Ibu yang Alami Baby Blues Diingatkan Agar Tetap Menyusui Anaknya

Ibu yang Alami Baby Blues Diingatkan Agar Tetap Menyusui Anaknya
Ilustrasi(Freepik)

PSIKOLOG klinis anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengingatkan para ibu agar tetap memberikan ASI eksklusif kepada anaknya meski sedang mengalami sindrom baby blues.

“Baby blues dapat dialami oleh seorang ibu selama beberapa hari hingga dua minggu. Jadi ibu tidak perlu menjaga jarak dengan anak di luar waktu pemberian ASI ya,” kata Vera, Minggu (14/7).

Vera menuturkan baby blues merupakan sebuah kondisi mental yang umum terjadi pada hampir 80% perempuan yang baru saja melahirkan.

Baca juga : Kadar Kolesterol Tinggi dalam ASI Berfungsi Melindungi Bayi

Gejalanya bisa muncul selama satu sampai lima hari setelah persalinan dan dapat mereda dalam 10 hari. Dalam kurun waktu tersebut ibu akan merasakan perasaan sedih, marah, cemas dan lelah.

Cek Artikel:  Intip Pameran Koleksi Kebaya Ibu Tien Soeharto di Istora pada Hari Kebaya Nasional

Meski banyak merasa lelah dan mudah sekali marah, Vera mengatakan para ibu tidak perlu merasa belum siap menjadi seorang ibu ataupun membangun keluarga.

Alasan, biasanya, penderita baby blues masih bisa menjalankan aktivitasnya sehari-hari seperti memberikan ASI eksklusif dan merawat bayinya dengan baik.

Baca juga : Hari Buruh, Tingkatkan Akses Laktasi Pekerja Perempuan

Lebih lanjut, guna mencegah baby blues semakin parah dan mengganggu proses menyusui, Vera menyarankan supaya ibu tetap mendapatkan makanan yang bergizi dan teratur untuk menjaga energi dan kesejahteraan. Misalnya seperti banyak meminum air putih atau susu yang mengandung tinggi kalsium.

Bagi ibu yang merasakan stres akibat baby blues dapat berjalan ke luar rumah agar suasana hatinya menjadi jauh lebih baik. Ia mengatakan ibu dapat meminta bantuan dari orang-orang terdekat seperti anggota keluarga maupun komunitas untuk mendapatkan ketenangan dan dukungan sosial.

Cek Artikel:  Dokter Kulit Peringatkan Bahaya Jagung Parut untuk Penyembuhan Cacar

Menurutnya, perempuan yang baru menjadi ibu juga memerlukan waktu banyak istirahat baik di siang hari atau malam dan melakukan aktivitas yang menarik agar dapat menyesuaikan diri dengan perannya yang baru.

Baca juga : Ibu Penderita Tuberkulosis Bisa Tetap Menyusui Asal Taat Prokes

“Tapi tetap ya, jika gejala berlanjut lebih dari dua minggu, dan dapat menunjukkan kondisi yang lebih serius seperti depresi perinatal, mohon segera hubungi pihak profesional,” ujar Vera.

Vera melanjutkan, keluarga juga memiliki andil untuk menjaga ibu selama mengalami baby blues. Terutama untuk suami, dapat memberikan bantuan berupa berbagi peran mengasuh bayi sebagai bentuk dukungan emosional yang kuat bagi ibu.

Cek Artikel:  Akibat Imunisasi pada Pertumbuhan Kognitif dan Fisik Anak

Kemudian, ketika ibu merasa lelah, suami dapat mendengarkan ceritanya dan memberikan semangat tanpa harus menghakimi maupun menilai kondisinya.

“Kekasih juga bisa mengajak ibu berjalan kaki setiap hari, tujuannya agar ibu merasa lebih baik,” pungkasnya. (Ant/Z-1)

Mungkin Anda Menyukai