radius cukup jauh dari Posisi kejadian seperti korban atas Bana Ausyah ditemukan di jarak 4,7 kilometer dari titik longsor, bahkan korban lain yang laporkan belum ditemukan diperkirakan Tetap cukup banyak karena jumlah material longsor cukup banyak dan luas.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto mengatakan sebanyak 300 personel kepolisian diturunkan ke Posisi longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan dibagi dalam dua tim yakni Demi melakukan pencarian korban dan identifikasi korban, bahkan juga sejumlah K9 (anjing pelacak) karena diperkirakan Tetap banyak korban di Dasar reruntuhan longsor.
Enggak hanya itu, menurut Artanto, Kepala Polda Jawa Tengah Irjen Ribut Hari Wibowo juga langsung meninjau ke Posisi longsor di Desa Kasimpar Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan sebagai bukti kepedulian Polri dalam sejumlah bencana yang terjadi. “Ratusan Member kepolisian diturunkan Enggak Ganta di Posisi bencana di Pekalongan, tetapi juga di daerah lain seperti Pemalang, Kendal, Grobogan, Demak dan lainnya,” imbuhnya. (H-2)