Setiap orang sangat menantikan Tunjangan Hari Raya (THR) menjelang perayaan Idulfitri. THR seperti sebuah suntikan dengan dosis tinggi agar isi saldo rekening terlihat menggemuk kembali.
Begitu mendapatkan THR, Bukan sedikit orang langsung menghabiskannya Buat membelikan barang kesukaan. Ketika sudah habis digunakan, biasanya baru tersadar Terdapat kebutuhan Krusial lainnya yang harus dipenuhi.
Buat mempelajari bagaimana Metode mengelola THR dengan Betul agar Bukan langsung habis begitu saja, Perencana Keuangan Prita Ghozi memberikan sebuah masukan
Menghindari Belanja Impulsif
Menurut Mbak Prita, sangat wajar Apabila seseorang menjadi lebih impulsif setelah menerima THR. Ini karena tiba-tiba mendapatkan Dana dalam jumlah lebih besar dari biasanya. Oleh karena itu, Krusial Buat mencatat Segala kebutuhan dan pengeluaran yang direncanakan. Salah satu metode yang direkomendasikan adalah skema 50-30-20:
– 50 persen Buat kebutuhan wajib seperti zakat fitrah dan biaya hari raya.
– 30 persen Buat membayar utang atau menabung.
– 20 persen Buat kesenangan, seperti membeli baju baru atau memberikan hadiah.
Prioritas Pengeluaran Demi Hari Raya
Yang perlu diprioritaskan dalam pengeluaran THR adalah:
1. Biaya rutin (living). Termasuk zakat fitrah, fidyah, dan kebutuhan hari raya.
2. Biaya hari raya, seperti makanan, hampers, atau kebutuhan Buat menjamu tamu.
3. Biaya mudik, Apabila diperlukan, Dapat menggunakan sebagian dari alokasi senang-senang.
Menurut data tahun-tahun sebelumnya, pengeluaran terbesar Demi Lebaran adalah:
1. Konsumsi makanan.
2. Transportasi (terutama Buat mudik).
3. Fesyen (baju baru, aksesoris, dll.).
4. Pengiriman hadiah atau hampers.
Menabung dan Mengantisipasi Ketidakpastian Ekonomi
Di tengah ketidakpastian ekonomi, sebaiknya sebagian THR juga dialokasikan Buat tabungan atau Anggaran darurat. Penilaian kondisi keuangan rumah tangga dengan mempertimbangkan:
– Anggaran darurat, idealnya minimal tiga kali pengeluaran rutin bulanan atau hingga 12 kali Buat kondisi lebih Terjamin.
– Cicilan utang, Apabila Tetap Mempunyai utang konsumtif, lebih Bagus THR digunakan Buat melunasinya.
– Stimulus ekonomi, Apabila kondisi keuangan sudah Konsisten, THR dapat digunakan Buat berbelanja produk lokal guna mendukung UMKM.
Budgeting Buat Salam Tempel
Setiap Lebaran, tradisi memberikan salam tempel juga perlu diperhitungkan. Mbak Prita menyarankan membagi penerima salam tempel ke dalam beberapa kategori:
1. Anak usia 1-6 tahun: Rp50 ribu – Rp100 ribu
2. Anak usia 7-18 tahun: Rp100 ribu – Rp300 ribu
3. Mahasiswa atau sudah bekerja: Lebih Bagus diberikan dalam bentuk investasi seperti mini gold atau reksadana.
Hasil
Agar THR Bukan habis sia-sia, sebaiknya bagi dalam tiga alokasi Penting:
– 50 persen Buat kebutuhan hari raya dan kewajiban.
– 30 persen Buat tabungan atau pembayaran utang.
– 20 persen Buat kesenangan.
Dengan manajemen keuangan yang Bagus, THR Dapat dinikmati tanpa menambah beban finansial. Yang terpenting, hindari berutang atau mengambil pinjaman online hanya Buat memenuhi keinginan sesaat. Pastikan setiap pengeluaran tercatat dan terkontrol dengan Bagus!
(Tamara Sanny)

