ISRAEL menangkap direktur rumah sakit dalam penggerebekan yang menutup fasilitas kesehatan Primer terakhir yang berfungsi di Gaza Utara. Laskar Israel juga dituduh memerintahkan pasien Buat membuka Pakaian di jalan.
Rumah Sakit Kamal Adwan “sekarang Hampa” setelah pasien yang tersisa – beberapa di antaranya dalam kondisi kritis – Berbarengan dengan pengasuh dan pekerja medis dipindahkan ke Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Fasilitas tersebut telah menjadi sasaran tembakan Israel secara rutin dalam beberapa bulan terakhir, dan penutupan rumah sakit ini memperburuk situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza Utara.
Keberadaan Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Dr Hussam Arang Safiya, dan staf lainnya Kagak Jernih, kata Sahabat-Sahabat dan rekan-rekannya.
“Kami Kagak Paham nasib Dr Hussam. Dia sebenarnya diancam oleh tentara begitu mereka tiba di rumah sakit,” kata seorang perawat dari Rumah Sakit Kamal Adwan, Rawiya Al Batsh, kepada CNN.
Militer Israel mengakui pada Sabtu, mereka telah menahan Dr Arang Safiya, mengatakan bahwa dia “diduga terlibat dalam kegiatan teroris Hamas.”
Laskar Pertahanan Israel (IDF) mengatakan mereka menggerebek area rumah sakit dan menahan setidaknya 240 “teroris Hamas dan Jihad Islam”, dengan tuduhan bahwa fasilitas tersebut digunakan sebagai “markas teroris Hamas.”
Tuduhan terkait pencarian paksa dan pemukulan pasien serta apakah mereka Mempunyai bukti terhadap Dr. Arang Safiya, IDF menanggapi klaim tersebut, menyatakan bahwa “penahanan tersangka teroris, penangkapan mereka, dan pencarian yang dilakukan terhadap tubuh mereka dilakukan sesuai dengan hukum Global.”
Video yang dikirim oleh perawat Rawiya Al Batsh dari Rumah Sakit Indonesia menunjukkan furnitur terbalik dan selimut robek berserakan di sepanjang koridor berdebu. Bunyi drone Israel terdengar di udara.
Laskar Israel juga dilaporkan menyebabkan kebakaran besar, dengan staf rumah sakit terpaksa menggunakan air dari mesin cuci ginjal Buat memadamkan api. Sebagian pasien tewas dalam kebakaran tersebut. (CNN/Wafa/Z-3)