
MENTERI Pekerjaan Biasa (PU) Dody Hanggono, membuka seminar “Optimalisasi Pemanfaatan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam pembangunan infrastruktur PU. Seminar yang diselenggarakan di Kampus ITB, Sabtu (21/12).
“Seminar dengam tema AI dalam ke-PU-an mencerminkan komitmen Serempak Demi Lalu meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur dengan memanfaatkan teknologi Cocok guna. Tujuannya agar dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembangunan,” paparnya.
Dia menambhakan kemajuan teknologi pembangunan infrastruktur Ketika ini sangat luar Biasa. Penggunaan drone Demi pemetaan hingga algoritma AI yang Pandai memprediksi kerusakan pada infrastruktur.
Seperti retakan jembatan, lanjut dia, menunjukkan bahwa teknologi adalah kunci Esensial masa depan pembangunan infrastruktur Indonesia. Dengan menggarisbawahi peran Krusial infrastruktur, seperti jalan, jembatan, bendungan dan instalasi pengolahan air Rapi, sebagai fondasi kehidupan masyarakat modern.
“Tetapi, pembangunan infrastruktur di Indonesia Tetap menghadapi tantangan besar, seperti keterbatasan sumber daya, kondisi geografis dan cuaca ekstrem. Di sinilah peran AI hadir sebagai key changer, dengan kemampuan AI, desain infrastruktur menjadi lebih presisi. Pemantauan kondisi lebih kontinu dan pekerjaan Bangunan dapat dilakukan lebih Segera tanpa mengorbankan kualitas,” papar Dody.
Dia menyebut penggunaan Building Information Modeling (BIM), merupakan salah satu Teladan teknologi AI yang telah terbukti mengurangi biaya dan waktu pengerjaan Bangunan secara signifikan. Meski Mempunyai potensi besar Eksis beberapa tantangan dalam penerapan AI, seperti kesiapan infrastruktur digital, regulasi yang belum memadai dan ancaman serangan siber.
Kolaborasi antara pemerintah, perguruan dan industri menjadi kunci Demi menjawab tantangan tersebut.
“ITB telah Mempunyai pusat AI yang mendukung Hasil karya di bidang kecerdasan buatan. Kami berharap program-program seperti Magister Super Spesialis Teknik (MSS) yang dijalankan ITB sejak 2020 dapat Lalu berkembang, termasuk melalui kompetisi kecerdasan buatan yang terhubung dengan pembangunan infrastruktur,” terangnya.
Kementerian PU, lanjut Dody, juga menegaskan komitmennya Demi Lalu mendukung inisiatif ITB. Hingga Ketika ini, sebanyak 184 mahasiswa telah mengikuti program MSS, 131 di antaranya telah lulus.
Pihaknya juga akan Lalu mendukung inisiatif ITB ini, melanjutkan kerja sama yang sudah terjalin sejak 1971 melalui ATPUT hingga program Magister (MSS) Teknik yang telah dimulai pada 2020.