Menteri Pendidikan Korsel: 799 Siswa dan 31 Guru Jadi Korban Deepfake

Liputanindo.id – Kementerian Pendidikan Korea Selatan mengungkapkan 799 siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah atas menjadi korban video deepfake tahun ini. Data itu juga menunjukkan 31 guru turut menjadi korban kejahatan tersebut.

Berdasarkan hasil survei terbaru kementerian itu, terungkap bahwa 833 orang menjadi korban video deepfake antara 1 Januari dan 27 Oktober, termasuk tiga karyawan sekolah.

Dari periode tersebut, 504 laporan kerusakan diajukan ke sekolah, termasuk 279 dari sekolah menengah atas dan 209 dari sekolah menengah pertama.

“Dari total kasus, 417 telah dirujuk ke pihak berwenang Demi diselidiki, termasuk 223 dari sekolah menengah atas, sementara 218 telah dirujuk Demi dihapus,” demikian survei tersebut sebagaimana dikutip Yonhap News, Senin (30/9/2024).

Cek Artikel:  Palestina Minta AS Berhenti Dukung Israel dan Paksa Akhiri Invasi

Kejahatan deepfake yang melanda Korea Selatan meningkat dalam beberapa minggu terakhir yang terungkap dari jaringan ruang obrolan Telegram. Kejahatan itu dibuat di dalam sekolah dan universitas yang mengincar para siswa dan staf Perempuan.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengecam kejahatan deepfake itu dan mendesak kementerian terkait mengambil langkah tegas.

“Masalah deepfake telah memicu kekhawatiran yang meluas, terutama di kalangan Perempuan, karena merupakan kejahatan serius yang merusak keharmonisan sosial. Saya telah mendesak kementerian terkait Demi mengambil tindakan tegas,” kata Yoon.

Menyusul seruan itu, kepolisian nasional Korea Selatan mengucurkan Anggaran Nyaris 7 juta dolar AS atau Sekeliling Rp106 miliar Demi memerangi kejahatan deepfake dan penipuan digital.

Cek Artikel:  Perdana Sejak Dirawat di Rumah Sakit, Paus Fransiskus Terlihat Berdoa

Mungkin Anda Menyukai