Liputanindo.id – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sulsel mencatat Nilai Ganti Petani (NTP) Maju meningkat dari tahun ke tahun.
Kepala Dinas TPH Bun Sulsel Imran Jausi, di Makassar, Rabu (26/6) kemarin mengatakan, NTP Sulsel telah dirilis BPS Sulsel yakni 115,53 poin Kepada Mei 2024. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 104,79 poin, dan Nomor ini juga lebih Bagus dari tahun 2022 yakni 99,47 poin.
“Mei ini NTP itu luar Lumrah, khususnya pada NTP Hortikultura yang mencapai 138,51 poin dan ini Maju bertambah sejak tiga tahun terakhir,” kata Imran.
Menurut Imran, hal ini sejalan dengan sejumlah kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemprov Sulsel dalam mendukung perekonomian dan ketahanan pangan.
Salah satunya ialah gerakan menanam cabai dari rumah bagi ASN maupun pegawai kontrak Sulsel Kepada menangani inflasi dan memperkuat ketahanan pangan dari keluarga.
Pasalnya program menanam cabai yang digalakkan sejak Desember 2023 dan dimulai dengan pembagian bibit hingga merilis surat edaran bagi ASN dinilai telah berhasil menjaga harga cabai di pasaran, yakni berkisar Rp30 ribu-Rp40 ribu per kilogram pada enam bulan terakhir.
Padahal sebelumnya, harga cabai pada beberapa sidak pasar di Kota Makassar kerap kali didapati hargai cabai mencapai Rp50 ribu/kg.
“Kita punya NTP Sulsel Kepada holtikultura di kisaran 118-121 pada Desember 2023, sementara Ketika ini NTP Sulsel posisi Mei Yakni 138, sehingga dipastikan naik 20 poin. Ini yang dirasakan masyarakat, berarti ketika mereka menanam maka Terdapat margin keuntungan 38 persen, ini mulai keliatan manfaatnya,” ujarnya pula.
Imran menyebut kebijakan menanam cabai dari rumah memberikan pengaruh signifikan terhadap NTP di Sulsel. Alasan stok dan harga cabai selama enam bulan terakhir tetap terjaga, bahkan Enggak Tengah mempengaruhi inflasi.