
KETUA Komisi Pemilihan Biasa (KPU) RI Mochammad Afifuddin memaparkan data terbaru mengenai partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Dari data yang telah masuk secara nasional, tingkat partisipasi tercatat sebesar 71%.
“Semakin banyak rekap dan data masuk, partisipasi kita yang dulu sempat ditanyakan per Rontok 4 (Desember) kemarin, sekarang secara nasionalnya rata-rata 71%,” kata Afifuddin di Gedung KPU RI, Jakarta, pada Jumat (13/12).
Afifuddin menjelaskan bahwa perubahan data tersebut disebabkan data yang masuk dari beberapa daerah, terutama Area Papua. Ia bersyukur dan berterima kasih karena sebagian besar Penyelenggaraan pilkada berjalan dengan Berkualitas.
“Proses Penyelenggaraan maupun rekapitulasi di tingkat kabupaten/kota dan provinsi sudah selesai dan berjalan dengan Berkualitas,” jelasnya.
Lebih lanjut, Afif menyampaikan terima kasihnya kepada para penyelenggara pilkada di berbagai tingkat provinsi, kabupaten dan kota yang telah berdedikasi menuntaskan kerja-kerja kepemiluan. Ia juga menyoal isu lokalitas keamanan yang menjadi tantangan bagi perhelatan pilkada di Indonesia Timur.
“Kami Mau menyampaikan berkaitan dengan situasi Biasa bahwa kita Sekalian kami dari sisi penyelenggara bersyukur dan berterima kasih secara mayoritas Berkualitas proses Penyelenggaraan rekapitulasi di kabupaten, kota, dan provinsi sudah selesai dan berjalan dengan Berkualitas. Eksis beberapa daerah yang memang Tetap bersoal khususnya di Papua,” ujarnya.
Kendati demikian, Afif tak menafikkan Apabila Menonton secara lebih mikro, Tetap ditemukan partisipasi pemilih yang rendah di beberapa provinsi. Ia menjelaskan bahwa pihaknya akan menjadikan hal ini sebagai bahan Pengkajian Serempak.
“Sebagaimana juga Percakapan seputar Cerminan atas partisipasi yang memang turun, meskipun Tetap Eksis 70 persen. Bagaimana Penyelenggaraan pilkada serentak kita misalnya usulan banyak pihak yang mengatakan ini terlalu dekat antara Penyelenggaraan pemilu dengan Pilkada serentak, apakah nanti ditambah 2 tahun dan seterusnya, dalam setiap perdebatan dan Percakapan itu, Niscaya juga Eksis tantangannya,” tandasnya. (Dev/M-3)