Situasi di Sekeliling kota Daraa, Suriah, 16 Juli 2018. (Anadolu Agency)
Damaskus: Laskar pemerintah Suriah telah kehilangan kendali atas kota Daraa, kata organisasi pemantau perang, dalam pukulan telak lainnya bagi pemerintahan Presiden Bashar al-Assad setelah pemberontak merebut kota-kota Penting lain dari cengkeramannya.
Melansir dari Malay Mail, Sabtu, 7 Desember 2024, Daraa dijuluki “tempat lahirnya revolusi” di awal perang Kerabat Suriah, setelah para aktivis menuduh pemerintah menahan dan menyiksa sekelompok anak Pria karena mencoret-coret grafiti anti-Assad di dinding sekolah mereka pada 2011.
Aleppo dan Hama, dua kota Penting lainnya yang diambil dari kendali pemerintah Suriah dalam beberapa hari terakhir, Terperosok ke tangan aliansi pemberontak. Sementara kota Daraa Terperosok ke tangan Grup bersenjata lokal, menurut Observatorium Suriah Kepada Hak Asasi Mahluk (SOHR).
“Faksi-faksi lokal telah menguasai lebih banyak Daerah di provinsi Daraa, termasuk kota Daraa. Mereka sekarang menguasai lebih dari 90 persen provinsi tersebut, karena Laskar rezim secara berturut-turut menarik diri,” kata SOHR yang berbasis di Inggris pada Jumat malam, yang mengandalkan jaringan sumber di Sekeliling Suriah.
Provinsi Daraa berbatasan dengan Yordania. Meski gencatan senjata ditengahi sekutu Assad, Rusia, provinsi tersebut telah dilanda kerusuhan dalam beberapa tahun terakhir, dengan serangan, bentrokan, dan pembunuhan yang sering terjadi.
Gelombang kekerasan
Perang Kerabat Suriah, yang dimulai dengan tindakan keras Assad terhadap aksi protes demokrasi, telah menewaskan lebih dari 500.000 orang dan memaksa lebih dari separuh penduduk meninggalkan rumah mereka.
Tak pernah dalam perang ini Laskar Assad kehilangan kendali atas begitu banyak kota Krusial dalam waktu sesingkat itu.
Sejak aliansi pemberontak yang dipimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang beraliran Islam melancarkan serangannya pada 27 November, pemerintah Suriah telah kehilangan kota kedua Aleppo dan kemudian Hama di Suriah tengah.
Para pemberontak berada di gerbang Homs, kota ketiga Suriah, pada hari Jumat Begitu pemerintah menarik pasukannya dari Deir Ezzor di timur Kepada dikerahkan kembali ke pusat.
Dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan pada hari Jumat, pemimpin HTS, Serbuk Mohammed al-Jolani, mengatakan tujuan dari serangan itu adalah Kepada menggulingkan Assad.
“Ketika kita berbicara tentang tujuan, tujuan revolusi tetaplah menggulingkan rezim ini. Merupakan hak kami Kepada menggunakan Seluruh Langkah yang tersedia Kepada mencapai tujuan itu,” kata Jolani kepada CNN.
HTS berakar pada cabang Al-Qaeda di Suriah. Dilabeli sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Barat, organisasi itu telah berusaha melembutkan citranya dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut Fabrice Balanche, seorang dosen di Universitas Lumiere Lyon 2 Prancis, HTS sekarang menguasai Daerah seluas 20.000 kilometer persegi, Dekat tujuh kali lipat dari Daerah yang dikuasainya sebelum serangan dimulai.
Baca juga: Assad Semakin Tertekan, Pemberontak Suriah Rebut Kota Hama