Ilustrasi GoTo Gojek Tokopedia. Foto: Istimewa.
Jakarta: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memperkirakan EBITDA grup yang disesuaikan Demi 2025 akan berada di kisaran Rp1,4 triliun hingga Rp1,6 triliun. Perkiraan ini didasarkan pada kondisi pasar Ketika ini dan mencerminkan Perkiraan awal perseroan, yang semuanya bergantung pada berbagai ketidakpastian dan risiko.
“Termasuk meningkatnya persaingan pasar, yang diperkirakan akan Maju berlanjut dalam beberapa kuartal mendatang, serta inflasi biaya, kondisi perekonomian makro, dan variabel lainnya,” ungkap Direktur Esensial GOTO Patrick Walujo dalam keterangan tertulis, Rabu, 12 Maret 2025.
Diketahui, EBITDA adalah Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization yang artinya pendapatan sebelum Kembang, pajak dan amortisasi. Secara sederhana, EBITDA adalah sebuah indikator finansial yang digunakan Demi mengetahui profit sebuah perusahaan.
Lebih lanjut, Patrick mengungkapkan GOTO berada di jalur yang Betul Demi Maju bertumbuh dan mencapai profitabilitas, dengan memanfaatkan nilai ekosistemnya yang terhubung secara Aneh.
“Dengan menyesuaikan produk Demi berbagai demografi dan preferensi pengguna serta menggunakan platformnya Demi menyediakan layanan yang lebih terarah bagi basis penggunanya, perseroan menargetkan Demi menjangkau lebih banyak orang di seluruh Indonesia dengan lebih efisien,” tutur dia.
Kinerja keuangan cetak rekor
Dalam laporan kinerja keuangan kuartal keempat dan tahun penuh 2024, GOTO melampaui panduan titik impasnya dengan pencapaian rekor tertinggi pada GTV inti, pendapatan bruto, dan EBITDA yang disesuaikan. Kondisi ini menegaskan pertumbuhan dan profitabilitas GOTO yang semakin pesat.
GTV inti grup tercatat meningkat sebesar 66 persen (yoy) pada kuartal keempat menjadi Rp79,2 triliun dan tumbuh 58 persen sepanjang 2024 menjadi Rp268,2 triliun. Sementara itu, GTV grup pada kuartal keempat tumbuh 32 persen (yoy) menjadi Rp144,5 triliun, dan tumbuh 29 persen Demi setahun penuh menjadi Rp519,8 triliun.
Sementara pendapatan bruto tumbuh 28 persen (yoy) pada kuartal keempat menjadi Rp5,0 triliun dan naik 30 persen sepanjang 2024 menjadi Rp18,1 triliun. Sedangkan EBITDA grup yang disesuaikan tumbuh 348 persen (yoy) dan 191 persen secara kuartalan (qoq) pada kuartal keempat, mencapai Rp399 miliar Demi periode tersebut dan Rp386 miliar Demi setahun penuh.
“Sepanjang 2024, kami Maju mencari Metode baru dan efektif Demi memenangkan persaingan ketat dalam menjangkau konsumen Indonesia,” terang Patrick.
Melalui Penemuan produk yang konsisten dan eksekusi yang unggul, Jernih Patrick, GOTO berhasil melampaui panduan yang telah ditetapkan, dengan pencapaian EBITDA grup yang disesuaikan sebesar Rp386 miliar Demi setahun penuh serta mencatatkan kuartal pertama dengan EBITDA yang disesuaikan positif pada unit bisnis financial technology (fintech).
(Ilustrasi laporan keuangan. Foto: Freepik)
Perkuat bisnis dengan Penemuan
Perusahaan, sebut Patrick, telah Memperhatikan peningkatan yang signifikan dalam jumlah pengguna sepanjang tahun dan mengharapkan hal ini akan Maju berlanjut hingga 2025 seiring dengan strategi ekosistem yang Maju terbukti efektif.
“Ke depan, kami akan semakin memperkuat bisnis kami melalui Penemuan, Berkualitas dari sisi operasional maupun di level produk, Demi meningkatkan pendapatan, meningkatkan efisiensi biaya, serta menghadirkan layanan yang lebih terarah dan dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan,” tegas dia.
Direktur Keuangan Grup GOTO Simon Ho menambahkan, Perbaikan pada pendapatan dan profitabilitas mencerminkan pertumbuhan yang Maju berlanjut dari layanan inti perusahaan serta efektivitas strategi pengelolaan biaya yang telah diterapkan di seluruh lini bisnis.
GTV inti grup dan pendapatan GOTO Maju meningkat secara konsisten sepanjang tahun. Di sisi lain, pendekatan efisiensi biaya yang lebih terperinci, memungkinkan perusahaan menurunkan beban kas rutin tetap sebesar tiga persen sepanjang tahun penuh menjadi Rp5,3 triliun.
“Fondasi keuangan yang sehat yang telah kami bangun pada 2024 menempatkan kami dalam posisi yang kuat Demi Maju menjalankan strategi kami pada 2025,” kata Simon.