DOKTER spesialis anak konsultan lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Attila Dewanti Poerboyo menjelaskan, ada lapisan lemak pada kulit bayi yang baru lahir yang dikenal sebagai vernix caseosa.
Lapisan ini berperan penting dalam melindungi bayi dari berbagai infeksi sejak masih berada dalam kandungan.
“Jadi bayi baru lahir itu mempunyai lapisan bernama vernix caseosa. Lapisan ini adalah lapisan di atas kulit yang seringkali terlihat seperti lapisan putih saat bayi baru lahir. Banyak orang awam yang mengira itu disebabkan oleh konsumsi lemak berlebihan oleh ibu, padahal sebenarnya itu adalah lapisan pelindung alami bagi bayi,” ujar Attila dikutip dari Antara, Jumat (19/7).
Baca juga : Akibat Imunisasi pada Pertumbuhan Kognitif dan Fisik Anak
Attila menjelaskan bahwa vernix caseosa adalah lapisan lemak berwarna keputih-putihan atau seperti keju, yang sering terlihat menyelimuti tubuh bayi yang baru lahir.
Fungsi utama lapisan ini adalah melindungi bayi dari berbagai infeksi selama berada di dalam kandungan, serta mencegah kulit bayi menjadi keriput karena berada dalam air ketuban selama 36 hingga 40 minggu.
“Makanya ketika bayi lahir, kami sebagai dokter dalam waktu empat jam pertama tidak membersihkannya karena lapisan vernix caseosa ini juga bisa membantu menghangatkan bayi,” lanjut Attila.
Baca juga : Infeksi pada Kandungan bisa Alasankan Ping-Pong Infeksi
Ia menambahkan bahwa lapisan tersebut akan menghilang seiring dengan tumbuh kembang bayi beberapa jam setelah dilahirkan.
Oleh karena itu, para orang tua dianjurkan untuk menggunakan produk perawatan kulit yang dapat menjaga kelembaban dan melindungi kulit bayi yang baru lahir dari iritasi.
Apabila dibiarkan, kulit bayi bisa mengalami ruam, kemerahan, hingga bernanah.
Attila merekomendasikan penggunaan pelembab yang dirancang khusus untuk bayi baru lahir (newborn), dan menghindari pelembab dengan aroma yang terlalu kuat karena dapat merusak pH kulit bayi.
“Yang perlu diingat adalah kulit bayi itu lima kali lebih tipis dari kulit orang dewasa, sehingga jaringannya masih longgar dan lapisan lemaknya berkurang. Kulit bayi sulit menahan air dalam waktu lama, jadi jika kurang lembab, kulit bayi bisa menjadi sensitif, merah, ruam, dan itu bisa membuat bayi menjadi rewel,” tandas Attila. (Z-10)