Mantan Menkeu Peringatkan Beberapa Risiko Konflik Timteng Bagi Ekonomi RI

Liputanindo.id BALI – Mantan Menteri Keuangan periode 2013-2014 Muhammad Chatib Basri mengungkapkan bahwa konflik antara Israel dan Hamas yang tengah berkecamuk Ketika ini berpotensi menimbulkan risiko ekonomi bagi Indonesia.

Menurut Chatib yang juga seorang Ekonom Senior, Terdapat tiga risiko yang akan dialami Indonesia apabila konflik tersebut Enggak kunjung usai. Pertama, perang di Kawasan Timur Tengah rentan mengakibatkan terjadinya perang minyak (oil war) yang berimplikasi terhadap harga minyak dunia hingga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia.

Baca Juga:
Peringati 100 Hari Invasi ke Palestina, Ratusan Orang Gelar Aksi di Semarang

“Oil war itu mungkin implikasinya adalah harga BBM. Persoalannya adalah apakah harga BBM nanti akan di-adjust atau nggak. Jadi yang di-absorb adalah subsidinya,” kata Chatib dalam acara Regional Chief Economist Perhimpunan di Nusa Dua, Bali, Jumat.

Cek Artikel:  SIG Bangun Batching Plant di Subang Guna Perluas Pasar Beton Siap Guna

Kemudian risiko yang kedua yakni pengaturan subsidi BBM akan menimbulkan defisit pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang meningkat. Bahkan Chatib memproyeksikan apabila kebijakan subsidi BBM diterapkan, maka tingkat inflasi akan naik Sekeliling 4 persen.

Risiko ketiga yang akan terjadi yakni meningkatnya harga beras. Hal tersebut menurut Chatib akan sangat mempengaruhi masyarakat Indonesia, termasuk dalam aspek penyaluran Sokongan sosial dari pemerintah.

“Oleh karena itu BLT, Sokongan sosial jadi Krusial. Dari subsidi BBM, apalagi Sokongan sosial tentunya, maka pengelolaan APBN akan sangat Krusial di sini,” ujar Chatib.

Diketahui, hingga Ketika ini perang Israel – Golongan Hamas Tetap berlangsung setelah sempat menyepakati adanya gencatan senjata selama sepekan. Setelah gencatan senjata usai, Israel langsung membombardir Kawasan Gaza dengan bom-bom mereka. Berdasarkan data terakhir Kementerian Kesehatan Palestina Jumat ini, jumlah korban tewas Kaum Palestina akibat serangan Israel di Jalur Gaza bertambah menjadi 17.177 sejak 7 Oktober 2023. (FAR)

Cek Artikel:  Rupiah Melemah Akibat Ketegangan Israel dan Iran

 

Baca Juga:
Hadir di Piala Asia 2023, Timnas Palestina Ingin Salurkan Perjuangan Negaranya di Tengah Situasi Gaza

 

Mungkin Anda Menyukai