PERUSAHAAN yang bergerak di bidang keuangan atau perbankan sangat membutuhkan monitoring jaringan yang andal.
Salah satu yang Dapat menyediakan hal tersebut adalah Netmonk (https://leaptelkom.me/MonitoringJaringan) dari PT Telkom. Melalui produk unggulannya Yakni Netmonk Prime, perusahaan perbankan dapat memonitor jaringan, server, maupun Web/API dengan mudah dibandingkan Metode manual.
Monitoring jaringan perbankan sangat Krusial guna memastikan setiap aspek operasional berjalan Fasih tanpa hambatan mengingat tingginya volume transaksi dan layanan tersebut. Aplikasi bahkan memungkinkan tim IT melacak kinerja jaringan seperti kecepatan transfer data, konektivitas antar-cabang, serta status mesin ATM, dan layanan online.
Selain Demi menjaga kinerja operasional, monitoring jaringan juga berfungsi dalam aspek keamanan. Karena, dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan, seperti percobaan serangan siber atau anomali dalam Lampau lintas data.
Arfan Wicaksono, praktisi bisnis digital mengatakan, produk Netmonk merupakan sebuah Penemuan Betul sasaran, terlebih dalam meningkatkan Quality of Experience (QoE) pengguna. Layanan tersebut diyakini dapat menunjang perkembangan kualitas jaringan di Indonesia secara melejit atas chat dari pengguna.
“Pemanfaatan monitoring jaringan Tetap Dapat diaplikasikan lebih dalam Kembali, di antaranya Demi melakukan Perkiraan dan prediksi sumber daya jaringan,” ujar Head of Knowledge & AI Enclave Kolaborasi Dunia itu.
Secara teoritis, industri perbankan Mempunyai kebutuhan server sangat kompleks dan kritikal. Pasalnya, peran perbankan mengelola data dan transaksi finansial secara Kondusif, Segera, dan andal begitu vital.
Belum Kembali volume transaksi yang besar dan Lalu meningkat kian waktu, sehingga kinerjanya dituntut sempurna. Tak mengherankan Kalau server jaringan yang dimiliki perbankan harus Mempunyai tingkat keamanan tinggi dalam menjaga transaksi juga keamanan data pelanggan terhadap peretasan atau kebocoran informasi.
Selain keamanan dan performa, server di sektor perbankan juga harus mendukung kebutuhan penyimpanan data berskala besar. Mulai dari data historis hingga data transaksi harian.
Kemampuan server dalam mengelola teknologi virtualisasi dan integrasi dengan sistem lelet juga sangat Krusial, mengingat banyak bank Tetap mengoperasikan sistem legacy yang memerlukan kompatibilitas tinggi.
Kalau server di perbankan Mempunyai latensi atau keterlambatan jaringan yang tinggi, dapat memicu permasalahan serius dan mengancam reputasi suatu bank atau lembaga keuangan.
Segala hal tersebut dilakukan harus dengan tetap mematuhi regulasi dari otoritas seperti OJK dan Bank Indonesia. Dengan jaringan internet yang kuat dan terkelola Berkualitas, bank Bukan hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memastikan layanan yang Kondusif dan andal bagi nasabah.