SEKTOR pariwisata merupakan salah satu segmen paling terpukul saat pandemi covid-19 dan dampaknya masih dirasakan hingga saat ini. Restriksi aktivitas masyarakat hingga penerapan protokol kesehatan yang ketat membuat sektor pariwisata tanah air berada di situasi titik nadir.
Dengan berbagai adaptasi maupun regulasi dan stimulus pemerintah, sektor ini terus menunjukan geliatnya. Hingga pertengahan 2024, sektor pariwisata khususnya perhotelan dan akomodasi semakin ramai dengan aktivitas pariwisata domestik maupun asing. Liburan sekolah pada Juni-Juli lalu hingga musim dingin di Australia ataupun liburan di Eropa menjadi daya dorong yang baik untuk sektor ini.
Kepada itu, Tourism Board hadir demi mengoptimalkan berbagai potensi dari sektor pariwisata di township Sentul City (3.150 hektare). Sentul Tourism Board hadir dengan misi digitalisasi pariwisata menggunakan website (situs web) dan media sosial.
“Kami menghadirkan Sentul Tourism Board untuk membuat sistem informasi yang terpusat bagi pengunjung dan dengan digitalisasi ini menjadi semakin mudah untuk melakukan koordinasi terkait penyelenggaraan berbagai event,” ujar Presiden Direktur PT Sentul City Tbk, Tjetje Muljanto. “Kehadiran Sentul Tourism Board ini akan mempertemukan komunitas dan para wisatawan dengan para pelaku usaha di Sentul City.”
CEO PT Sentul City Tbk Eddy Sindoro menambahkan, keberadaan Sentul Tourism Board akan semakin memperkuat pengembangan kawasan ini yang bukan hanya fokus pada infrastruktur maupun penyediaan berbagai produk properti, tetapi juga berkomitmen aktif untuk memajukan sektor pariwisata. Sentul Tourism Board setidaknya akan mewadahi lima aspek fungsional mulai penyelenggaraan event, Tourist Information Center (TIC), digital tourism and commerce, partner relations, dan living experience. (Z-2)
