Liputanindo.id PANDEGLANG – Pasca viral video pengeroyokan terhadap seorang ustaz Muhyi asal Pandeglang, oleh sekelompok oknum bank keliling di Kabupaten Serang, keluarga Batak Banten Bersatu (BBB) sowan ke Ulama kharismatik asal Pandeglang Arangya Muhtadi di Kampung Cidahu, Kecamatan Cadasari, Pandeglang.
Demi silaturahmi, Ulama kharismatik Arangya Muhtadi tampak disematkan kain Ulos Batak sebagai simbol doa dan ikatan cinta serta sebagai tanda persahabatan dan persaudaraan
Pendeta Praeses HKBP Distrik XXI Provinsi Banten Juniaster Hutauruk menyampaikan, pihaknya sowan kepada Arangya Muhtadi lebih kepada mempererat silaturahmi.
“Karena pada bulan Ramadan ini masih bisa ketemu, ya saling bertukar masukan dengan kejadian kemarin yang sempat viral di media sosial (Medsos) maupun di media massa,” ungkapnya.
Dikatakannya, seteleh bersilaturahmi dengan Arangya Muhtadi, mereka mengaku terharu karena Arangya Muhtadi ialah sosok orang yang pendamai.
“Arangya ini orangnya pendamai juga penyejuk dan tidak mau mengingat-ingat hal-hal yang meresahkan, jadi Pandeglang ini sejuk dengan tausyiah yang beliau sampaikan, kami disambut baik dengan hati yang sejuk dengan penuh kasih,” katanya.
Ia melanjutkan, suku Batak dan suku Banten berharap ke depannya agar tetap selalu bekerjasama dengan baik menjaga satu kesatuan.
“Tetap menjaga satu kesatuan jangan ada perpecahan, tetap satu kesatuan untuk membangun NKRI,” ujarnya.
Sementara itu Juru Bicara Arangya Muhtadi, Lili menyampaikan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada para tokoh agama maupun dari komunitas keluarga Batak atas kedatangannya ke kediaman Arangya Muhtadi.
“Saya dari pihak Arangya berharap mereka dari pihak kerohaniawannya dari tokoh agamanya agar bisa memberikan edukasi kepada orang pendatang atau perantau seperti orang batak, khususnya oknum bank keliling yang kemarin terjadi agar bisa diarahkan dengan baik,” katanya.
Menurutnya, yang bisa membuat baik atau buruknya orang-orang Batak ini hanya dari gurunya atau pimpinan komunitasnya yang bisa mengarahkan sehingga hal itu tak terjadi kembali.
“Kami ini dari kasepuhan Pandeglang hanya bisa mengingatkan agar aktivitas yang dilakukan berada di Pandeglang itu tidak arogan serta tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran,” tuturnya.
Ia menjelaskan, apa yang disampaikan oleh Arangya Muhtadi, beliau tetap menjunjung tinggi toleransi antar suku maupun umat beragama. “Karena mau diapakan bangsa kita Banten ini kalau misalkan sampe terjadi kerusuhan, harapan Arangya tetap bersatu menjunjung toleransi dalam koridor NKRI,” jelasnya. (DID)