SAAT pemilu 2019 lalu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dipimpin oleh Grace Natalie, mengusung program BPJS Kesehatan Gratis yang menjadi salah satu fokus kampanye mereka. Program ini menjadi sorotan publik dan mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan, termasuk oleh Kaesang Pangarep yang kemudian memimpin kapal PSI yang kebanyakan diisi oleh generasi muda.
Kaesang Pangarep yang merupakan representasi dari kelompok milenial meskipun saat itu bukan secara resmi sebagai anggota PSI, terlibat dalam mendukung dan menggaungkan gagasan BPJS gratis yang diusulkan oleh Psi. Dalam pandangan Kaesang, BPJS gratis adalah gagasan yang memprioritaskan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat Indonesia.
Gagasan Kaesang tentang BPJS gratis mencerminkan keinginannya untuk memastikan bahwa akses ke layanan kesehatan yang berkualitas adalah hak bagi setiap warga Indonesia. Dia melihat BPJS sebagai sarana yang penting untuk memberikan perlindungan kesehatan kepada masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah.
Kaesang juga memahami pentingnya meringankan beban biaya kesehatan bagi masyarakat. Gagasan BPJS gratis, dalam pandangannya, adalah upaya untuk mengurangi beban finansial yang sering kali menjadi hambatan bagi akses ke perawatan medis yang diperlukan.
Meskipun Kaesang saat itu tidak berkecimpung langsung dalam politik, dukungannya terhadap gagasan BPJS gratis mencerminkan kepeduliannya terhadap isu-isu sosial dan kesejahteraan rakyat. Dia, bersama dengan PSI, mendorong agar masalah ini diberikan perhatian serius dalam upaya menciptakan sistem kesehatan yang lebih inklusif dan adil di Indonesia.
Hal ini menandakan bahwa keberpihakan Kaesang Pangarep terhadap kebutuhan fundamental masyarakat grassroots yaitu akses terhadap fasilitas kesehatan yang baik dan terjangkau sudah terekam didalam alam pikirannya sejak lama. Gagasan BPJS Kesehatan Gratis yang diusulkan oleh PSI adalah untuk menyediakan layanan kesehatan yang lebih terjangkau dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam konteks ini,
PSI ingin menjadikan BPJS Kesehatan, sebuah program asuransi kesehatan nasional yang telah ada di Indonesia, menjadi lebih inklusif dan efisien. Gagasan ini mencakup beberapa poin penting:
Akses Kesehatan Universal: PSI berkomitmen untuk memberikan akses kesehatan universal kepada semua warga Indonesia. Mereka ingin menjadikan layanan kesehatan yang baik dan terjangkau sebagai hak dasar setiap warga negara.
Kemudahan Akses: PSI berusaha untuk mengurangi beban biaya BPJS Kesehatan, bahkan hingga tingkat gratis. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa biaya kesehatan tidak menjadi penghalang bagi masyarakat yang membutuhkan perawatan medis.
Pemberantasan Korupsi disektor kesehatan masyarakat: PSI juga menekankan perlunya reformasi dalam manajemen BPJS Kesehatan untuk mengatasi isu korupsi dan birokrasi yang mempengaruhi efisiensi program. Mereka ingin memastikan bahwa dana BPJS Kesehatan digunakan secara transparan dan efektif.
Pendekatan kesehatan preventif
Selain memberikan akses ke layanan medis, PSI juga mencakup pendekatan kesehatan preventif dalam program mereka. Mereka mendorong program-program edukasi kesehatan dan pencegahan penyakit.
Meskipun gagasan ini telah mendapatkan dukungan dan simpati dari sebagian masyarakat, implementasi BPJS Kesehatan Gratis adalah masalah yang kompleks dan memerlukan pertimbangan keuangan yang serius. Tetapi, pendekatan ini mencerminkan tekad PSI untuk menciptakan sistem kesehatan yang lebih inklusif dan adil di Indonesia.
Penulis berharap dengan kemimpinan Kaesang di PSI sebagai representasi dari kalangan anak muda tetap konsisten dengan ide serta gagasannya yang sangat peduli terhadap kebutuhan lapisan masyarakat bawah. Segala cita-cita besar dan niat baik demi kemaslahatan masyarakat, semoga dapat tersuarakan dan terlaksana melalui gebrakan anak-anak muda PSI didalam parlemen di masa depan.
