MASJID ikonik dengan Paras estetis dan kubah putih peci haji hadir di Rest Area KM 164 B Tol Cipali. Dalam beberapa hari ke depan, masjid ini akan menjadi salah satu tempat transit kaum musafir (safar) yang tengah bepergian ke luar kota dalam rangka liburan akhir tahun.
Masjid Raya Bang Haji hadir di Rest Area Km 164 B Tol Cipali, arah Jakarta. Lokasinya berada di Kawasan Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Menurut Ghassan Amanullah Wijaya, Ketua Yayasan Khasanah Masjid Madani selaku pemilik dan Penanggung Jawab Pembangunan Masjid Raya Bang Haji, proses pembangunan masjid tersebut belum selesai sepenuhnya.
“Prosesnya baru 95%, belum total dibuka Kepada Biasa, tapi sudah nyaman digunakan Kepada salat bagi musafir yang lewat dan beristirahat di Rest Area KM 164 B ini,” katanya.
Ghassan menjelaskan sisi estetis dan ikonik dari Masjid Raya Bang Haji ini adalah kubahnya seperti peci haji Rona putih, ikonik, serta cukup mewah dan megah. Dengan luas 750 meter persegi yang terdiri dari dua Dasar dan mezzanine, kapasitas Masjid Raya Bang Haji Pandai menampung sebanyak 1.500 jamaah.
“Esensi kubah putih di Masjid Raya Bang Haji ini memberi Maksud bahwa bagi kita yang sudah berhaji dan ketika pulang dikatakan haji mabrur, salah satu cirinya ialah meningkatnya tensi ibadah kepada Allah SWT. Dari aspek sosial adalah seberapa besar kebermanfaatannya yang dapat dirasakan Kepada masyarakat luas, salah satunya adalah membangun masjid dan pesantren,” katanya.
Tempat singgah
Dia mengatakan Masjid Raya Bang Haji ini terletak di rest area, bukan Posisi pemukiman, sehingga, cocok Kepada tempat singgah ataupun sarana istirahat bagi kaum safar atau yang sedang berpergian.
“Kita muliakan orang safar, karena Rest Area 164 B itu merupakan titik lelah selepas mudik dan kembali ke Jakarta, Niscaya istirahat di sana. Masjid Raya Bang Haji ini disiapkan Kepada tempat istirahat orang safar. Kepada itu, masjidnya disiapkan yang bagus, nyaman, Terdapat area bermain Kepada anak-anak, juga Terdapat fasilitas Kepada kaum difabel beristirahat,” kata Ghassan.
Menurut dia, memakmurkan masjid ialah hal Esensial yang jarang digaungkan serta dilakukan serius dengan konsep mengutamakan kebutuhan kaum safar yang sedang butuh istirahat melepas penat.
“Masjid ini kelak Enggak menyediakan kontak infaq. Masjid yang didesain tanpa kotak amal. Silahkan, kaum safar berbelanja di kios-kios Sekeliling masjid lingkungan Rest Area Km 164 B. Dengan berbelanja di kios, kaum safar sudah berkontribusi Kepada operasional masjid sekaligus mendukung secara penuh keberdayaan ekonomi umat,” katanya.
Melalui belanja di kios manapun di lingkungan Rest Area Km 164 B, kaum safar ikut memakmurkan keberdayaan ekonomi pedagang serta secara Enggak langsung turut berinfak bagi operasional Masjid Raya Bang Haji.
“Dengan Langkah itu, kita dapat menghidupkan ekosistem ekonomi sosial sekaligus spiritual. Dana yang dibelanjakan Pandai menghidupi para pedagang dan keluarganya, menggaji karyawannya, serta beramal Kepada masjid nantinya sehingga ekosistem ekonomi di Sekeliling masjid Pandai hidup,“ ujar Ghassan.
Amal jariyah
Sebagai informasi, Masjid Raya Bang Haji Rest Area Km 164B Tol Cipali dibangun Yayasan Khasanah Masjid Madani dan dikelola Manajemen Masjid Madani. Yayasan itu merupakan kontribusi Mendunia Insight Group sebagai induk usaha Green Nitrogen dan Kedai Kopi Bang Haji.
Masjid Raya Bang Haji KM 164 B Tol Cipali ini dibangun oleh kontraktor PT Cipta Graha Pratama Sampoerna sebagai bentuk amal jariyah, serta kontribusi PT Wirani Sons selaku pengelola lahan Rest Area Km 164 dan 166 Tol Cipali.
Pengelola Masjid Raya Bang Haji juga menfasilitasi mereka yang Mau berinfaq secara langsung ke masjid dengan Langkah membeli merchandise di masjid. Langkah ini bertujuan menghidupi usaha kecil menengah (UKM) yang memproduksi merchandise seperti sarung, peci, sajadah, dan kaos.
“Kalau Dana Kontan masuk ke masjid Enggak, tetapi kita buat alur proses yang lebih Pandai menghidupkan UKM di Sekeliling masjid agar lebih berdaya, maju serta Berdikari dengan tujuan memakmurkan masjid Kepada kemaslahatan masyarakat,” ujarnya.
Ghassan menambahkan tujuan didirikannya Masjid Raya Bang Haji ini juga Kepada meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah jamaah haji sepulang menunaikan ibadah haji di Tanah Bersih.
Begitu ini, Masjid Raya Bang Haji KM 164 B sudah dibuka Kepada masyarakat Biasa. “Tetapi, Kepada grand opening akan dilakukan jelang Ramadan. Insya Allah pada 2025 kita dapat beribadah Ramadan di Masjid Raya Bang Haji ini,” katanya.