Liputanindo.id – Ketua DPP Partai NasDem, Effendy Choirie sedih kalau Pilkada Jakarta cuma diisi calon tunggal. Dia berharap banyak figur yang bertarung di sana.
Seperti mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maupun Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, hingga mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK).
“Pada era demokrasi, rakyat dikasih pilihan orang yang bernyawa, yang satu tidak bernyawa, berarti ‘kan memang yang tidak bernyawa bisa dipilih, tetapi ‘kan namanya yang tidak bernyawa ‘kan tidak bisa memimpin. Nah, karena itu kami sedih kalau calonnya hanya satu,” kata Effendy Choirie di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta, Rabu kemarin.
“Terdapat Anies, Terdapat RK kalau OTw ke sini, ada Ahok, wah bagus rakyat dikasih pilihan. Oh bagus banget, betul enggak?” katanya.
Effendy mengatakan bahwa Pilkada Jakarta akan menarik bila koalisi yang saat ini sedang dirancang kemudian jadi terbentuk.
“Koalisi Indonesia Maju (KIM) ya sudahlah itu ‘kan sudah banyak partai, yang dengan Anies tiga partai ini ya sudah lalu jalan, yang PDI Perjuangan kalau mau Ahok, kalau mau koalisi lain, ya silakan. Itu saya kira lebih menarik,” jelasnya.
Ketika ditanya apakah NasDem berpeluang bergabung ke dalam KIM, dia mengaku tidak tahu persis. Akan tetapi, dia mengatakan bahwa partainya telah mendeklarasikan Anies dan pernyataan Ketua Biasa NasDem Surya Paloh selalu konsisten.
“Pak Surya itu ‘kan ber-statement (berbicara) itu sesuai dengan realisasi. Jadi, antara ucapan dan tindakan ‘kan biasanya sama. Nah, kali ini apakah nanti sama? Kami harapkan sama,” ujarnya.
Ia lantas mengatakan bahwa pemberian surat rekomendasi dari partainya untuk Anies di Pilkada Jakarta tinggal menunggu waktu saja
“Ya ‘kan sebentar lagi berarti ‘kan minggu-minggu ini berarti semuanya sudah keluar, bukan hanya Pilkada Jakarta,” jelasnya.
Biar demikian, dia menyebut secara tersirat ada tawaran dari KIM yang merupakan koalisi pengusung pasangan calon terpilih pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka agar bergabung pada Pilkada Jakarta untuk mendapatkan kursi menteri di pemerintahan nanti.
“Saya ‘kan enggak melihat, cuma baunya ada, baunya ada, oke udah, udah itu aja. Akan tetapi, yang jelas saya tidak melihat, cuma tentu saja saya dengar ya, sehingga dari dengar itulah sini kemudian bau di sini,” katanya.
KIM terdiri atas Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Terjaminat Nasional (PAN), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).