Anindya ajak asosiasi perkuat usaha logistik hadapi tarif Trump

Ketua Biasa Bilik Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie memberi sambutan dalam Halal Bihalal dan Lembaga Group Discussion yang diselenggarakan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) di Menara Kadin Jakarta, Jumat (25/4/2025). ANTARA/Harianto

Anindya ajak asosiasi perkuat usaha logistik hadapi tarif Trump

Dalam Negeri   
Editor: Novelia Tri Ananda   
Sabtu, 26 April 2025 – 07:19 WIB

Liputanindo.id – Ketua Biasa Bilik Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengajak asosiasi seperti Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) memperkuat ekosistem usaha logistik nasional dalam menghadapi tarif resiprokal Presiden Amerika Perkumpulan Donald Trump.

“ALFI ini kan bagian yang Bukan terpisahkan dari supply chain,” kata Ketua Biasa Bilik Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie dalam Halal Bihalal dan Lembaga group discussion yang diselenggarakan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) di Menara Kadin Jakarta, Jumat.

Cek Artikel:  Claudio Ranieri Tegaskan AS Roma Tetap Butuh Paulo Dybala

Menurutnya, ALFI Mempunyai peran Krusial dan menyatu dalam rantai pasok (supply chain), Yakni sistem terkoordinasi yang mengatur alur barang, informasi, dan jasa dari produsen hingga konsumen akhir. Ia menekankan pentingnya dukungan terhadap industri yang tengah bertransisi, agar Pandai melakukan peningkatan skil, memperkuat daya tahan, dan tetap tumbuh dalam skenario transisi ekonomi satu Sebelah tahun ke depan.

Menurutnya, Lembaga tersebut menjadi sangat Krusial Kepada menganalisis rantai pasok nasional yang terganggu dan mencari celah menjadikan Indonesia pemenang di tengah kompetisi ketat kawasan ASEAN.

“ALFI ini kan Betul-Betul Pandai mendapatkan data yang lengkap dan karena bagian yang Bukan terpisahkan dari supply chain Indonesia, Bahkan kita Pandai analisa bagaimana kita di Trump 2.0 ini menjadi pemenang,” ujar dia.

Cek Artikel:  Ditahan imbang Getafe, Barcelona gagal pangkas jarak dengan duo Madrid

Anindya menyebut ketertarikan AS terhadap produk seperti kapas, gandum, dan migas menunjukkan Kesempatan besar bagi Indonesia melalui penurunan tarif hingga Kosong persen bagi produk garmen. Ia juga menggarisbawahi perlunya Pandai menjemput bola ekspor, menghindari Penguasaan negara tetangga seperti Vietnam, dan memaksimalkan potensi lokal seperti daun kelor serta perikanan langsung dari Nusa Tenggara Timur.

Misalnya relokasi ekspor lobster tanpa transit ke Vietnam dinilainya sebagai strategi konkret memperkuat posisi Indonesia dalam rantai nilai Mendunia sekaligus menarik investasi sektor pengemasan langsung dari AS. Anindya juga menyatakan Kadin mendukung strategi relokasi impor migas sebesar 49 miliar dolar AS sebagai langkah menyeimbangkan surplus 18 miliar dolar AS dan membuka jalan diplomasi dagang yang lebih setara.

Cek Artikel:  Declan Rice Kesal Kepindahannya Dipersulit West Ham

Ia menegaskan bahwa Indonesia Pandai menjadi pemenang, menciptakan pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja lewat ekspor dan rantai pasok yang Handal dan adaptif.

“Saya Percaya kita Indonesia Pandai jadi pemenang, banyak sekali kita Pandai lakukan, pertumbuhan 5 persen bagus, tapi kalau Pandai bertahap kita mencapai 8 persen, kita Pandai menciptakan lapangan kerja lebih banyak,” kata Anindya.

Sumber : Antara

Mungkin Anda Menyukai