Dosen Fisip Unas Dr Irma Indrayani Gelar Bedah Kitab Materi Disertasi

Dosen Fisip Unas Dr Irma Indrayani Gelar Bedah Buku Materi Disertasi
Dr Irma Indrayani M Si.(Dok Unas)

KEMAMPUAN suatu negara dalam membangun industri pesawat terbang adalah indikator utama kemajuan ilmu pengetahuan dan kekuatan ekonomi negara tersebut.

Hal tersebut menjadi bahan disertasi Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Nasional (Unas) Dr Irma Indrayani M Si. Materi tersebut kemudian dituangkan dalam buku berjudul Pengaruh Asing dalam Kebijakan Nasional Studi Kasus Pengembangan Industri Pesawat Terbang.

Negara yang sudah sanggup memproduksi pesawat terbang bisa dipastikan sanggup memproduksi alat lain seperti mobil dan kapal laut.
“Tetapi, dalam konteks Indonesia, tidak adanya political will pemerintah dalam mengembangkan industri strategis ini menjadikan industri pesawat terbang nasional menjadi terhenti atau tidak berkembang,” ujar Irma dalam bedah buku tersebut, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Baca juga : Ian Zulfikar Raih Gelar Doktor Lewat Dua Pendekatan Sosek Politik

Cek Artikel:  Membantu Anak Tumbuh Sehat di Loyalp Ukuran

Kitab yang ditulis Irma Indrayani ini mengkaji studi ekonomi politik terkait kebijakan pemerintah Indonesia terhadap industri pesawat terbang nasional periode pasca Orde Baru.

Kitab ini menganalisis kontestasi para aktor dalam negeri yang memiliki pengaruh dalam kebijakan pengembangan industri pesawat terbang nasional.

“Tujuan buku ini utamanya untuk menunjukkan industri pesawat terbang merupakan industri strategis yang melibatkan rancang bangun sarana/prasarana, manufaktur, teknologi, finansial yang tinggi, serta menuntut kerja sama antarnegara, baik secara bilateral maupun multilateral,” terang Irma.

Baca juga : Bedah Kitab Bek Karya Mahfud Ikhwan tentang Sepak Bola Metafor Perjuangan

Irma melanjutkan buku yang ditulis dari hasil disertasi ini pada dasarnya ingin memberikan suatu wawasan bahwa dalam berbangsa dan bernegara, dalam membuat kebijakan, tidak lepas dari pengaruh asing. 

Cek Artikel:  Kurang Aktivitas Fisik, Ibu Rumah Tangga Pandai Terkena Saraf Terjepit

“Sebagai suatu bangsa harus mampu melihat positioning kita agar nantinya dapat bernegosiasi atau berdiplomasi terhadap apa yang ingin kita capai dalam menghadapi tekanan-tekanan dari luar,” kata Irma.

Ia berharap lahirnya buku ini bisa memunculkan kesadaran dan pemahaman mengenai politik global dan pengaruhnya terhadap politik nasional.
“Dengan begitu, kita bisa membuat kebijakan yang berpihak pada bangsa sendiri sehingga dapat memajukan negara kita,” katanya.

Baca juga : Bamsoet Apresiasi Kitab Pikiran dan Ide Prof Paiman Raharjo

Demi membuka kegiatan bedah buku yang diselenggarakan program studi Doktor Ilmu Politik Fisip Unas itu, Ketua Program Studi Doktor Ilmu Politik Fisip Unas Dr TB Massa Djafar M Si menyampaikan negara yang berdaulat tidak terlepas dari intervensi asing. Intervensi asing bisa masuk ke berbagai sektor salah satunya adalah industri pesawat.

Cek Artikel:  Ini Tips dari Raniah Alaydroes Agar Anak tidak Pilih-Pilih Makanan

“Karena itu, kita harus membangun negara lebih berdaulat agar tidak diintervensi asing dan hal ini bisa terjadi jika kita memiliki satu spirit nasionalisme,” ujar Massa Djafar.

Dalam sesi diskusi bedah buku yang dipandu moderator Dr Eddy Guridno selaku Dosen di program studi Doktor Ilmu Politik Fisip Unas, hadir antara lain sebagai pembahas yakni Prof Dr Didin S Damanhuri dan Prof Aleksius Jemadu Ph D.

Kegiatan ini dihadiri para pakar dan akademisi yaitu mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Periode 2014-2016/Guru Besar Unas Prof Dr Yuddy Chrisnandi SH SE ME dan Guru Besar Unas yang juga Peneliti di Badan Riset dan Hasil karya Nasional (BRIN) Prof Dr Syarif Hidayat. (H-2)

 

Mungkin Anda Menyukai