Keputusan BI Rate hingga Neraca Dagang Bikin IHSG Raup Cuan Lebih dari 1,7%

Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi.

Jakarta: Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini mengalami kenaikan signifikan pascakeputusan Bank Indonesia (BI) terkait Etnis Kembang acuan dan laporan neraca perdagangan Indonesia oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Berdasarkan pemantauan, IHSG pada awal pembukaan perdagangan langsung melesat. Tren positif tersebut Lalu bertahan hingga Waktu Senggang istirahat siang.

Pascaistirahat siang, IHSG makin digdaya. Keperkasaan pasar modal Indonesia makin menjadi-jadi menjelang penutupan perdagangan hari ini.

Mengutip laman RTI, Rabu, 15 Januari 2025, IHSG ditutup di posisi 7.079,56 atau naik sebanyak 122,898 poin, setara 1,77 persen.

Begitu bel pembukaan perdagangan, IHSG bertengger di posisi 6.956,66. Gerak indeks sempat menyentuh level tertinggi di posisi 7.084,56 dan level terendahnya di 6.977,77

Cek Artikel:  AirAsia Tebar Tiket Murah ke Luar Negeri

Adapun volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 19,07 miliar lembar saham senilai Rp10,76 triliun. Sebanyak 330 saham menguat, 264 saham melemah, dan 211 saham stagnan.
 


(Ilustrasi pergerakan saham. Foto: MI/Andri Widyanto)
 

Pemangkasan BI Rate hingga surplus neraca dagang

Dalam pertemuan hari ini, Bank Indonesia menurunkan Etnis Kembang acuan 25 bps menjadi 5,75 persen, Etnis Kembang Deposit Facility menjadi 5,00 persen, dan Etnis Kembang Lending Facility menjadi 6,50 persen.

Keputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter Kepada memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5 persen plus minus satu persen pada 2025, serta Kepada mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Ke depan, BI akan Lalu memperhatikan pergerakan nilai Ubah rupiah dan prospek inflasi, serta dinamika kondisi yang berkembang, dalam mencermati ruang penurunan Etnis Kembang moneter lebih lanjut

Cek Artikel:  Konsep Baru Tower SOHO Signature di Upper West BSD

Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus USD2,24 miliar pada Desember 2024. Surplus tersebut sejalan dengan proyeksi ekspor pada Desember Lagi akan tumbuh sebesar 7,6 persen (yoy) sementara impor tumbuh lebih tinggi mencapai 10,4 persen.

Realisasi tersebut melanjutkan tren surplus neraca dagang Indonesia dalam 56 bulan terakhir. Tren surplus tersebut sudah bertahan sejak Mei 2020. Kendati demikian, realisasi tersebut turun USD2,1 miliar dibandingkan bulan Lewat.

 

Mungkin Anda Menyukai