PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) melakukan berbagai langkah antisipasi potensi banjir dengan menyiapkan infrastruktur hingga edukasi dan imbauan bagi masyarakat.
Sekretaris dinas SDA DKI Hendri mengatakan Infrastruktur pengendali banjir tersebut di antaranya, waduk atau embung, serta peningkatan kapasitas drainase kawasan.
“Demi meningkatkan daya tampung, Dinas SDA rutin melakukan pengerukan sedimen lumpur sungai/kali/waduk/saluran di lima Distrik kota administrasi,” kata Hendri Demi dihubungi, Selasa (10/12).
Berdasarkan data hingga 6 Desember 2024, Hendri mengatakan progres pengerukan sedimen lumpur di lima kota administrasi sudah mencapai 1.026.879 meter kubik (m3).
“Sebanyak 587.107 m3 merupakan kubikasi pengerukan waduk/situ/embung. Kemudian Demi pengerukan kali/sungai mencapai 286.284 m3 dan 158.486 m3 Demi pengerukan saluran tersier atau penghubung (PHB),” katanya.
Selain itu, pihaknya juga Maju mengoptimalisasi operasional sarana dan prasarana pengendali banjir, seperti penyiagaan rumah pompa, pintu air, alat berat, serta pemeliharaan/perawatan agar dapat bekerja secara maksimal Demi kondisi sebelum maupun Demi penanganan banjir.
“Dinas SDA Mempunyai 593 unit pompa stasioner yang tersebar di 202 Posisi dan 557 unit pompa mobile yang tersebar di lima Distrik administrasi Jakarta. Pompa mobile digunakan Demi menjangkau Posisi banjir/genangan yang Kagak Bisa dijangkau pompa stationer.”
Lebih lanjut, Demi memitigasi jka terjadi banjir, SDA DKI menyiagakan 3.962 personil (petugas pengendali banjir dan pengelolaan pantai) personel Laskar biru yang disiagakan di lapangan. (J-2)