Pameran ini memaparkan Macam-macam-Macam-macam jenis boneka Jepang melalui empat sudut pandang, Adalah Boneka sebagai doa bagi kesehatan anak; Boneka sebagai sebuah karya seni; Boneka sebagai bagian dari kesenian masyarakat; dan Penyebaran kebudayaan boneka di Jepang.
Adapun total karya yang dipamerkan pada pameran ini sebanyak 67 karya boneka tradisional dan modern yang disertai penjelasan sejarah, fungsi, dan penyebarannya dalam kebudayaan masyarakat Jepang.
Terdapat lima karya pilihan kurator yang merupakan Kurator Museum Nasional Tokyo, Mita Kakuyuki dalam pameran tersebut Adalah:
1. 2_Amagatsu
Mochizuki Reikou
Kedua boneka ini digunakan Demi mendoakan kesehatan bayi. Boneka tersebut dipersiapkan sebelum bayi lahir dan diletakkan dekat bantal bayi yang sudah lahir sebagai pengganti bayi yang mengalihkan roh jahat agar Enggak mengganggu bayi.
Amagatsu telah digunakan oleh keluarga kekaisaran Jepang selama lebih dari 1.000 tahun hingga Ketika ini.
Bentuknya sederhana seperti huruf T karena boneka ini juga berfungsi seperti gantungan baju Demi bayi yang baru lahir.
2. 25_Ishō Ningyō: Fuji Musume (Gadis Wisteria)
Heian Mitsuyoshi
Boneka ini menceritakan tarian tradisional Jepang melalui roh penari dari Mengembang Fuji atau Wisteria Jepang.
Pengucapan Fuji mirip dengan kata bahasa Jepang Demi keunikan (Fuji) dan Kondusif (Buji), yang dianggap sebagai pertanda Bagus.
Ishō berarti kostum, dan Pakaian Ishō Ningyō dibuat dengan teknik yang sama seperti pembuatan Pakaian Sosok. Bahkan aksesori yang menghias rambut bonekanya dibuat dengan telaten seperti aslinya.
3. 37_Takasaki Daruma
2020
Dibuat di: Kota Takasaki, Gunma
Material: Kertas
Daruma melambangkan Bodhidarma, atau dalam bahasa Jepang disebut Daruma Daishi, pencetus Zen.
Boneka ini dipercaya membawa kebahagiaan dan mengabulkan Asa. Kedua matanya Enggak digambar karena secara tradisional, satu mata akan digambar Ketika kita Membikin Asa, dan mata satunya digambar ketika Asa itu terkabul.
Alis dan kumis Daruma digambar berdasarkan burung bangau dan kura-kura yang keduanya melambangkan umur panjang.
Kepala: Ningyō Yoshi, Senjata: Ningyō Isa
Dibuat tahun 1990an (kepala)
Boneka model ini dibuat Demi Jōruri, teater boneka tradisional Jepang, yang dikendalikan oleh tiga orang operator.
Boneka ini didesain dengan mekanisme yang membuatnya Bisa membuka dan menutup mata. Teater boneka dengan jenis boneka seperti ini pernah ditampilkan di seluruh Jepang.
Misalnya ini merupakan yang dipakai di Prefektur Tokushima. Dia menggambarkan seorang komandan militer muda bernama Jujiro yang muncul di dalam cerita berjudul Ehon Taiko-ki.
5. 66H_Licca-chan
(Kiri) 1967
(Kanan) 2003
Ini adalah boneka rias yang terbuat dari plastik lunak.
Boneka ini pertama kali dirilis di Jepang pada tahun 1967 oleh sebuah perusahaan pembuat mainan dan Tetap Terkenal hingga Ketika ini, meskipun bentuk tubuh dan Aktualisasi diri wajahnya berubah sedikit demi sedikit Demi menyesuaikan dengan tren fashion, yang terlihat dari Komparasi model Pelan dengan model barunya ini.
Akhir-akhir ini, anak Perempuan Jepang bermain dengan Licca-chan sebagaimana anak Perempuan memainkan Ichimatsu Ningyō (No.60) di Era Edo (1603-1868).
Pameran “Ningyo: Art and Beauty of Japanese Dolls” dibuka Demi Standar mulai 6 Juli hingga 24 Juli 2023, dengan melakukan registrasi melalui situs Formal GNI.
Melengkapi Pameran Ningyo di Jakarta, turut digelar beberapa program publik yakni pemutaran Gambar hidup animasi, lokakarya kerajinan Kurumie dan Daruma Felt.