Pemprov Jatim Tawarkan Vietnam Kerja Sama Investasi Infrastruktur Senilai Rp6,14 Triliun

Liputanindo.id SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menawarkan Investment Project Ready to Offer (IPRO) di bidang infrastruktur senilai lebih dari Rp6,14 triliun untuk meningkatkan kerja sama dengan negara Vietnam.

 Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono menjelaskan IPRO meliputi Pelabuhan Peti Kemas Dunia dan Pusat Logistik di Kota Probolinggo dengan nilai investasi Rp800 miliar atau 60 juta dolar AS.

“Selain itu Terminal Liquefied Natural Gas Probolinggo dengan nilai investasi Rp742,69 miliar atau 50 juta dolar AS dan Terminal Tangki Minyak Lamongan dengan nilai investasi Rp 4,6 triliun atau 314,22 juta dolar AS,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Jumat (22/3/2024).

Cek Artikel:  Pasokan Listrik Perlu Ditambah Dukung Sasaran Pertumbuhan Ekonomi

Pj Gubernur Adhy Karyono telah menyampaikan presentasi dalam konferensi “Meet Khanh Hoa-Indonesia” di Ho Chi Minh City, Vietnam.

 Menurutnya kerja sama antara Pemprov Jatim dengan Vietnam bisa ditingkatkan di berbagai sektor, mulai ekspor-impor, investasi dan pariwisata.

 Dalam kesempatan itu sekaligus mengungkapkan investasi di Jatim punya potensi sangat menguntungkan.

 “Realisasi investasi kita di tahun 2023 mencapai Rp145,1 triliun dengan Vietnam, berada di peringkat ke- 49 menurut data Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal,” ujarnya.

 Pj Gubernur Adhy menandaskan, untuk mendukung investasi yang ditawarkan, Jatim telah memiliki kawasan industri, meliputi Kawasan Ekonomi Spesifik Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik, Maspion Industrial Estate, Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Sidoarjo Industrial Estate Berbek (SIEB), Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Safe “N” Lock Halal Industrial Park, serta Sidoarjo Real Industrial Estate (SiRIE).

Cek Artikel:  Produsen Makanan Hewan Jerman Perkuat Kerja Sama Distribusi

 Selain itu Jatim memiliki kawasan industri pengembangan. Di antaranya Kawasan Industri Salt Lake, Kawasan Industri Ploso Jombang, Kawasan Industri Maritim Lamongan, dan Madura Industrial Seaport City.

 “Ini menunjukkan bahwa kami konsentrasi untuk industri dengan kawasan khusus. Didukung dengan kebijakan khusus untuk pengembangan investor-investor yang masuk,” ucap Pj Gubernur Adhy. (HAP)

Baca Juga:
LPPD Jatim Luncurkan Beasiswa untuk Ratusan Santri Pahamn 2024

 

Baca Juga:
Penampilan Indonesia di Babak Pertama saat Rival Vietnam Sepuhi Sorotan, Ini Penjelasan STY

 

Mungkin Anda Menyukai