Mengenal Kebijakan Proteksionisme yang Diterapkan Trump

Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)

Jakarta: Kebijakan proteksionisme kembali mencuri perhatian setelah Presiden ke-45 Amerika Perkumpulan, Donald Trump, memberlakukan serangkaian langkah Demi melindungi ekonomi dalam negeri. 

Proteksionisme, yang dikenal sebagai kebijakan perlindungan perdagangan, bertujuan Demi membatasi persaingan dengan negara lain melalui pengenaan tarif impor, kuota, dan regulasi ketat. Langkah-langkah ini sering dikaitkan dengan Trump selama masa pemerintahannya dari tahun 2017 hingga 2021.

Apa itu proteksionisme?

Dilansir laman Ensiklopedia, proteksionisme mencakup kebijakan pemerintah yang membatasi akses barang dan jasa dari luar Demi melindungi sektor industri domestik. Berdasarkan catatan sejarah, kebijakan ini telah diterapkan sejak abad ke-19, ketika negara-negara termasuk Britania Raya dan Amerika Perkumpulan memanfaatkannya Demi mengembangkan industri di dalam negeri.

Trump mengadopsi strategi serupa dengan memberlakukan tarif tinggi pada impor baja dan aluminium dari Tiongkok dan negara-negara lain. Keputusan ini memicu pro dan kontra. Mereka yang mendukung berpendapat bahwa kebijakan tersebut menciptakan lapangan kerja dan mengurangi ketergantungan pada produk impor. Sebaliknya, para kritikus menilai proteksionisme Bahkan memicu perang dagang dan merugikan konsumen melalui kenaikan harga barang.
 

Cek Artikel:  Harga Emas Antam Naik Rp16 Ribu hingga Modal Asing Masuk RI Sebesar Rp1,93 Triliun


(Presiden AS Donald Trump. Xinhua/Hu Yousong)

Kebijakan proteksionis Trump 

Selama masa jabatannya, Trump menerapkan beberapa langkah proteksionis sebagai berikut: 

  1. Tarif Impor: Mengimplementasikan tarif hingga 25 persen Demi produk baja dan aluminium, terutama dari Tiongkok. 
  2. Perjanjian Dagang Baru: Mengubah North American Free Trade Agreement (NAFTA) menjadi USMCA (United States-Mexico-Canada Agreement) dengan syarat yang lebih ketat pada transaksi perdagangan. 
  3. Kampanye “Buy American“: Mendorong Berkualitas sektor pemerintah maupun swasta Demi lebih memilih produk yang diproduksi dalam negeri. 
  4. Restriksi Ekspor Teknologi: Menerapkan batasan dalam penjualan teknologi sensitif ke negara lain guna melindungi kepentingan bangsa.

Akibat dan kontroversi 

Kebijakan Trump dianggap berhasil dalam mengurangi defisit perdagangan AS dengan Tiongkok, tetapi juga menimbulkan reaksi dari negara lain. Sebagai Teladan, Tiongkok memberlakukan tarif balasan terhadap produk pertanian dari AS, yang berdampak negatif pada petani di Amerika.

Cek Artikel:  Indonesia Aktif di Lembaga Perdagangan Dunia demi Dongkrak Ekspor Kopi

Di sisi lain, proteksionisme yang diterapkan Trump sejalan dengan sejarah AS yang telah mengadopsi kebijakan serupa Demi melindungi industri yang baru berkembang. Alexander Hamilton, salah satu pendiri negara, pernah merekomendasikan penggunaan tarif perlindungan Demi mendukung proses industrialisasi.

Proteksionisme di era modern 

Di tengah perdebatan mengenai globalisasi, langkah-langkah proteksionisme Trump mencerminkan tren anti-globalisasi yang semakin kuat. Kebijakan ini juga memengaruhi Rekanan perdagangan AS dengan sekutunya serta dengan negara pesaing.

Para ekonom terbelah dalam menilai efektivitas dari proteksionisme. Beberapa beranggapan bahwa kebijakan semacam ini dibutuhkan Demi menjaga pekerja lokal, sementara yang lain meyakini bahwa perdagangan bebas Tetap merupakan kunci Demi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Cek Artikel:  Menteri PU Dody Tinjau Kesiapan Layanan Mudik Lebaran 2025

Kebijakan proteksionisme yang diterapkan oleh Trump menjadi salah satu Tanda khas khas dari kepemimpinannya. Meskipun banyak menuai kritik, langkah-langkah tersebut menggambarkan usaha AS Demi memperkuat posisinya dalam perdagangan Mendunia. Meskipun demikian, Obrolan tentang proteksionisme dibandingkan perdagangan bebas akan Maju berlangsung seiring dengan perubahan dinamika ekonomi dunia. (Avifa Aulya Utami Dinata)

Mungkin Anda Menyukai