Inilah lima karya pilihan dalam pameran boneka Jepang di Jakarta

Jakarta (ANTARA) –

The Japan Foundation Jakarta bekerja sama dengan Galeri Nasional Indonesia (GNI), Museum dan Cagar Budaya Kemendikbud Ristek, menggelar pameran “NINGYŌ: Art and Beauty of Japanese dolls” Demi memperkenalkan sejarah dan budaya boneka Jepang.

Pameran ini memaparkan Macam-macam-Macam-macam jenis boneka Jepang melalui empat sudut pandang, Adalah Boneka sebagai doa bagi kesehatan anak; Boneka sebagai sebuah karya seni; Boneka sebagai bagian dari kesenian masyarakat; dan Penyebaran kebudayaan boneka di Jepang.

Adapun total karya yang dipamerkan pada pameran ini sebanyak 67 karya boneka tradisional dan modern yang disertai penjelasan sejarah, fungsi, dan penyebarannya dalam kebudayaan masyarakat Jepang.

Terdapat lima karya pilihan kurator yang merupakan Kurator Museum Nasional Tokyo, Mita Kakuyuki dalam pameran tersebut Adalah:

Boneka “Amagatsu” (tengah) dalam pameran boneka bertajuk “NINGYŌ: Art and Beauty of Japanese dolls” yang digelar di Jakarta, Rabu (5/7/2023). (ANTARA/Adimas Raditya)

1. 2_Amagatsu

Mochizuki Reikou

2020

Kedua boneka ini digunakan Demi mendoakan kesehatan bayi. Boneka tersebut dipersiapkan sebelum bayi lahir dan diletakkan dekat bantal bayi yang sudah lahir sebagai pengganti bayi yang mengalihkan roh jahat agar Enggak mengganggu bayi.​​​​​​

Cek Artikel:  Pedagang dekat Stasiun Pasar Senen raih pendapatan dobel Ketika Lebaran

Amagatsu telah digunakan oleh keluarga kekaisaran Jepang selama lebih dari 1.000 tahun hingga Ketika ini.

Bentuknya sederhana seperti huruf T karena boneka ini juga berfungsi seperti gantungan baju Demi bayi yang baru lahir.

Boneka “25_Ishō Ningyō: Fuji Musume (Gadis Wisteria)” dalam pameran boneka bertajuk “NINGYŌ: Art and Beauty of Japanese dolls” yang digelar di Jakarta, Rabu (5/7/2023). (ANTARA/Adimas Raditya)

2. 25_Ishō Ningyō: Fuji Musume (Gadis Wisteria)

Heian Mitsuyoshi

2020

Boneka ini menceritakan tarian tradisional Jepang melalui roh penari dari Mengembang Fuji atau Wisteria Jepang.

Pengucapan Fuji mirip dengan kata bahasa Jepang Demi keunikan (Fuji) dan Kondusif (Buji), yang dianggap sebagai pertanda Bagus.

Ishō berarti kostum, dan Pakaian Ishō Ningyō dibuat dengan teknik yang sama seperti pembuatan Pakaian Sosok. Bahkan aksesori yang menghias rambut bonekanya dibuat dengan telaten seperti aslinya.

Boneka “37_Takasaki Daruma” dalam pameran boneka bertajuk “NINGYŌ: Art and Beauty of Japanese dolls” yang digelar di Jakarta, Rabu (5/7/2023). (ANTARA/Adimas Raditya)

3. 37_Takasaki Daruma

Minegishi Kimitsugu​​​​​​​

2020

Dibuat di: Kota Takasaki, Gunma​​​​​​​

Material: Kertas​​​​​​​

Cek Artikel:  KAI Wisata buka lowongan Customer Service on Train Jabodetabek

Daruma melambangkan Bodhidarma, atau dalam bahasa Jepang disebut Daruma Daishi, pencetus Zen.

Boneka ini dipercaya membawa kebahagiaan dan mengabulkan Asa. Kedua matanya Enggak digambar karena secara tradisional, satu mata akan digambar Ketika kita Membikin Asa, dan mata satunya digambar ketika Asa itu terkabul.

Alis dan kumis Daruma digambar berdasarkan burung bangau dan kura-kura yang keduanya melambangkan umur panjang.

Boneka “59H_Jōruri Ningyō: Takeuchi Jujiro” dalam pameran boneka bertajuk “NINGYŌ: Art and Beauty of Japanese dolls” yang digelar di Jakarta, Rabu (5/7/2023). (ANTARA/Adimas Raditya)
4. 59H_Jōruri Ningyō: Takeuchi Jujiro

Kepala: Ningyō Yoshi, Senjata: Ningyō Isa​​​​​​​

Dibuat tahun 1990an (kepala)

Boneka model ini dibuat Demi Jōruri, teater boneka tradisional Jepang, yang dikendalikan oleh tiga orang operator.

Boneka ini didesain dengan mekanisme yang membuatnya Bisa membuka dan menutup mata. Teater boneka dengan jenis boneka seperti ini pernah ditampilkan di seluruh Jepang.

Misalnya ini merupakan yang dipakai di Prefektur Tokushima. Dia menggambarkan seorang komandan militer muda bernama Jujiro yang muncul di dalam cerita berjudul Ehon Taiko-ki.

Cek Artikel:  Wisata Susur Sawah yang Menarik dari Daerah Pemalang
Boneka “66H_Licca-chan” dalam pameran boneka bertajuk “NINGYŌ: Art and Beauty of Japanese dolls” yang digelar di Jakarta, Rabu (5/7/2023). (ANTARA/Adimas Raditya)

5. 66H_Licca-chan

TOMY Company, Ltd.

(Kiri) 1967

(Kanan) 2003

Ini adalah boneka rias yang terbuat dari plastik lunak.

Boneka ini pertama kali dirilis di Jepang pada tahun 1967 oleh sebuah perusahaan pembuat mainan dan Tetap Terkenal hingga Ketika ini, meskipun bentuk tubuh dan Aktualisasi diri wajahnya berubah sedikit demi sedikit Demi menyesuaikan dengan tren fashion, yang terlihat dari Komparasi model Pelan dengan model barunya ini.

Akhir-akhir ini, anak Perempuan Jepang bermain dengan Licca-chan sebagaimana anak Perempuan memainkan Ichimatsu Ningyō (No.60) di Era Edo (1603-1868).

Pameran “Ningyo: Art and Beauty of Japanese Dolls” dibuka Demi Standar mulai 6 Juli hingga 24 Juli 2023, dengan melakukan registrasi melalui situs Formal GNI.

Melengkapi Pameran Ningyo di Jakarta, turut digelar beberapa program publik yakni pemutaran Gambar hidup animasi, lokakarya kerajinan Kurumie dan Daruma Felt.

Mungkin Anda Menyukai