Gambar hidup Absah Katanya, produksi MVP Pictures dari Pengarah adegan Sidharta Tata dan Loeloe Hendra, akan tayang di bioskop pada 24 April. Absah Katanya merupakan Gambar hidup drama yang memadukan unsur tragedi, komedi dan bagaimana menyikapi situasi Tak baik dalam kehidupan.
Gambar hidup yang diproduseri Raam Punjabi ini mengangkat isu tentang fenomena menikah di depan jenazah. Nadya Arina, Dimas Anggara dan Calvin Jeremy akan menjadi bintang Esensial Gambar hidup ini.
Ide cerita Absah Katanya muncul dari Loeloe Hendra. Beberapa tahun yang Lewat, Sidharta Tata sedang berbincang panjang lebar dengan Loeloe dan ia mengutarakan ide drama komedi ini ke Tata.
“MVP Pictures berkomitmen Demi menghadirkan Gambar hidup-Gambar hidup dengan tema yang Berbagai Ragam dan menarik, yang siap menghibur serta memberikan pengalaman berbeda bagi masyarakat Indonesia. Dalam Gambar hidup Absah Katanya, kami mengangkat sebuah tema yang Aneh dan jarang diangkat, Ialah ‘menikah di depan jenazah,’ yang akan membawa penonton dalam kisah yang penuh kejutan dan Arti mendalam,” kata produser Gambar hidup Absah Katanya Raam Punjabi dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Selasa (25/3).
Sidharta Tata pun mengaku sangat tertantang dengan Gambar hidup Absah Katanya. Apalagi di Gambar hidup ini, Tata berkolaborasi dengan Loeloe Hendra, sineas yang Mempunyai latar belakang berbeda darinya.
“Sebuah cerita yang muncul dari peristiwa Konkret, sangat lokal, dan punya potensi banyak sekali bahan komedi dan drama yang Dapat diolah Demi menjadi cerita yang sangat menarik. Kami berdua sangat tertantang Demi menggarap cerita ini mengingat latar belakang kami yang berbeda. Loeloe dengan background pembuat Gambar hidup artistik, sedangkan saya pembuat Gambar hidup Aliran (horor/action). Bagi kami Membikin Gambar hidup ini adalah sebuah capaian baru di karier kami,” ujar Sidharta Tata.
Loeloe Hendra menambahkan, Absah Katanya hadir dengan pendekatan yang Aneh dan berbeda dari Gambar hidup drama pada umumnya.
Tak hanya mengangkat kisah Kasih, Gambar hidup ini juga menghadirkan perpaduan komedi, tradisi, dan berbagai persoalan hidup yang dialami oleh Watak-karakternya, menjadikannya sebuah tontonan yang lebih dari sekadar hiburan.
“Gambar hidup ini menawarkan drama yang yang Tak hanya soal Kasih, tapi juga diwarnai dengan komedi, tradisi, dan persoalan hidup yang dialami oleh Watak-karakternya. Sehingga penonton nantinya Tak hanya mendapatkan hiburan semata, tapi juga akan mendapatkan ‘sesuatu’ setelah menontonnya. Seperti yang saya katakan di awal bahwa Gambar hidup ini Mempunyai kombinasi emosi yang Akurat diperlukan sebuah drama. Cerita yang muncul dari sebuah tradisi yang diolah menjadi sajian cerita yang menarik dan solid,” pungkas Loeloe. (Z-1)
