Kisah Pilu Laika Si Anjing Jalanan, Dikorbankan Uni Soviet Demi Sputnik 2

Liputanindo.id – Kisah pilu seekor anjing liar berwarna hitam-putih, Laika, menjadi ‘hewan percobaan’ yang diluncurkan ke orbit Bumi oleh Uni Soviet. Laika menjadi hewan pertama sekaligus ‘percobaan pembunuhan’ yang terbang dengan satelit buatan Uni Soviet, Sputnik 2.

Perjalanan Laika bermula ketika anjing ras camburan yang memiliki bobot 6 kg itu dipilih untuk ikut program penerbangan antariksa Soviet setelah ditemukan di jalanan. Laika yang memiliki watak tenang saat itu baru berusia dua tahun.

Misi penerbangan Laika ke antariksa itu bertujuan untuk menguji keamanan perjalanan luar angkasa bagi manusia. Tetapi misi itu menjadi misi bunuh diri bagi Laika.

Laika yang awalnya bernama Kudrayavka dipilih karena dinilai paling patuh dan memiliki toleransi tinggi terhadap suara keras dan perubahan tekanan. Selain Laika, para insinyur juga menyiapkan anjing cadangan bernama Albina, yang kemudian tidak terpilih karena baru saja melahirkan.  

Menurut laporan Smithsonian Magazine, hari-hari Laika sebelum dikirim ke orbit Bumi diwarnai dengan latihan ‘bertahan hidup’ di dalam satelit dengan ruangan kecil. Ia diputar dalam sentrifus untuk membiasakan tubuhnya mengalami perubahan gravitasi ketika sudah berada di antariksa.

Laika si korban Uni Soviet (Dok. NASA)
Laika si korban Uni Soviet (Dok. NASA)

Cek Artikel:  Amerika Perkumpulan Kirim Jet Tempur dan Kapal Perang Tambahan ke Timur Tengah, Takut Serangan Balasan Iran?

Bukan hanya itu saja, Laika juga belajar menerima makanan dalam bentuk jeli, yang dinilai bisa dengan mudah disajikan dalam lingkungan tanpa gravitasi. Laika juga harus menjalani prosedur operasi untuk pemasangan perangkat medis di tubuhnya untuk memantau denyut jantung, laju pernapasan, tekanan darah, dan gerakan fisik.

Berdasarkan catatan NASA, peluncuran Sputnik 2 ini hanya berjarak satu bulan setelah peluncuran Sputnik 1. Peluncuran ini juga dipercepat karena bertepatan dengan ulang tahun revolusi Bolshevik, yang mengarah pada Uni Soviet.

Sputnik 2 ini diketahui jauh lebih rumit dari terdauhulunya. Wahana antariksa ini memiliki tinggi empat meter, lebar dua meter, dan bobot 508 kilogram.

Selain itu, wahana antariksa itu membawa instrumen ilmiah untuk mengukur radiasi matahari dan sinar kosmik, serta kabin untuk Laika yang dilengkapi dengan kamera video.

Nantinya, Laika bisa duduk atau berbaring di kabin, yang dilengkapi dengan sistem regenerasi udara dan batalan. Laika, yang mengenakan tali kekang, perangkat sanitasi sederhana, dan seperangkat elektroda, memiliki akses ke makanan dan air dalam bentuk gelatin atau jeli.

Ketika hari peluncuran itu tiba, Laika menjadi anjing populer yang dibicarakan seluruh dunia. Dia bahkan dijuluki ‘Muttnik’. Banyak pihak yang juga menentang peluncuran itu karena dinilai sebagai misi bunuh diri pada hewan.

Cek Artikel:  Bea Cukai dan Australian Border Force Gelar C to C Talk 2024, Ini yang Dibahas

Tetapi pada akhirnya Laika tetap meluncur ke antariksa pada 3 November 1957 sekira pukul 05:30 waktu setempat. Laika ketakutan, denyut jantungnya naik tiga kali lipat dari kecepatan normal dan laju pernapasannya meningkat empat kali lipat.

“Telemetri awal menunjukkan Laika gelisah tetapi tetap memakan makanannya,” demikian laporan NASA.

Laika si korban Uni Soviet (Dok. NASA)
Laika si korban Uni Soviet (Dok. NASA)

Berdasarkan catatan Uni Soviet, anjing mungil itu berhasil bertahan hidup dan mengitari Bumi dalam waktu sekitar 103 menit.Laika dibiarkan hidup selama enam hingga tujuh hari dalam misi tersebut sebelum akhirnya disuntik mati dengan makanan beracun sebelum pasokan oksigennya habis.

Publikasi Uni Soviet juga mengklaim bahwa Laika mati tanpa rasa sakit setelah seminggu di orbit. Pernyataan itu pun terpatahkan setelah misteri kematian Laika ternyata terungkap.

Berdasarkan laporan Space, ilmuan Rusia Dimitri Malashenkov mengungkapkan bahwa kematian Laika telah dipalsukan. Intervensi yang dirilis pada 2002 itu menyebutkan bahwa Laika sebenarnya hanya bertahan hidup sekitar lima hingga tujuh jam setelah lepas landas sebelum akhirnya mati karena kepanasan dan panik.

Cek Artikel:  PBB Tuntut Israel Niscayakan Organisasi Kemanusiaan Bekerja Pengaruhtif

Pelindung panas yang seharusnya berfungsi di wahana antariksa itu gagal. Suhu panas di kapsul itu meningkat secara tidak terduga dan berdampak buruk pada Laika.

“Suhu di dalam pesawat antariksa setelah orbit keempat tercatat lebih dari 90 derajat. Enggak ada harapan bahwa ia berhasil melampaui satu atau dua orbit setelah itu,” kata Cathleen Lewis, kurator program antariksa internasional dan pakaian antariksa.

Tanpa penumpangnya, Sputnik 2 terus mengorbit selama lima bulan. Satelit yang ditumpangi oleh Laika hancur pada 14 April 1958 ketika memasuki kembali atmosfer Bumi. Belakangan diketahui bahwa wahana antariksa itu tidak dirancang untuk kembali ke Bumi dengan selamat.

Dari catatan NASA, wahana antariksa itu mungkin kepanasan karena sistem kontrol termal tidak bekerja dengan baik dan beberapa insulasi robek akibat anomali selama peluncuran.

Baterai Sputnik 2 mati pada 10 November 1957, dan wahana antariksa itu berhenti memancarkan data pulang.

Menurut Animals In Space karya Colin Burgess dan Chris Dubbs, Uni Soviet meluncurkan anjing ke udara sebanyak 71 kali antara tahun 1951 dan 1966, dengan 17 kematian. Program luar angkasa Rusia terus menggunakan hewan dalam uji coba luar angkasa, tetapi dalam setiap kasus kecuali kasus Laika, ada harapan bahwa hewan itu akan bertahan hidup.

Mungkin Anda Menyukai