Konsisten Rapi-Rapi

KASUS megakorupsi yang bikin geleng-geleng kepala bak tiada habisnya di negeri ini. Seperti patah tumbuh hilang berganti. Satu kasus belum tuntas dan Lagi cetar, sudah muncul kasus menghebohkan lainnya.

Hal ini yang terjadi pada terungkapnya kasus ‘sulap’ pertalite menjadi pertamax yang diduga merugikan negara hingga Rp193,7 triliun oleh para pejabat Pertamina Patra Niaga. Nomor sebesar itu Jernih Tak Dapat dipandang sebelah mata.

Kalau terbukti Betul dugaan kerugian tersebut, betapa malangnya negeri ini. Doku sebesar Rp193,7 triliun itu setara dengan anggaran Kementerian Pertahanan dan TNI yang mencapai Rp165 triliun, ditambah dengan anggaran Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang Sekeliling Rp30 triliun.

Cek Artikel:  Janji Berani Perangi Korupsi

Terdapat tujuh tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada subholding PT Pertamina dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) tahun 2018-2023 itu. Tetapi, yang mengerikan, jumlah Rp193,7 triliun tersebut adalah total kerugian hanya Tiba 2023. Artinya, jumlah kerugian negara dalam kasus ini Dapat jadi lebih besar Kembali.

Di tengah kesulitan pemerintah mengatur APBN yang terancam kian mengalami pembengkakan defisit, tindakan Rapi-Rapi Tak Dapat ditawar-tawar Kembali.

Sudah sepatutnya pula PT Pertamina Persero melakukan operasi Rapi-Rapi secara besar-besaran di dalam Demi memulihkan kepercayaan publik yang sudah susah payah dibangun. Gerakan Rapi-Rapi ini perlu mengingat dugaan kerugian yang timbul terjadi di Kawasan yang bersentuhan langsung dengan publik.

Cek Artikel:  Pelajaran Berharga GKI Yasmin

Ibarat kanker, apa yang dilakukan dengan Rapi-Rapi itu demi menghilangkan penyakit ganas yang menggerogoti tubuh. Kejaksaan Mulia juga mesti memastikan menjangkau Seluruh pihak yang terlibat dalam laku lancung itu.

Dengan nilai korupsi yang fantastis tersebut, bukan Tak mungkin pula Terdapat Kembali pemain-pemain lain yang terlibat. Asal Mula, modus yang digunakan oleh pelaku-pelaku dugaan korupsi migas ini juga bukan modus baru.

Modus yang digunakan Lagi modus Pelan, yakni me-mark up atau Meningkatkan harga impor minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM). Artinya para tersangka koruptor tersebut Betul-Betul mengetahui ruang-ruang dan celah-celah Demi dikorupsi.

Dengan kasus korupsi yang semakin menggila ini, sudah sepatutnya hukuman terhadap para tersangka dijatuhkan seberat-beratnya. Aksi mereka, selain menguras keuangan negara, juga merugikan masyarakat banyak sebagai pengguna BBM. Rakyat bahkan punya hak mendapat kompensasi bila terbukti dirugikan oleh aksi tersebut.

Cek Artikel:  Jangan Loloskan Calon Titipan

Gerakan Rapi-Rapi ini, bila konsisten dijalankan, akan membawa Pengaruh positif bagi penyelamatan keuangan negara. Bahkan, jangan-jangan, hasilnya lebih dahsyat daripada gerakan efisiensi yang tengah digalakkan.

 

Mungkin Anda Menyukai